Identifikasi Elemen Penting Identifikasi dan Strukturisasi Model Kelembagaan Klaster

48 Mulai Nama dan Jumlah Pakar Nama dan Jumlah Elemen Nama dan Jumlah Sub-elemen Jumlah Skala Penilaian Hasil Penilaian Pakar Penilaian Pakar Penentuan Bobot Nilai Selesai Urutan Elemen dan Sub elemen Penting Nilai Hasil Pembobotan Penentuan Urutan Elemen dan Sub elemen Gambar 12 Diagram alir identifikasi elemen penting sistem pengembangan.

5.1.3.2. Strukturisasi Elemen Penting

Sub model strukturisasi ini bertujuan untuk menentukan bentuk hubungan kontekstual antar sub elemen didalam elemen sistem pengembangan agroindustri aren. Proses strukturisasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan ISM Gambar 13 yang meliputi: 1 penyusunan matriks SSIM, 2 transformasi matriks SSIM menjadi matriks Reachability, 3 revisi matriks reachability menjadi reachability final, serta 4 penentuan sub elemen kunci, struktur hirarki dan klasifikasi sub elemen. Mulai Selesai Data input : Nama dan jumlah elemen penting Nama dan jumlah sub elemen masing-masing elemen penting Jumlah dan nama pakar Struktur sistem pengembangan: Sub elemen kunci pada setiap elemen Hirarki sub-elemen pada setiap elemen Klasifikasi sub-elemen untuk setiap elemen penting Penilaian hubungan kontekstual antar sub elemen pada masing- masing elemen penting oleh setiap pakar Pembentukan Reachability Matrix RM masing-masing elemen penting pada setiap pakar Structural Self Interaction Matrix SSIM masing-masing elemen penting pada setiap pakar Modifikasi SSIM Transitif? Ya Pembentukan RM Gabungan RM Gabungan Penentuan sub elemen kunci Penyusunan hirarki sub elemen Pengelompokan sub elemen Tidak Gambar 13 Diagram alir strukturisasi elemen sistem pengembangan klaster. 49

5.2. Konfigurasi Model Pengembangan Teknologi Pengolahan

Model pengembangan teknologi pada agroindustri aren terdiri atas 1 sub- model pemilihan produk unggulan, 2 sub-model penentuan kapasitas olah mesin pengolahan, dan 3 sub-model penentuan proses pengolahan.

5.2.1. Penentuan Produk Unggulan

Pemilihan produk unggulan tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik AHP dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria utama yang diperoleh melalui proses identifikasi. Tahapan analisis dalam sub-model ini dipresentasikan pada Gambar 14. Mulai Hirarki elemen: Fokus pengembangan Alternatif produk pada industri inti Kriteria-kriteria keputusan Matriks perbandingan berpasangan Penilaian berpasangan untuk setiap elemen Perhitungan vektor Eigen pada setiap hirarki Selesai Produk Prioritas Perhitungan IK dan RK Gabungan Konsistensi? Penentuan prioritas lokal Perhitungan Indeks Konsistensi IK Perhitungan Rasio Konsistensi RK Penyusunan Matriks Gabungan Konsistensi? Pengolahan vertikal Tidak Ya Tidak Ya Gambar 14 Diagram alir penentuan produk unggulan.

5.2.2. Penentuan Kapasitas Olah

Permasalahan penentuan kapasitas olah dari produk unggulan menjadi pokok dalam sub-model ini. Dengan kata lain, sub-model penentuan kapasitas olah yang dibangun bertujuan untuk mendapatkan kapasitas olah agroindutri produk unggulan yang paling sesuai untuk dilakukan dengan mempertimbangkan aspek- aspek yang berkaitan dengan penentuan kapasitas olah tersebut. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan pendekatan if…then