Kedisiplinan Siswa X Pembahasan
116 Nilai indeks pernyataan pada variabel kedisiplinan siswa yang paling
dominan terdapat pada pernyataan nomor 6 yaitu ‟saya membolos sekolah” yaitu
sebesar 97,5. Pernyataan ini bersifat negatif dan sebagian besar anak menjawab tidak pernah membolos sekolah. Berdasarkan hasil observasi pula, peneliti melihat
bahwa sebagian besar anak tidak pernah membolos sekolah. Namun, dijumpai pula anak yang pernah membolos karena kelelahan setelah study tour pulang hari
minggu kemudian hari senin masuk sekolah seperti biasa. Hal ini menunjukkan dalam diri siswa sudah tertanam kedisiplinan yang baik dalam berangkat sekolah.
Nilai indeks pernyataan paling rendah terdapat pada pernyataan nomor 30 yaitu “Saya mengerjakan PR sendiri” yaitu sebesar 65,75. Pernyataan ini
bersifat positif dan diperoleh hasil bahwa beberapa anak kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan sebagian besar siswa sudah
mengerjakan tugas sendiri. Berdasarkan pengamatan, siswa cenderung bertanya kepada teman,
memilih diam atau menunggu guru bertanya apabila ada materi yang belum paham. Hal ini sudah selayaknya mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak
guru karena dengan secara aktif bertanya pada materi yang belum dipahami siswa akan menjadi memahami mata pelajaran yang disampaikan. Karena dalam proses
pembelajaran guru yang paling memahami materi pelajaran dan belum tentu teman siswa juga memahami apa yang disampaikan guru. Dengan memahami
materi yang disampaikan oleh guru maka siswa akan dapat mengerjakan tugasnya dengan mandiri.
Selain menggunakan angket, peneliti juga menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan data variabel kedisiplinan siswa. Data hasil observasi
117 dijadikan sebagai data pendukung angket agar data yang diperoleh dari angket
bersifat sahih dan terpercaya. Peneliti melakukan observasi kepada kelas V SD Negeri se-Daerah Binaan I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo berjumlah 8
SD dengan 8 kelas. Nilai maksimal lembar observasi siswa sebanyak 8 x 16 x 4 = 512. Data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi berjumlah 468, sehingga
dapat dihitung persentase kedisiplinan siswa dilihat dari observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu 452512 x 100 = 88,28.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, ternyata observasi kedisiplinan siswa tergolong dalam kategori kuat. Hal ini sesuai dengan kategori angket yang diisi
oleh siswa. Pada saat responden mengisi angket juga terlihat kejujuran mereka dalam menjawab setiap item pernyataannya. Jadi, dapat dikatakan bahwa antara
angket dan lembar observasi sesuai dan dapat menunjukkan kesahihan data angket yang diperoleh. Rekap skor observasi disiplin belajar siswa dapat dilihat pada
Lampiran 26. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti juga menguraikannya
secara terperinci sesuai kemampuan peneliti. Observasi yang dilakukan meliputi disiplin berangkat sekolah, disiplin mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin dalam
mengerjakan tugas, disiplin dalam menaati tata tertib di sekolah Peneliti menggunakan pedoman lembar observasi sebagai alat observasi.
Disiplin berangkat sekolah, sebagian besar siswa masuk sekolah tepat waktu dan tidak membolos sekolah. Namun, berdasarkan observasi, dijumpai pula
anak yang pernah membolos karena kelelahan setelah study tour pulang hari minggu kemudian hari senin masuk sekolah seperti biasa dan tidak masuk tanpa
118 keterangan tidak membuat surat izin. Semua siswa sudah berada di dalam kelas
sebelum bapakibu guru datang. Disiplin dalam mengerjakan tugas, peneliti mengamati apakah siswa
mengerjakan tugas individu dengan semangat, sungguh-sungguh dan penuh kejujuran atau tidak. Dengan semangat berarti ketika guru memberikan tugas
individu, siswa menyambutnya dengan penuh semangat tanpa adanya keluhan. Sungguh-sungguh berarti siswa sungguh-sungguh dan tampak wajah keseriusan
ketika mengerjakan tugas. Kalau penuh kejujuran berarti siswa mengerjakan tugas dengan jujur tanpa bekerjasama dan mencontek tugas milik temannya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika siswa diberi tugas sebagian besar menyambutnya
dengan semangat, namun ada sebagian kecil siswa yang mengeluh dengan adanya tugas-tugas itu. Untuk mengerjakan tugas dengan sunggguh-sungguh, sebagian
besar dari mereka mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Untuk mengerjakan tugas dengan jujur, tampak sebagian besar siswa yang mengerjakannya dengan
jujur. Tampak sedikit anak yang masih bekerjasama dan mencontek tugas temannya.
