Zona Penyangga Buffer Zone

32 dilakukan kepada 16 informan. Para informan ditentukan secara purposive berdasarkan kriteria yakni mengetahui pengelolaan SDA di CBPS dan atau dianggap banyak mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan penelitian. Selama penelitian, dilakukan lima kali pertemuan informal dengan kelompok masyarakat Mentawai untuk mendapatkan lebih banyak informasi terkait penelitian. Pengamatan terlibat dilakukan untuk mengkonfirmasi berbagai isu yang muncul dari dokumen, wawancara, dan pertemuan informal. Proses analisis data dilakukan melalui proses pengkodean dan pengelompokan data, kemudian diinterpretasikan agar menghasilkan suatu kesimpulan Irawan 2006. Gambar 3.1 Lokasi penelitian di Cagar Biosfer Pulau Siberut

3.3 Hasil dan Pembahasan

3.3.1 Sumber Daya Manusia

1. Komposisi Penduduk

Penduduk di CBPS pada tahun 2014 berjumlah 37 416 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 107.61 BPS 2015a yang meningkat sekitar 7 400 jiwa Desa Saibi Samukop Desa Matotonan Desa Sagulubbek Legenda: Area inti Zona penyangga Area transisi Lokasi penelitian 33 sejak tahun 2002 Tabel 3.1. Demikian pula, dengan jumlah penduduk di tiga lokasi penelitian menunjukkan peningkatan, yakni sebanyak 13.98 hingga 18.67 Tabel 3.2. Pertambahan yang cukup signifikan disebabkan tingkat mortalitas yang rendah dan migrasi penduduk dari luar pulau BPS 2015a. Kepadatan penduduk di Pulau Siberut sebesar 9.75 orangkm 2 dan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Siberut Selatan dan Siberut Utara Tabel 3.3. Kedua kecamatan tersebut lebih banyak penduduknya karena kecamatan tertua di CBPS. Ketiga kecamatan lain merupakan kecamatan baru, yang dibentuk setelah pemekaran kabupaten pada tahun 1999. Di tiga lokasi penelitian juga menunjukkan peningkatan kepadatan penduduk Tabel 3.2 terutama di Saibi Samukop yang menjadi ibukota Kecamatan Siberut Tengah. Selain Suku Mentawai, terdapat pendatang dari Suku Minang, Batak, Jawa, Nias, dan beberapa pendatang berasal dari Palembang, Sulawesi, dan Etnis Tionghoa. Pendatang ini umumnya terkonsentrasi di ibukota kecamatan. Tabel 3.1 Jumlah penduduk Pulau Siberut dari tahun 1853-2014 Tahun a Jumlah jiwa Sumber Tahun a Jumlah jiwa Sumber 1853 7 090 Rosenberg 1992 25 173 Bappeda Sumbar 1930 9 268 Sensus 2002 30 106 BPS Mentawai 1960 11 881 Sensus 2006 34 352 BPS Mentawai 1971 14 732 Sensus 2008 34 721 BPS Mentawai 1976 18 149 Bappeda Sumbar 2010 35 171 BPS Mentawai 1980 18 554 Sensus 2012 35 596 BPS Mentawai 1990 24 740 Sensus 2014 37 416 BPS Mentawai a Data tahun 1853-1992 dalam Darmanto dan Setyowati 2012. Tabel 3.2 Jumlah penduduk di lokasi penelitian a Jenis kelamin Jumlah penduduk di desa Saibi Samukop Matotonan Sagulubbek 2004 2014 2004 2014 2004 2014 Laki-laki - 1 492 - 604 - 650 Perempuan - 1 406 - 581 - 555 Jumlah 2 493 2 898 979 1 185 980 1 205 Peningkatan penduduk dari tahun 2004-2014 13.98 17.38 18.67 Rasio jenis kelamin - 1.06 - 1.04 - 1.17 Luas desa km 2 12 721 8 988 32 678 Kepadatan penduduk orangkm 2 19.60 22.78 7.70 9.32 7.70 9.47 a Diolah dari BPS Kab. Kep. Mentawai 2014a, 2014b, 2014c. Komposisi penduduk di CBPS termasuk struktur penduduk muda Tabel 3.3. Proporsi kelompok penduduk usia muda di bawah 15 tahun masih mencapai 39.79 , hal ini mencerminkan bahwa tingkat fertilitas penduduk selama 15 tahun