Sub Model Industri Inti Klaster Agroindustri Aren

55 model industri inti menjadi input pada model struktur sistem kelembagaan dan model pengembangan dan pemilihan teknologi pengolahan. Tabel 7 Keluaran sub model pemilihan industri inti

6.2. Model Struktural Kelembagaan Pengembangan

Strukturisasi sistem dan pengembangan kelembagaan klaster agroindustri aren dengan kasus gula aren hasil analisis dari model industri inti terdiri atas lima elemen penting, yaitu : 1 tujuan pengembangan, 2 pelaku, 3 kendala utama, 4 aktivitas pengembangan, dan 5 indikator keberhasilan pengembangan. Penentuan sub elemen dan tingkat kepentingan setiap sub elemen didalam sistem dilakukan melalui masukan dan pendapat ahli. Sedangkan hubungan kontekstual diantara sub elemen didalam elemen sistem merujuk pada model perencanaan sistem yang dibangun oleh Saxena et al 1992. Hubungan kontekstual antar sub elemen pada setiap elemen sistem pengembangan klaster agroindustri gula aren dipresentasikan pada Tabel 8. Informasi penting dalam rangka memahami struktur sistem pengembangan adalah hirarki dari sub-elemen, klasifikasi sub-elemen, dan identifikasi sub- elemen kunci. Klasifikasi dilakukan berdasarkan karakteristik yang dinyatakan dengan tingkat driver-power dan tingkat dependency masing-masing sub-elemen. Sub-elemen kunci dari setiap elemen sistem diidentifikasi berdasarkan struktur hirarki dan jumlah lintasan pada struktur hirarki yang keluar dari sub-elemen yang bersangkutan. 56 Tabel 8 Hubungan kontekstual elemen kelembagaan No Elemen Hubungan Kontekstual Antar Sub Elemen 1 Tujuan Pengembangan Sub elemen tujuan yang satu memberikan kontribusi tercapainya sub elemen tujuan lainnya 2 PelakuLembaga terkait Sub elemen pelakulembaga terkait yang satu mendukung sub elemen pelakulembaga terkait lainnya 3 Kendala Utama Sub elemen kendala yang satu mempengaruhi sub elemen kendala lainnya 4 Aktivitas Pengembangan Sub elemen aktivitas yang satu mempengaruhi sub elemen aktivitas pengembangan lainnya 5 Indikator Keberhasilan Sub elemen indikator keberhasilan yang satu memberikan kontribusi tercapainya sub elemen indikator keberhasilan lainnya

6.2.1. Sub Model Elemen Tujuan Pengembangan

Hasil identifikasi terhadap sistem tujuan pengembangan diperoleh 11 sebelas sub elemen penting yang memberikan kontribusi pada tercapainya tujuan pengembangan klaster. Hasil pengolahan matriks penilaian sub elemen tersebut disajikan pada Lampiran 4. Berdasarkan keluaran model Tabel 9 diperoleh bahwa sub-elemen kunci yang memiliki daya dorong driver power paling besar dalam pencapaian tujuan pengembangan klaster adalah meningkatkan pendapatan petanipenyadap aren T3, meningkatkan nilai tambah agroindustri aren T7, dan meningkatkan kemampuan inovasi dan teknologi T8. Hasil ini memberikan arti bahwa ketiga sub elemen ini akan memberikan kontribusi yang paling besar dalam rangka pencapaian tujuan pengembangan. Dalam hirarki sistem ditunjukan bahwa ketiga sub-elemen kunci tersebut merupakan sub elemen yang berada pada tingkatan pertama dari 4 empat tingkatan hirarki. Pada tingkatan kedua, sub elemen meningkatkan mutu produk agroindustri aren T2 dan memperluas lapangan kerja T4. Tingkatan ketiga, meningkatkan produktifitas agroindustri aren T1, memperluas jangkauan pasar T5, meningkatkan volume pasokan ke pasar T6, dan meningkatkan minat investasi T10. Tingkatan keempat, mewujudkan agroindustri aren yang berkelanjutan T9 dan meningkatkan pendapatan daerah T11. Hasil ini