Uji Multikoliniearitas Uji Heteroskedastisitas

102 pada Collinearitty diagnostics. Selanjutnya klik Continue. Klik OK, maka hasil output untuk uji multikolinearitas dapat dilihat pada output coefficients VIF. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 20: Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinearitas Berdasakan perhitungan pada Tabel 4.10 hasil uji multikolinearitas, dapat diketahui bahwa variabel kedisiplinan siswa dan perhatian orang tua memiliki nilai Variance Inflation Factor VIF sebesar 1,309. Hal tersebut menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam regresi.

4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Spearman’s rho, yaitu mengorelasikan variabel independen dengan nilai Unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari 0,05 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constan t 39.775 7.242 5.492 .000 x_1 .198 .077 .260 2.563 .012 .764 1.309 x_2 .173 .057 .305 3.011 .003 .764 1.309 a. Dependent Variable: Y 103 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Unstandardized Residual x_1 x_2 Spearmans rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 .001 .050 Sig. 2-tailed . .990 .624 N 100 100 100 x_1 Correlation Coefficient .001 1.000 .488 Sig. 2-tailed .990 . .000 N 100 100 100 x_2 Correlation Coefficient .050 .488 1.000 Sig. 2-tailed .624 .000 . N 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas tersebut, dapat diketahui bahwa korelasi antara kedisiplinan siswa dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai dengan signifikansi sebesar 0,9900,05 dan korelasi antara perhatian orang tua dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,6240,05, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.

4.1.4 Hasil Analisis Akhir

Pada bagian ini membahas mengenai analisis korelasi sederhana, analisis korelasi ganda R, analisis regresi sederhana, analisis regresi ganda uji koefisien regresi secara bersama-sama Uji F, analisis koefisien determinasi.

4.1.4.1 Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda

Menurut Priyatno 2012: 103, “Analisis korelasi pearson atau dikenal juga 104 dengan korelasi product moment pearson, merupakan analisis untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai distribusi data normal ”. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi product moment yakni:              2 2 2 2 . . rxy Y Y N X X N Y X XY N            Keterangan: r XY = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = Data dari angket variabel kedisiplinan Y = Data dari angket variabel prestasi belajar N = Jumlah sampel Analisis korelasi ini lebih lanjut diolah menggunakan software SPSS versi 20. Kriteria ada hubungan antar variabel atau ketika Ho ditolak jika r hitung 0,05. Sugiyono 2014: 242 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yaitu sebagai berikut: Tabel 4.12. Koefisien Korelasi Interval Koefsien Tingkat Hubungan 0,00 – 0, 199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah 0,40 – 0, 599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat 0,80 – 1, 000 Sangat Kuat Hasil analisis korelasi antara X 1 dan Y dapat dilihat pada output model summary sebagai berikut: Tabel 4.13. Hasil Analisis Korelasi X 1 terhadap Y Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .408 a .167 .158 4.519 a. Predictors: Constant, x_1

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

11 72 152

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN BUTUH PURWOREJO

2 22 162

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN SAREN 2 TAHUN Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi Sdn Saren 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 10

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Lingkungan Belajar Terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mojosongo

0 3 14

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 18

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 14

PENGARUH PERBEDAAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 4 118

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ipi167493

0 1 6