Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Pembahasan
Berdasarkan dekripsi pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya, maka pada bagian ini akan membahas mengenai indikator
keberhasilan dalam penelitian ini yaitu terlaksananya pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions STAD.
Persentase nilai rata-rata tes ahir siklus II lebih tinggi dari persentase niali rata- rata tes akhir siklus I.
Lebih jelasnya data hasil penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua, berikut disajikan hasil penelitian terhadap motivasi dan prestasi belajar sejarah
siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. 1.
Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui secara langsung pada saat proses pembelaran di kelas. Pada siklus pertama dan siklus kedua motivasi bejar
siswa mengalami peningkatan. Ini berarti penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Karena dalam pelaksanaan menekankan siswa untuk siap dalam proses pembelajaran seperti memperhatikan guru, mencatat, bertanya, menjawab
pertanyaan, aktif, mengambil giliran, mengemukakan pendapat. Sementara dalam hal negatif terjadi penurunan terutama siswa tidak memperhatikan pembelajaran,
ribut di dalam kelas, dan keluar masuk kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peningkatan dalam kegiatan belajar siswa tersebut sangat mempengaruhi motivasi belajar sejarah siswa karena kegiatan belajar sisa selama pembelajaran
berlangsung merupakan wujud motivasi belajar siswa. Pada pra siklus nilai rata- rata motivasi belajar siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 70,38,
sedangkan pada siklus pertama peneliti menerapkan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD meningkat menjadi 76. Pada siklus kedua
nilai rata-rata adalah 82,39. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan
motivasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Terjadinya peningkatan motivasi belajar sejarah tersebut karena siswa sudah paham dengan
langkah-langkah pembelajaran model Student Teams Achievement Division STAD dan siswa mulai merasakan nyaman dalam setiap proses pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri, tumbuhnya motivasi berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”.
42
Peningkatan motivasi pda siklus pertama dan kedua tidak lepas dari kedua faktor tersebut. Peningkatan motivasi
yang terjadi pada siklus kedua dapat disebabkan oleh faktor dari dalam siswa dan dari luar diri siswa. Faktor pendorong peningkatan motivasi belajar dalam diri
siswa tersebut disebabkan oleh keinginan belajar yang terdapat dalam dirinya untuk aktif mengikuti pembelajaran. Sementara faktor pendorong di luar diri
siswa tersebut disebabkan oleh cara mengajar yang tidak monoton, dan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD yang
42
Syaiful Bahri J, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 149
mengutamakan kerja sama antara siswa, sehingga dengan terjalinnya kerja sama yang baik antara siswa yang satu dengan siswa lainnya dapat merangsang
keinginan untuk belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut. 2.
Prestasi Belajar sejarah
Prestasi belajar sejarah siswa kelas IX IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik, pada pra penelitian atau sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions STAD , hanya 14 siswa atau 44 yang nilainya mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75, siswa yang nilainya tidak
mencapai KKM berjumlah 18 atau 58 dengan nilai rata-rata siswa pada pra
penelitian adalah 73,94.
Pada siklus pertama, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 27 orang atau 81 sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM berjumlah 5 orang
atau 19. Adapun nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 78,75. Pada siklus kedua, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 94 ,
sedangkan siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berjumlah 2 siswa atau 6.
Adapun nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus kedua adalah 89,56
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik ditandai dengan naiknya jumlah dan
persentase siswa yang nilainya mencapai KKM. Selain itu peningkatan prestasi belajar sejarah siswa juga ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata dari pra
penelitian adalah 73,94 pada siklus pertama rata-rata nilai siswa adalah 78,75 dan
meningkat lagi pada siklus kedua nilai rata-rata siswa 89,56.
Tercapainya hasil belajar yang optimal tersebut, tidak terlepas dari banyak aspek yang mendukung selama proses pembelajaran dalam kelas. Selama proses
pembelajran sejarah mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, peneliti telah menunjukkan menunjukkan tindakan-tindakan yang memang seharusnya
dilakukan seorang peneliti dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD.
Selain itu juga dengan meningkatnya motivasi belajar sejarah siswa maka prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Semakin siswa aktif di dalam kelas
maka prestasinya pun semakin meningkat karena siswa tersebut sangat kooperatif
dalam mengikuti pembelajaran sejarah di kelas.
Secara umum tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran koopereatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD dapat meningkat
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dikarenakan siswa menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil
penelitian siklus I dan siklus II maka penelitian tidak di lanjutkan ke siklus berikutnya, karena hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II telah sesuai
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions STAD telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik dan berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI
IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa pada keadaan awal adalah 70,38,
kemudian setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD pada siklus pertama meningkat menjadi
76 atau 5,62 dan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,39 atau 3,9. 2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions STAD dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI
IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan baik dari segi nilai KKM maupun dari nilai rata-rata. Dari segi KKM sekolah
dengan nilai 75, pada keadaan awal14 siswa atau 44 a, meningkat pada siklus I menjadi 27 siswa atau 81 dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa
atau 94. Dari segi nilai rata-rata prestasi belajar sejarah siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75 atau 4,81, pada siklus II
meningkat 89,56 atau 10,88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI