26
5. Layout Ruangan Tata letak tempatToko
Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada
seefektif mungkin. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang layout yaitu:
a. Selling Space ruangan penjualan Ruangan penjualan untuk berinteraksi antara konsumen dan pramusaji.
b. Personnel Space ruangan pegawai Ruangan pegawai disediakan khusus untuk pramusaji beristirahat dan
makan. c. Customers Space ruangan pelanggan
Ruangan pelanggan
disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet atau ruang tunggu.
6. Interior Point of Interest Display dekorasi pemikat dalam toko
Interior Point of Interest Display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan
informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere. Hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko.
Interior Point of Interest Display terdiri dari:
a. Theme Setting Display Dekorasi Sesuai Tema Dalam suatu musim tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau
meminta pramusaji berpakaian sesuai tema tertentu.
27
b. Wall Decorationt Dekorasi Ruangan Dekorasi pada ruangan tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar
atau poster yang ditempel, warna cat tembok dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana toko.
H. Kepuasan Konsumen.
Kata ‘kepuasan atau satisfaction’ berasal dari bahasa latin ‘satis’ artinya cukup baik, memadai dan ‘facio’ artinya melakukan atau membuat.
Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai ‘upaya pemenuhan sesuatu’ atau ‘membuat sesuatu memadai’. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2008:1110 kepuasan adalah perihal yang bersifat puas; kesenangan; kelegaan. Untuk memahami konsep dari kepuasan konsumen
maka sangat penting mengetahui sebab-sebab yang mendasari terjadinya suatu kepuasan. Berikut teori para ahli:
Menurut Kotler dan Keller dalam Tjiptono,2014:354 kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja hasil yang diharapkannya. Sedangkan menurut Swan, et al. dalam Tjiptono, 2014:353
mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek
atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuanpemakaiannya. Sementara menurut Wilkie dalam Tjiptono, 2014:354
kepuasan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman