Faktor ObyekSasaran yang Mempengaruhi Persepsi guru tentang
46 PJOKPenjaskes dan dibantu guru kelas 3 sebagai pembina putri, pembina
Pramuka di SDN Gunung Picung 06 adalah guru kelas 6 dan guru kelas 4. Kegiatan PLH yang diintegrasikan dalam Pramuka antara lain dilaksanakan
dalam bentuk kemah, pengamatan, penjelajahan dan penanaman. Peserta Pramuka yang ikut dalam kegiatan pengenalan lingkungan pada keempat sekolah
contoh adalah siswa kelas 4 – 6 yang memiliki minat terhadap Pramuka, sehingga
tidak semua siswa mendapatkan pengalaman yang sama. Sejak tahun 2008, Pramuka dari SDN Gunung Bunder 04 seringkali mengadakan latihan
gabunganbersama dengan pramuka dari SDN Gunung Bunder 03. Pada kegiatan tersebut terjalin kerjasama antara guru pembina pramuka dari dua sekolah yang
berbeda tersebut. Kerjasama tersebut dapat terjadi karena letak kedua sekolah yang cukup berdekatan sekitar 1 km, dan guru pembina Pramuka pada SDN
Gunung Bunder 04 dan SDN Gunung Bunder 03 sama-sama mengajar pada SMP terbuka yang diselenggarakan di SDN Gunung Bunder 03.
Pada dua sekolah contoh lainnya belum ada kegiatan latihan gabungan semacam itu. Wawancara dengan Pembina Pramuka dari SDN Gunung Bunder
mengungkapkan bahwa anggota Pramuka dari SDN Gunung Bunder 04 lebih sering terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan PLH dibandingkan
dengan ketiga sekolah lainnya. Hal tersebut juga berkaitan dengan seringnya SDN Gunung Bunder menjadi lokasi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
PLH non formal yang diadakan oleh pihak luar sekolah, seperti misalnya kegiatan
penanaman dan permainan di alam. 5.1.3
Faktor Situasi
Faktor situasi yang membentukmempengaruhi persepsi guru tentang penyelenggaraan PLH diidentifikasi dari kondisi fisik, biologis dan sosial sekolah.
Identifikasi kondisi fisik dan biologis sekolah dibatasi pada keberadaan sarana- prasarana fisik maupun lingkungan biologis yang dapat digunakan untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar PLH. SDN Gunung Bunder 04 memiliki sarana fisik berupa bangunan sekolah dengan jumlah lokalruang kelas yang
paling sedikit dan lahan yang paling sempit jika dibandingkan dengan ketiga sekolah contoh lainnya, namun sekolah ini terletak pada tepi jalan utama dan
paling dekat dengan kawasan hutan yang sekaligus juga menjadi tempat kegiatan
47 rekreasiwisata alam Tabel 9. Hal tersebut membuat SDN Gunung Bunder 04
sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak luar sekolah, seperti kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN mahasiswa, dan kegiatan
permainan alam yang diadakan oleh komunitas masyarakat peduli lingkungan. Tabel 9 Kondisi umum sekolah contoh
Kondisi Sekolah Sekolah Contoh
Gunung Sari 01
Gunung Bunder 03
Gunung Bunder 04
Gunung Picung 06
Perkiraan jarak dengan hutan km
1 2
0,8 2
Jumlah lokalruang kelas ruang
6 6
4 6
Lahan sisa Luas
Agak luas Sempit
Paling luas Letak sekolah
Agak masuk gang
Tepi jalan utama
Tepi jalan utama
Masuk jauh ke dalam gang
Buku sumber PLH Ada tambahan
buku PLH Buku ajar m.a.
inti Ada tambahan
beberapa buku sumber dari
berbagai pihak Buku ajar m.a.
inti Intervensi PLH
Guru, sebelum 2005
Belum ada Guru, 2009
Siswa, setelah 2005 WSLic
Gambar 5 Kondisi sekolah contoh: a SDN Gunung Sari 01; b SDN Gunung Bunder 03; c SDN Gunung Bunder 04; d SDN Gunung Picung 06
a b
c d