Hal ini dikarenakan mereka belum sepenuhnya memahami materi yang dijelaskan oleh guru sehingga ketika diberi tugas mereka belum sepenuhnya
percaya diri untuk mengerjakannya sendiri. Selain itu, sebagian besar anak juga mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai perintah gurunya. Namun ada pula anak
yang cenderung mengumpulkan tugas ketika sudah ditarik oleh gurunya dan melebihi waktu yang telah ditentukan.
119 Disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa aktif mengikuti pelajaran di sekolah. Sebagian besar siswa mereka menyiapkan alat pelajaran seperti buku pelajaran,
alat tulis sebelum pelajaran dimulai. Mereka juga memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh meskipun masih dijumpai beberapa anak yang asik
mengobrol dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Selain itu, kalau ditinjau dari keaktifan bertanya jawab dengan gurunya
ketika pelajarana berlangsung, sebagian besar siswa aktif bertanya jawab dengan guru. Sebagian kecil kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa
cenderung diam saja ketika guru memberikan pertanyaan. Namun, kalau ditinjau dari mencatat materi yang diberikan guru, sebagian besar siswa mencatat materi
yang diberikan oleh guru. Tingkat keaktifannya dalam mencatat sangat tinggi karena mereka tidak mau ketinggalan pelajaran yang disampaikan oleh guru di
kelasnya. Disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, peneliti mengamati seragam
yang dipakai siswa, peralatan sekolah yang dibawa siswa, ketertiban dan kebersihan lingkungan kelas siswa, Sebagian besar anak memakai seragam
sekolah sesuai peraturan. Namun, kalau ditinjau dari segi kelengkapan dan kerapihannya, masih tampak sebagian besar anak yang memakai seragam kurang
lengkap misalnya tidak memakai kaos kaki dan ikat pinggang. Untuk kerapihan pemakaian seragam sekolah juga tidak jauh berbeda, sebagian besar anak yang
memakai seragam masih kurang rapi. Ditinjau dari segi pembawaan alat sekolah secara lengkap, sebagian besar siswa membawa peralatan sekolah dengan
lengkap, namun ada sebagian kecil siswa yang membawa peralatan sekolah tidak
120 lengkap seperti tidak membawa alat tulis, sehingga mereka memilih meminjam
peralatan sekolah milik temannya. Selanjutnya sebagian besar sudah mampu menjaga ketertiban lingkungan
kelasnya. Namun, masih dijumpai anak yang sering membuat keributan, berjalan- jalan sendiri ketika gurunya mengajar di depan kelas dan mengobrol dengan
temannya sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Hal ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang dilakukan. Untuk kebersihan
lingkungan kelas, siswa sudah mampu menjaga kebersihan lingkungan kelasnya dengan baik, tugas piket dilaksanakan dengan baik sesuai jatahnya masing-
masing. Tampak juga siswa yang membersihkan lingkungan tempat duduknya jika dirasa kotor. Namun, masih banyak anak yang tampak mencoret-coret dan
mengotori fasilitas sekolah yakni meja belajarnya sehingga membuat meja kurang enak dipandang mata dan kurang nyaman digunakan. Padahal, fasilitas sekolah
harus dijaga oleh semua pihak sekolah agar terawat dan nyaman digunakan. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti melalui angket dan
observasi, peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dijawab oleh siswa sesuai dengan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. Mereka menjawab sesuai
dengan keadaannya sendiri walaupun dalam angket berupa pernyataan negatif. Kejujuran siswa juga terlihat ketika mereka mengisi angket yang diberikan oleh
peneliti. Hal itu terlihat ketika mereka mengisi angket, mereka senyum-senyum dan
berbicara sendiri ketika membaca pernyataan yang sangat sesuai dengan keadaannya. Pada saat pengisian angket, peneliti memberikan keyakinan kepada
121 siswa dengan menekankan bahwa pengisian anget tidak berpengaruh kepada nilai
pada mata pelajaran apapun. Dalam mengisi angket, nilai utama yang akan diperoleh yakni nilai kejujuran. Menurut peneliti, mereka sudah jujur dengan
sikap kedisiplinannya sendiri.