menentukan sebab-sebab
keberhasilan dan
ketidakberhasilan lembaga Diadaptasi dari Dirjen Dikti 1994:24–5. 7 Memberdayakan fasilitator penunjang
program seperti kelompok kerja wajib belajar dan gerakan nasional orang tua asuh ke arah penuntasan wajib
belajar dan peningkatan mutu pendidikan dasar. 8 Membentuk kelompok untuk mendorong dan menunjang
ke arah penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu pendidikan dasar. 9 Menunjuk koordinator untuk
membantu dan mengarahkan tim guna mendorong penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu
pendidikan. 10 Menyelenggarakan seminar manajemen untuk mengevaluasi kemajuan. 11 Menganalisis dan
mendiagnosis situasi yang sedang berkembang. 12 Mencontoh dan menggunakan atau mencoba model-
model yang telah diterapkan oleh lembaga atau daerah lain. 13 Menggunakan konsultan dari luar. 14 Semua
pihak selalu berpegang pada upaya secara total dan berorientasi pada mutu atau berbudaya mutu. 15
Menyebarluaskan program penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu pendidikan dasar kepada semua pihak
yang terkait. 16 Mengevaluasi program pada setiap periode tertentu.
3. Kriteria Keunggulan Rencana Strategis
Rencana strategis dipandang memiliki keunggulan apabila: 1 mempunyai visi yang jelas dan spesifik; 2
memiliki misi yang lebih mengutamakan kepentingan penggunapelanggan; 3 menggunakan cara yang tepat
untuk melaksanakan misi lembaga; 4 melibatkan para penggunapelanggan dalam pengembangan strategi; 5
terbuka peluang bagi pengembangan kekuatan bagi seluruh staf dengan jalan menghilangkan kendala dan
membantu mereka dalam meningkatkan kontribusi terhadap lembaga dengan mengembangkan kelompok
kerja yang efektif dan efisien; serta 6 adanya instrumen pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas dan
efisiensi kelembagaan. 6
8
PERENCANAAN PENDIDIKAN
4. Penuntasan Wajib Belajar dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu
pendidikan, antara lain 1 mengetahui apa yang harus dilakukan oleh setiap bagian; 2 mempelajari,
memperbaiki, dan menyempurnakan prosedur dan cara kerja secara terusmenerus; 3 mencatat apa yang
dilakukan; 4 melaksanakan apa yang telah direncanakan; dan 5 mengumpulkan bukti keberhasilan
upaya yang telah dilakukan dan menyebarluaskannya.
Unsur-unsur yang perlu dijadikan acuan dalam penuntasan wajib belajar dan peningkatan mutu
pendidikan dasar antara lain 1 rencana strategis atau rencana induk pengembangan pendidikan, baik secara
nasional, regional, maupun kelembagaan; 2 mengutamakan mutu masukan, mutu layanan, mutu hasil
pendidikan dan lulusan, serta optimalisasi aksesabilitas lembaga; 3 pemberdayaan tim pengelola; 4 tim
pengendali yang menguasai masalah dan dapat membantu memecahkan masalah-masalah kelembagaan;
5 mempublikasikan kebijakan, keadaan, dan hasil-hasil yang dicapai lembaga kepada pelanggan; 6 informasi
tentang penerimaan peserta didik baru; 7 program pengenalan bagi calon peserta didik dan tenaga kerja
baru; 8 penjelasan tentang kurikulum; 9 layanan peserta didik; 10 pengelolaan tentang kurikulum yang
lengkap; 11 pengelolaan pengajaran; 12 kurikulum yang menunjukkan tujuan dan spesifikasi program; 13
program pengembangan staf; 14 pemerataan kesempatan bagi peserta didik dan staf untuk
mengembangkan diri; 15 pemantauan dan evaluasi yang terencana dan berkesinambungan; 16 ketentuan
administrasi yang jelas; serta 17 pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dihadapi, yang
seharusnya dilakukan oleh para pengawas dari luar
eksternal auditor.
3. WAJIB BELAJAR DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
69