47
Mulai Hirarki elemen:
Fokus pengembangan Tujuan pengembangan
Alternatif industri inti agroindustri aren
Kriteria-kriteria keputusan Matriks
perbandingan berpasangan
Penilaian berpasangan untuk
setiap elemen
Perhitungan vektor Eigen
pada setiap hirarki
Selesai Industri Inti
Prioritas Perhitungan IK dan
RK Gabungan
Konsistensi? Penentuan prioritas
lokal
Perhitungan Indeks Konsistensi IK
Perhitungan Rasio Konsistensi RK
Penyusunan Matriks Gabungan
Konsistensi?
Pengolahan vertikal
Tidak
Ya Tidak
Ya
Gambar 11 Diagram alir model penentuan industri inti.
5.1.3. Identifikasi dan Strukturisasi Model Kelembagaan Klaster
5.1.3.1. Identifikasi Elemen Penting
Analisis terhadap struktur sistem pengembangan klaster agroindustri aren didahului dengan melakukan identifikasi terhadap elemen-elemen yang dianggap
penting dan menentukan dalam sistem. Identifikasi terhadap elemen-elemen penting tersebut dilakukan melalui tahapan seperti dipresentasikan pada Gambar
12. Menurut Saxena et al 1992 bahwa dalam pengembangan program sebagai suatu sistem paling tidak terdapat sembilan elemen penting yang harus
diperhatikan yaitu: 1 sektor masyarakat yang terpengaruhi, 2 kebutuhan dari program, 3 kendala utama, 4 perubahan yang dimungkinkan, 5 tujuan dari
program, 6 indikator untuk menilai setiap tujuan, 7 aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan, 8 ukuran aktivitas guna mengevaluasi hasil yang
dicapai oleh setiap aktivitas, dan 9 lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program. Setelah elemen-elemen penting dalam sistem ditentukan, tahapan
selanjutnya yaitu mengidentifikasi sub-sub elemen didalam masing-masing elemen penting tersebut.
48
Mulai Nama dan Jumlah Pakar
Nama dan Jumlah Elemen Nama dan Jumlah Sub-elemen
Jumlah Skala Penilaian Hasil Penilaian
Pakar Penilaian
Pakar
Penentuan Bobot Nilai
Selesai Urutan Elemen dan
Sub elemen Penting
Nilai Hasil Pembobotan
Penentuan Urutan Elemen
dan Sub elemen
Gambar 12 Diagram alir identifikasi elemen penting sistem pengembangan.
5.1.3.2. Strukturisasi Elemen Penting
Sub model strukturisasi ini bertujuan untuk menentukan bentuk hubungan kontekstual
antar sub elemen didalam elemen sistem pengembangan agroindustri aren. Proses strukturisasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan ISM
Gambar 13 yang meliputi: 1 penyusunan matriks SSIM, 2 transformasi matriks SSIM menjadi matriks Reachability, 3 revisi matriks reachability menjadi
reachability final, serta 4 penentuan sub elemen kunci, struktur hirarki dan
klasifikasi sub elemen.
Mulai
Selesai
Data input
: Nama dan jumlah elemen penting
Nama dan jumlah sub elemen masing-masing elemen penting
Jumlah dan nama pakar
Struktur sistem pengembangan:
Sub elemen kunci pada setiap elemen Hirarki sub-elemen pada setiap elemen
Klasifikasi sub-elemen untuk setiap elemen penting
Penilaian hubungan kontekstual antar sub elemen pada masing-
masing elemen penting oleh setiap pakar
Pembentukan Reachability Matrix RM masing-masing elemen
penting pada setiap pakar Structural Self Interaction Matrix
SSIM masing-masing elemen penting pada setiap pakar
Modifikasi SSIM
Transitif?
Ya
Pembentukan RM
Gabungan RM
Gabungan
Penentuan sub elemen kunci Penyusunan hirarki sub elemen
Pengelompokan sub elemen
Tidak
Gambar 13 Diagram alir strukturisasi elemen sistem pengembangan klaster.