Wawancara Terstruktur dengan Kuesioner

31 seringkali tidak benar skor 4, selalu tidak benar skor 5. Semakin tinggi skor yang didapat responden guru, menunjukkan bahwa motivasi guru untuk mengajar PLH semakin tinggi.

b. Sikap guru terhadap PLH

Sikap guru terhadap PLH dibatasi pada self-efficacy dan outcome expectancy guru dalam pengajaran PLH. Pengukuran dilakukan menggunakan modifikasi dari Environmental Education Efficacy Belief InstrumentEEEBI Sia 1992; Moseley et al. 2002; Moseley dan Utley 2008 yang terdiri dari dua skala, yaitu skala pertama yang mengukur self-efficacy guru dan skala kedua yang mengukur outcome-expectancy guru dalam pengajaran PLH. Skala tersebut menggunakan skala tipe Likert dengan 5 poin jawabanrespon yang berkisar antara sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Skor yang digunakan untuk tiap pernyataan positif adalah: sangat setuju skor 5, setuju skor 4, ragu-ragu skor 3, tidak setuju skor 2, sangat tidak setuju skor 1, sedangkan untuk tiap pernyataan negatif skornya adalah kebalikannya, yaitu: sangat setuju skor 1, setuju skor 2, ragu-ragu skor 3, tidak setuju skor 4, sangat tidak setuju skor 5. Semakin tinggi skor yang didapatkan oleh responden guru menunjukkan bahwa persepsi guru tentang penyelenggaraan PLH semakin positif.

c. Persepsi guru tentang lingkungan

Persepsi guru tentang lingkungan digali dengan menggunakan instrument Draw An-Environment Test DAET Moseley dan Desjean-Perrotta 2010. Tulisan definisi lingkungan yang dibuat oleh responden dianalisis dengan mengkodekan jawaban responden berdasarkan konsep lingkungan dalam NAAEE Guidelines Desjean-Perrotta et al. 2008, sedangkan untuk gambar dilakukan dengan menggunakan DAET Rubric DAET-R; Moseley dan Desjean-Perrotta 2010. Pengolahan data untuk definisi lingkungan Analisis isi dilakukan terhadap definisi lingkungan yang dituliskan oleh responden guru, dengan mengelompokkan jawaban responden guru dalam kategori berdasarkan konsep yang ada dalam NAAEE Guidelines Desjean- 32 Perrotta et al. 2008. Kode yang digunakan adalah: 1 = manusia, 2 = organism hidup lainnyabiotik, 3 = lingkungan fisikabiotik, 4 = lingkungan buatan, dan 5 = interaksi dan saling ketergantungan. Setiap respon tertulis dari guru ditelaah dan diberi kode sesuai dengan konsep yang diuraikan dalam tulisan tersebut, kemudian dicatat jumlah respon yang telah terkodekan untuk setiap kategori konsep. Pengolahan data untuk gambar lingkungan Gambar lingkungan dianalisis menggunakan DAET-Rubric DAET-R. DAET-R dikembangkan berdasarkan deskripsi lingkungan yang digambarkan dalam NAAEE Guidelines for the Preparation and Professional Development of Environmental Educators 2004, yang menguraikan empat faktor pembentuk lingkungan yaitu manusia, organisme hidup lainnya, lingkungan fisik alamiah dan lingkungan buatan dan konsep sistem, salingketergantungan dan interaksi antara keempat faktor tersebut. DAET-R dibagi dalam empat bagian yang menekankan pada derajat keberadaan interaksi antara keempat faktor lingkungan, yaitu faktor tidak ada, faktor ada, faktor berinteraksi dengan faktor lainnya, dua atau lebih faktor berinteraksi dalam suatu pendekatan sistem. Skor persepsi guru didapatkan dengan melihat keberadaan empat faktor lingkungan dan derajat interaksi dari keempat faktor lingkungan tersebut. Skor yang digunakan berkisar antara 0 – 3, dengan penilaian sebagai berikut: 1 Gambar menunjukkan adanya kehadiran suatu faktor: skor 1; 2 Gambar menunjukkan adanya interaksi antara suatu faktor dengan satu atau lebih faktor lainnya: skor 2; 3 Gambar menunjukkan adanya interaksi diantara faktor-faktor lingkungan dengan penekanan pada pendekatan sistem dalam definisi lingkungan: skor 3; 4 Gambar tidak menunjukkan keberadaan suatu faktor tertentu: skor 0. Skor total yang mungkin didapatkan berkisar antara 0 – 12. Semakin tinggi skor yang didapatkan menunjukkan bahwa pemahaman responden terhadap interaksi antara keempat faktor lingkungan seperti yang diuraikan dalam NAAEE Guidelines 2004 semakin tinggi. 33

4.4.5 Analisis Data

a. Statistik Deskriptif

Data secara umum dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu metode yang membantu untuk mengorganisasikan, merangkum dan menyederhanakan data yang dihasilkan dari penelitian Gravetter dan Forzano 2006. Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan rata-rata dan persentase guru, yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun grafik, sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan pola yang dapat teramati dari jawaban responden guru. Statistik deskriptif juga digunakan dalam analisis terhadap tulisan definisi lingkungan dan gambar lingkungan yang dibuat oleh guru. Statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan persentase guru yang menuliskan danatau menggambarkan masing-masing komponen dan konsep lingkungan persentase guru yang menulis danatau menggambar manusia, biotik, abiotik, lingkungan buatan, interaksi dan saling ketergantungan, serta persentase guru berdasarkan jumlah komponen lingkungan yang dituliskan danatau digambarkan persentase guru yang menuliskan danatau menggambarkan satu, dua, tiga, dan empat komponen lingkungan.

b. Analisis Faktor

Analisis faktor dilakukan untuk meringkas informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau variate faktor dengan cara menentukan struktur lewat data summarization atau lewat data reductionpengurangan data Ghozali 2005. Analisis faktor dilakukan terhadap skor dari 6 subskala motivasi dan 2 subskala sikap untuk mendapatkan faktor yang dapat menggambarkan persepsi guru tentang penyelenggaraan PLH. Faktor yang didapatkan dari hasil analisis tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan Spearman correlation, uji Kruskal-Wallis dan uji Mann- Whitney, untuk mengetahui hubungan danatau perbedaan berbagai variabel yang diukur seperti sekolah, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dsb. dengan faktor persepsi tersebut.