5
kapasitas olah, dan teknologi pengolahan agroindustri aren, dan d penyediaan model kelayakan investasi usaha agroindustri aren terpilih.
1.4. Manfaat Penelitian
Model yang dirancang dan dikembangkan diharapkan dapat dijadikan pertimbangan oleh para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan
sehingga menghasilkan efek pengganda khususnya bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani dan pelaku agroindustri aren. Bagi pemerintah,
khususnya pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pembangunan agroindustri kedepan,
khususnya agroindustri berbasis bahan baku lokal dan pedesaan sehingga mampu menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat membantu memberikan informasi sekaligus bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor perusahan
agroindustri, petani aren, lembaga keuangan dan koperasi.
1.5. Kebaruan Penelitian
Unsur kebaruan dari penelitian yang dilakukan berkaitan dengan substansi atau obyek kajian. Sedangkan dari aspek metodologi dan konsep pengembangan,
model pendekatan sistem dan model klaster dipandang relatif telah banyak digunakan
dan dikembangkan
dalam penelitian-penelitian
terdahulu. Pengembangan model klaster dengan fokus pada agroindustri aren secara relatif
belum banyak bahkan belum pernah dilakukan baik secara perorangan maupun institusi, padahal sektor agroindustri aren memiliki arti strategis dalam rangka
peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat khususnya di beberapa daerah potensial di Indonesia.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Sistem
Sistem didefinisikan sebagai seperangkat elemen atau sekumpulan entitas yang saling berkaitan, yang dirancang dan diorganisir untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan Manetsch Park 1976. Sistem dapat merupakan suatu proses yang sangat rumit yang ditandai oleh sejumlah lintasan sebab akibat, menurut
Eriyatno 2003 sistem adalah totalitas himpunan hubungan yang mempunyai struktur dalam nilai posisional serta matra dimensional terutama dimensi ruang
dan waktu. Pada dasarnya ada dua sifat dari sistem, yaitu berkaitan dengan aspek prilaku dan aspek struktur, sehingga permasalahan yang berkaitan dengan sistem
akan menyangkut pada prilaku sistem dan struktur sistem. Prilaku sistem berkaitan dengan input dan output; dan struktur sistem berkaitan dengan susunan
daii rangkaian diantara elemen-elemen sistem. Menurut Eriyatno 2003, karena disebabkan pemikiran sistem selalu
mencari keterpaduan antarbagian melalui pemahaman yang utuh, maka diperlukan suatu kerangka fikir baru yang terkenal sebagai pendekatan sistem system
approach. Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang
dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan- kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap
efektif. Pada dasarnya pendekatan sistem adalah penerapan dari sistem ilmiah
dalam manajemen Eriyatno 2003. Dengan cara ini hendak diketahui faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku dan keberhasilan suatu organisasi atau suatu
sistem. Metode ilmiah dapat menghindarkan manajemen mengambil kesimpulan- kesimpulan yang sederhana dan simplisitis searah oleh suatu masalah disebabkan
oleh penyebab tunggal. Pendekatan sistem dapat memberi landasan untuk pengertian yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
sistem dan memberikan dasar untuk memahami penyebab ganda dari suatu masalah dalam kerangka sistem.
Menurut Marimin 2004, pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak