Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
                                                                                18 Faktor  eksternal  meliputi  faktor  sosial  yang  terdiri  dari  lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. Faktor
lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Tu‟u 2004: 78-81 menjelaskan “faktor-faktor
yang  mempengaruhi  prestasi  belajar  siswa  meliputi  faktor  kecerdasan,  faktor bakat,  faktor  minat  dan  perhatian,  faktor  motif,  faktor  cara  belajar,  faktor
lingkungan keluarga dan faktor sekolah ”.
Kecerdasan  merupakan  faktor  yang  mempengaruhi  prestasi  belajar  siswa. Tinggi  rendahnya  kecerdasan  yang  dimiliki  seorang  siswa  sangat  menentukan
keberhasilannya  mencapai  prestasi  belajar,  selain  itu  bakat,  minat  dan  perhatian juga merupakan sesuatu yang penting. Selanjutnya bakat adalah kemampuan yang
ada pada diri siswa, yang dibawanya sejak lahir dan diterima sebagai warisannya dari  orang  tua.  Disamping  itu  minat  adalah  kecenderungan  yang  besar  terhadap
sesuatu, sedangkan perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu.
Faktor  motif  adalah  dorongan  yang  membuat  seseorang  berbuat  sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha seseorang untuk mencapai
tujuan  yang  diinginkan.  Apabila  dalam  belajar  peserta  didik  mempunyai  motif yang besar dan kuat, maka akan memperbesar usahanya untuk mencapai  prestasi
yang diharapkan.
19 Kemudian  cara  belajar  yang  efisien  memungkinkan  mencapai  prestasi
lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  cara  belajar  yang  tidak  efisien.  Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena sebagian besar waktu
seseorang berada di rumah. Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi  pengaruh  pada  prestasi  belajar  siswa.  Kondisi  lingkungan  sekolah
diharapkan kondusif agar siswa terdorong untuk giat belajar. Selain pendapat tersebut menurut Suryabrata dalam Saefullah 2015: 233-
6,  “faktor-faktor  yang  mempengaruhi  belajar  dan  prestasi  belajar  dapat digolongkan  menjadi  tiga  bagian,  yaitu  faktor  internal,  faktor  psikologis  dan
faktor eksternal”. Faktor internal merupakan faktor  yang berasal dari dalam diri siswa  yang  dapat  mempengaruhi  prestasi  belajar.  Faktor  ini  meliputi  kesehatan
badan  dan  panca  indra.  Kemudian  faktor  psikologis  yang  dapat  mempengaruhi prestasi belajar, yaitu intelegensi, sikap, dan motivasi.
Faktor  eksternal  merupakan  faktor  yang  berasal  dari  luar  diri  siswa  yang dapat  mempengaruhi prestasi  belajar.  Faktor-faktor tersebut,  meliputi: 1 Faktor
lingkungan  keluarga,  meliputi:  sosial  ekonomi  keluarga,  pendidikan  orang  tua, perhatian  orang  tua  dan  suasana  hubungan  antara  anggota  keluarga;  2  Faktor
lingkungan  sekolah,  meliputi:  sarana  dan  prasarana,  kompetensi  guru  dan  siswa, kurikulum  dan  metode  mengajar;  3  Faktor  lingkungan  masyarakat,  meliputi:
sosial budaya dan partisipasi terhadap pendidikan. Berdasarkan  beberapa  pendapat  ahli  tentang  faktor  yang  mempengaruhi
prestasi  belajar,  peneliti  menekankan  pada  faktor  kedisiplinan  siswa  di  sekolah dan  perhatian  orang  tua  sebagai  faktor  yang  akan  diteliti.  Kedisiplinan  dan
20 perhatian  orang  tua  merupakan  faktor  penunjang  yang  mempengaruhi  kegiatan
belajar  mengajar.  Kedisiplinan  memerlukan  latihan  secara  rutin  dan  teratur sehingga  siswa  tidak  memiliki  rasa  terpaksa  dalam  melakukan  kegiatan  belajar
baik di sekolah maupun di rumah. Perhatian orang tua merupakan suatu pemacu bagi siswa untuk berprestasi,
perhatian  orang  tua  bisa  secara  langsung  berupa  pujian  atau  nasihat,  melengkapi alat  penunjang  belajar,  membimbing  kesulitan-kesulitan  yang  dihadapi  anaknya,
ataupun  secara  tidak  langsung,  seperti  hubungan  keluarga  yang  nyaman,  tenang, dan harmonis.
                