28 lingkungan berdisiplin, maka seseorang dapat terbawa oleh lingkungan tersebut.
Dan yang terakhir yaitu dengan latihan berdisiplin. Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara
berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.
2.1.9 Indikator Kedisiplinan Siswa
Dalam penelitian ini kedisiplinan terdiri dari beberapa indikator. Tu‟u
2004: 91 dalam penelitiannya mengenai disiplin sekolah menemukan indikator yang menunjukkan pergeseranperubahan hasil belajar siswa sebagai konstribusi
mengikuti dan menaati peraturan sekolah. Indikator tersebut meliputi: 1 Dapat mengatur waktu belajar di rumah; 2 Rajin dan teratur belajar; 3 Perhatian yang
baik saat belajar di kelas; dan 4 Ketertiban diri saat belajar. Sedangkan
Murtini 2010: 12, menjelaskan “tata tertib di lingkungan sekolah meliputi tata tertib umum, tata tertib dalam kegiatan belajar mengajar, tata
tertib di luar pembelajaran, s anksi pelanggaran”. Kedisiplinan siswa di sekolah
yaitu berangkat sekolah tepat waktu, selalu bersikap hormat dan sopan santun terhadap guru, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru, memperhatikan
guru saat pembelajaran, menegakan disiplin dan tata tertib, menjaga nama baik sekolah, belajar dengan tekun dan tanggung jawab, dan menanyakan materi yang
belum jelas. Indikator kedisiplinan siswa yang digunakan dalam penelitian ini ada lima
macam yang merupakan perpaduan antara pendapat Tu‟u dan Murtini yaitu
sebagai berikut: 1 Disiplin berangkat sekolah; 2 Disiplin mengikuti pelajaran di sekolah; 3 Disiplin mengerjakan tugas; 4 Disiplin menaati tata tertib
sekolah; 5 Disiplin belajar di rumah.
29
2.1.10 Pengertian Perhatian
Pengertian perhatian menurut Slameto 2013: 105 menyatakan bahwa “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”. Slameto 2013: 106-7
menjelaskan arti perhatian ditinjau dari prinsip-prinsip perhatian, yaitu: 1 Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang
baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya;
2 Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau tertuju pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut
tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut; dan 3 Orang- orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya,
yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya.
Selanjutnya menurut Sagala 201 3: 131 berpendapat bahwa “perhatian
dapat dilihat dari segi praktis adalah perhatian dipandang dari segi objek dan subyek”. Perhatian dipandang dari segi objek yaitu perhatian merupakan hal yang
terjadi karena adanya rasa tertarik pada objek yang berbeda dengan objek yang lain. Sedangkan perhatian dipandang dari segi subjek yaitu perhatian merupakan
hal yang terjadi karena adanya rasa tertarik pada diri subjek. Hal yang menarik tersebut biasanya memiliki hubungan dengan diri subjek.
Selain pendapat tersebut Suryabrata 2015: 14 berpendapat bahwa “pengertian perhatian terdiri dari: 1 Perhatian merupakan pemusatan tenaga
psikis tertuju kepada suatu objek. 2 Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang m
enyertai suatu aktivitas yan dilakukan”. Dua pengertian perhatian dapat digunakan sesuai dengan konteksnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memfokuskan pada