Pelaksanaan PLH dengan pendekatan kurikuler
47 rekreasiwisata alam Tabel 9. Hal tersebut membuat SDN Gunung Bunder 04
sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak luar sekolah, seperti kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN mahasiswa, dan kegiatan
permainan alam yang diadakan oleh komunitas masyarakat peduli lingkungan. Tabel 9 Kondisi umum sekolah contoh
Kondisi Sekolah Sekolah Contoh
Gunung Sari 01
Gunung Bunder 03
Gunung Bunder 04
Gunung Picung 06
Perkiraan jarak dengan hutan km
1 2
0,8 2
Jumlah lokalruang kelas ruang
6 6
4 6
Lahan sisa Luas
Agak luas Sempit
Paling luas Letak sekolah
Agak masuk gang
Tepi jalan utama
Tepi jalan utama
Masuk jauh ke dalam gang
Buku sumber PLH Ada tambahan
buku PLH Buku ajar m.a.
inti Ada tambahan
beberapa buku sumber dari
berbagai pihak Buku ajar m.a.
inti Intervensi PLH
Guru, sebelum 2005
Belum ada Guru, 2009
Siswa, setelah 2005 WSLic
Gambar 5 Kondisi sekolah contoh: a SDN Gunung Sari 01; b SDN Gunung Bunder 03; c SDN Gunung Bunder 04; d SDN Gunung Picung 06
a b
c d
48 Faktor lingkungan sosial pada keempat sekolah diidentifikasi berdasarkan
dukungan kepala sekolah dan sesama rekan guru. Dukungan kepala sekolah dilihat dari rencana pengembangan PLH yang dimiliki oleh kepala sekolah pada
masing-masing sekolah contoh, sedangkan dukungan sesama guru dilihat dari kerjasama guru dalam pelaksanaan PLH.
Kepala SDN Gunung Bunder 04 memiliki semangat dan keinginan yang tinggi untuk pengembangan PLH di sekolahnya, dan memiliki rencana untuk
melaksanakan PLH secara monolitik bagi siswa di sekolahnya dengan memanfaatkan cadangan waktu 2 jam pelajaran yang belum terpakai. Kepala
SDN Gunung Sari 01 merupakan kepala sekolah baru, masih beradaptasi dan melanjutkan program dari kepala sekolah lama, namun memiliki keinginan untuk
mengembangkan berbagai kegiatan nonkurikuler yang dapat mendukung pelaksanaan PLH di sekolah tersebut. Kepala sekolah SDN Gunung Bunder 03
dan SDN Gunung Picung 06 masih fokus pada pelaksanaan mata ajaran inti, sehingga belum memiliki rencana untuk pengembangan PLH di sekolah.
Fasilitas untuk membangun dukungan dan kerjasama sesama rekan guru sebetulnya sudah ada, yaitu berupa Kelompok Kerja Guru dan Himpunan Guru
Kelas yang mempertemukan para guru dari berbagai sekolah dalam suatu forum untuk berdiskusi dan bertukar informasi dan pengetahuan, baik mengenai bahan
ajar maupun metode pengajaran, namun demikian diskusi serta tukar menukar informasi dan pengetahuan yang terjadi dalam kedua forum tersebut masih
terbatas pada mata ajaran inti. Forum yang ada belum dimanfaatkan untuk mendiskusikan mengenai pelaksanaan PLH.
Kerjasama dan dukungan antara sesama guru dalam pelaksanaan PLH terutama terwujud pada SDN Gunung Bunder 04 dan SDN Gunung Sari 01. Para
guru menyatakan bahwa materi mengenai lingkungan hidup pada mata ajaran inti seperti Bahasa Indonesia, PKN, IPS dan Agama, biasanya diberikan dalam bentuk
teori di kelas. Kesempatan praktek dan interaksi langsung dengan lingkungan terlaksana pada mata ajaran IPA, PJOK, serta Seni Budaya dan Keterampilan
SBK. Selain itu, kegiatan Pramuka juga melengkapi siswa dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan melalui berbagai kegiatannya. Pelaksanaan PLH
pada dua sekolah contoh lainnya masih sebatas materi yang ada pada mata ajaran