61 punya pilihan skor 5 dan 4 terkait pengajaran PLH lebih besar daripada guru
yang merasa tidak punya pilihan skor 2 dan 1. Lebih banyak guru yang merasa punya pilihan dalam mengajar PLH, baik dalam kaitannya dengan pola pengajaran
maupun PLH sebagai sebuah tugas. Pernyataan nomor 17 dan 30 berkaitan dengan keharusan yang dirasakan
guru dalam mengajar PLH. Pada kedua pernyataan tersebut guru yang merasakan keharusan dalam mengajar PLH skor 2 dan 1 lebih besar persentasenya
dibandingkan guru yang merasakan ketidak harusan mengajar PLH. Ryan et al. 1991 menyatakan bahwa saat orientasi seseorang dalam melakukan sesuatu
bergeser dari keinginannya untuk melakukan sesuatu dengan baik menjadi keharusan untuk melakukan sesuatu dengan baik untuk mempertahankan harga
dirinya, maka motivasi intrinsiknya menurun. Namun guru nampaknya merasakan keharusan untuk mengajar PLH karena memandang PLH sebagai hal
yang penting untuk dilakukan, bukan semata-mata untuk mempertahankan harga diri, mengingat PLH belum dibakukan dalam kurikulum standar dengan target
yang harus dikejar guru. Sebagian besar guru juga menyatakan mengajar PLH karena ingin melakukannya pernyataan nomor 28.
Secara keseluruhan pada subskala ini, rata-rata persentase guru yang mendapatkan skor 5 dan 4 lebih besar dibandingkan persentase guru yang
mendapatkan skor 2 dan 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan guru yang memiliki motivasi intrinsik untuk mengajar PLH lebih
besar persentasenya dibandingkan guru yang tidak memiliki motivasi intrinsik.
f. NilaiKegunaan PLH menurut Guru
Nilaikegunaan PLH menurut guru diukur dengan menggunakan subskala valueusefulness yang diwakili oleh pernyataan nomor 6, 12, 18, 24 dan 29.
Pernyataan nomor 6 merujuk pada kepercayaan guru bahwa mengajar PLH bermanfaat bagi dirinya, pernyataan nomor 12 merujuk pada kepercayaan guru
bahwa mengajar PLH berguna untuk membentuk kepedulian siswa terhadap lingkungan, pernyataan nomor 18 merujuk pada kepercayaan guru bahwa PLH
penting untuk diajarkan karena dapat memberi pengaruh positif bagi siswa, pernyataan nomor 24 merujuk pada kesediaan guru untuk kembali mengajar PLH
62 karena dirasa bermanfaat bagi dirinya, dan pernyataan nomor 29 merujuk pada
pendapat guru bahwa pengajaran PLH merupakan hal yang penting. Ada 9,68 guru yang menyatakan bahwa pernyataan nomor 6 selalu tidak
benar bagi dirinya, artinya guru tersebut merasa bahwa mengajar PLH selalu tidak bermanfaat bagi dirinya Tabel 17. Pernyataan tersebut diberikan oleh guru yang
mengajar pada tingkat kelas rendah kelas 1 – 3 SD. Pada pernyataan nomor 12
“Saya rasa mengajar PLH berguna untuk membentuk kepedulian siswa terhadap lingkungan”, ada 3,23 guru yang menyatakan pernyataan nomor 12 kadang
benar kadang tidak benar bagi dirinya. Selebihnya guru menyatakan dengan intensitas kebenaran berbeda selalu benar dan seringkali benar bagi dirinya
bahwa mengajar PLH berguna untuk membentuk kepedulian siswa terhadap lingkungan.
Tabel 17 Persentase guru berdasarkan perolehan skor pada masing-masing pernyataan dalam subskala valueusefulness
No. Pernyataan
Skor 5
4 3
2 1
6 Saya percaya mengajar PLH bermanfaat
bagi saya. 67,74
16,13 6,45
0,00 9,68
12 Saya rasa mengajar PLH berguna untuk
membentuk kepedulian siswa terhadap lingkungan
74,19 22,58
3,23 0,00
0,00 18
Saya rasa PLH penting untuk diajarkan karena dapat memberi pengaruh positif bagi
siswa. 77,42
19,35 0,00
0,00 3,23
24 Saya akan bersedia untuk mengajar PLH lagi
karena mengajarkan PLH bermanfaat bagi saya
41,94 32,26
19,35 3,23
3,23 29
Menurut saya mengajar PLH adalah hal yang penting
64,52 19,35
12,90 3,23
0,00 Rata-rata
65,16 21,94
8,39 1,29
3,23
Pada pernyataan nomor 18 bahwa PLH penting untuk diajarkan karena dapat memberi pengaruh positif bagi siswa, ada 3,23 guru yang menyatakan
selalu tidak benar. Pernyataan tersebut diberikan oleh guru kelas 2. Pengajaran PLH yang diberikan oleh guru tersebut kepada siswa kelas 2 nampaknya belum
memberikan pengaruh positif pada siswa. Pernyataan nomor 24 merujuk pada kesediaan guru untuk mengajar PLH lagi karena mengajarkan PLH bermanfaat
bagi dirinya. Ada masing-masing 3,23 guru yang mendapatkan skor 1 dan 2