11
kekuatan variabel-variabel hipotesis, kekuatan-kekuatan, asosiasi hubungan- hubungan,kebiasaan dan kecendrungan perilaku. Belajar merupakan proses
interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Belajar menurut Gagne, suatu proses dimana organism berubah prilakunya
sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat tiga unsur pokok dalam belajar yaitu: 1 proses, 2 perubahan perilaku, dan 3 pengalaman.
7
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan meningkatnya pengetahuan siswa dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar proses pembelajaran dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal, antara lain:
1 Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: Faktor jasmaniah yaitu kesehatan atau cacat tubuh. Faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan. Faktor kelelahan. 2
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang meliputi: Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yaitu model pembelajaran, kurikulum, relasi guru
7
Muhamamad Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran “ARIAS” Assurance, Relevance,
Interest, Assesment, Satifaction: Terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014, hlm. 40
12
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah. Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan kehidupan masyarakat.
8
b. Guna Prestasi Belajar
Prestasi belajar berguna untuk mengukur prestasi atau hasil yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Dalam pendidikan formal, pentingnya pengukuran
prestasi belajar tidaklah disangsikan lagi. Sebagaimana diketahui, proses pendidikan formal adalah suatu yang kompleks yang memerlukan waktu, dana
dan usaha kerjasama berbagai pihak. Tidak ada pendidikan yang secara sendirinya berhasil mencapai tujuan yang digariskan tanpa interaksi berbagai faktor
pendukung yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Betapa jelasnya suatu tujuan pendidikan yang telah digariskan, tanpa usaha pengukuran maka akan
mustahil hasilnya dapat diketahui.
9
8
Slameto, op. cit, hlm 54-71
9
Azwar Saifuddin.1987. Test Prestasi Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Liberty. Yogyakarta. hal 11
13
4. Teori Konstruktivisme Contructivism