33
Analisis Sistuasional Agroindustri Aren di Sulawesi Utara
PENGEMBANGAN MODEL KLASTER AGROINDUSTRI AREN
Analisis Faktor Pengembangan Model
Penentua Lokasi Andalan
Penentuan Industri Inti
Pengembangan Kelembagaan
PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN TEKNOLOGI PADA KLASTER AGROINDUSTRI AREN
Penentuan Produk Unggulan
Penentuan Kapasitas Olah
Penentuan Teknologi
Pengolahan
STRATEGI PENGEMBANGAN KLASTER AGROINDUSTRI AREN
PENGEMBANGAN MODEL KELAYAKAN INVESTASI AGROINDUSTRI AREN
Mulai
Selesai
VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL
Gambar 5 Diagram alir perancangan model klaster agroindustri aren. Dalam model pengembangan klaster tersebut dilakukan analisis untuk
menentukan lokasi pengembangan andalan, industri inti, serta struktur dan bentuk kelembagaan yang paling sesuai. Langkah selanjutnya adalah menentukan
teknologi yang paling sesuai untuk digunakan pada masing-masing rantai pasok produksi sehingga dapat dihasilkan nilai produk yang paling tinggi, baik dilihat
dari tingkat produktivitas maupun dari nilai tambah yang akan diperoleh.
34
Kemudian untuk menilai apakah sistem model yang dikembangkan akan mampu meningkatkan produktivitas dan nilai tambah apabila diimplementasikan,
maka analisis dilanjutkan dengan melakukan prediksi terhadap kinerja sistem. Tahapan akhir dari penelitian yang dilakukan adalah merumuskan strategi
pengembangan yang paling sesuai untuk diimplementasikan dalam pengembangan klaster agroindustri aren dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang
merupakan kekuatan dan peluang serta faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan ancaman.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder yang terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data primer meliputi
hasil wawancara bersama pakar dan praktisi yang terlibat langsung dalam pengembangan agroindustri aren serta respon dari kuisioner yang disebarkan.
Data sekunder diperoleh dari kajian pustaka serta dari instansi terkait seperti Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara,
dan Badan Pusat Statistik.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survai dan wawancara pakar. Pemilihan ahli atau pakar menurut Marimin 2001 harus
memiliki kemampuan mengumpulkan data dan informasi kompleks serta memiliki kemampuan menginterpresentasikan data sebagai suatu kegiatan terencana.
3.5. Metode Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan baik berupa data primer maupun data sekunder kemudian dikelompokkan berdasarkan konteks penggunaannya di dalam model
yang akan dikembangkan. Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, maka data dalam masing-masing sub model dianalisis dengan menggunakan metode yang
dianggap paling sesuai. Pada sub-model lokasi andalan klaster agroindustri aren, analisis dilakukan dengan menggunakan teknik LQ. Teknik ini mengukur
35
konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan. Sementara untuk sub-model penentuan industri inti, analisis
dilakukan dengan menggunakan teknik IPE Independent Preference Evaluation
dan AHP Analytical Hierarchy Process. Model strukturisasi sistem klaster agroindustri inti dianalisis dengan menggunakan teknik IPE dan ISM interpretive
structural modelling yang diadopsi dari Saxena et al. 1992.
Metode analisis data untuk model perencanaan pengembangan teknologi pada agroindustri aren masing-masing digunakan teknik AHP untuk menentukan
jenis produk potensial dalam industri ini, kemudian pada sub-model penentuan kapasitas olah digunakan teknik heuristik melalui if-then rule, serta teknik MPE
metode perbandingan eksponensial pada sub-model penentuan teknologi proses pengolahan.
Pada model kelayakan investasi usaha agroindustri berbahan baku aren, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan kriteria-kriteria kelayakan
finansial diantaranya BEP, NPV, BC Ratio, IRR, dan PBP.