Pengaruh produk, harga, pelayanan, dan suasana tempat terhadap kepuasan konsumen pada Restauran Steak Moen Moen studi kasus pada konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall.

(1)

xvi ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, HARGA, PELAYANAN, DAN SUASANA TEMPAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTAURAN STEAK MOEN MOEN

Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall Erna Sumiati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, pelayanan dan suasana tempat terhadap kepuasan konsumen di Restauran Steak Moen Moen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall dengan jumlah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produk (X1), harga (X2), pelayanan (X3), dan suasana tempat (X4) secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y). Secara parsial, produk (X1) tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y), harga (X2) tidak berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen (Y), pelayanan (X3) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y), dan suasana tempat (X4) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y).


(2)

xvii ABSTRACT

THE EFFECT OF THE PRODUCT, PRICE, SERVICE, AND THE PLACE ATMOSPHERE A CUSTOMER SATISFACTION OF RESTAURANT STEAK MOEN MOEN

Case study the consumer Restaurant Steak Moen Moen in Galleria Mall Erna Sumiati

Sanata Dharma University Yogyakarta 2015

This purpose of this research was to identify the effect of the product, price, service, and the place atmosphere a customer satisfaction of Restaurant Steak Moen Moen. The data gathering technique was using questionnaire. The method for the sampling is purposive sampling technique. The population of this research was the customer Restaurant Steak Moen Moen in Galleria Mall the amount of 100 respondents. The data analysis technique was the multiple linear regressions. Based on the result of this research showd that the product (X1), price (X2), service (X2), and the place atmosphere (X4) simultaneously influenced customer satisfaction (Y). Partially, the product (X1) not influenced the customer satisfaction (Y), the price (X2) not positively influenced the customer satisfaction (Y), the service (X3) positively significant influenced the customer satisfaction (Y), and the place atmosphere (X4) positively significant influenced the customer satisfaction (Y).


(3)

PENGARUH PRODUK, HARGA, PELAYANAN, DAN SUASANA TEMPAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTAURAN STEAK MOEN MOEN

Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Erna Sumiati NIM : 082214071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH PRODUK, HARGA, PELAYANAN, DAN SUASANA TEMPAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTAURAN STEAK MOEN MOEN

Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Erna Sumiati NIM : 082214071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv MOTTO

“ Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib seseorang atau suatu kaum sebelum seseorang atau kaum itu bertindak dan berusaha merubah nasibnya

sendiri “ (QS. Ar. Ra’Du 11)

“ Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya anda bisa. Tapi anda tak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri sendiri “

“ Orang sukses takkan pernah mengeluh bagimana kalau akan gagal, namun berusaha bagimana untuk berhasil “

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Allah SWT yang telah menyertai, membimbing dan melindungiku selama ini

 Mama tercinta yang selalu mendoakan aku, memberi nasehat, selalu memberi semangat selama pengerjaan skripsi ini, dan terimakasih telah membiayai kuliah walaupun harus jauh dari keluarga

 Untuk alm. nenek Turiyah dan kakek Karto Suwito tersayang

 Semua keluarga yang telah memberikan doa dan semangat

 Untuk Ernan Setiyanto yang selalu ada buat aku walaupun jauh tetapi selalu memberi semangat, sabar mendengar semua keluhanku dan selalu membuat aku tersenyum


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PRODUK, HARGA, PELAYANAN, DAN SUASANA TEMPAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTAURAN

STEAK MOEN MOEN

Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 25 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru dan saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tidakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanki yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar ademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diprotes sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

Erna Sumiati NIM : 082214071


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma : Nama : Erna Sumiati

Nomor Mahasiswa : 082214071

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Produk, Harga, Pelayanan, dan Suasana Tempat terhadap Kepuasan Konsumen pada Restauran Steak Moen Moen. Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya, sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Agustus 2015 Yang menyatakan


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga, Pelayanan dan Suasana Tempat terhadap Kepuasan Konsumen pada Restauran Steak Moen Moen”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan sabar membantu dan mengarahkan penulis.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E, M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dan mengajarkan bekal ilmu kepada penulis.

5. Bapak Devi selaku petugas di BAA gedung pusat Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan semangat, nasehat dan motivasi.


(11)

viii

6. Ibu yang telah memberikan dukungan moral, nasehat, semangat, dan mendoakan aku selalu dalam segala hal kebaikan.

7. Keluarga besar Karto Suwito yang telah memberikan dukungan, doa dan nasehat.

8. Ernan Setiyanto yang selalu memberikan dukungan semangat, doa, perhatian, dan kasih sayangnya dalam pembuatan skripsi ini.

9. Bang Muliady S.E alias bang Ade yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan skripsi ini dan sudah baik hati mengantar kesana kemari kemana aku pergi dan juga sebagai teman sharing.

10.Miss Cathy yang selalu memberikan semangat dan doa, terimakasih sudah berbagi cerita walaupun lewat email.

11.Teman-teman Manajemen 2008, kepala sekolah SMA Yos Sudarso Cilacap bapak Drs. Albertus Suwandi dan semua guru yang telah mendoakan, teman-teman SMP PGRI 23 BANTARSARI Cilacap; Ade, Baryani, Tya, Mita, Edi, Teguh, dan teman-teman yang lainnya yang tidak bisa disebut satu-persatu terimakasih untuk dukungan dan doa nya.

12.Teman-teman kos di gang senggol; Allen, Eci, Anis, Nila, Wulan, Dedi yang selalu memberikan semangat dan doa. Terimakasih kalian selalu memberikan keceriaan, tawa dan senyum.

13.Bapak Budi Utomo selaku pemilik dari Restauran Steak Moen Moen yang telah baik hati memberikan ijin dan memberikan informasi mengenai usaha nya.


(12)

ix

14.Seluruh karyawan Restauran Steak Moen Moen yang telah membantu dalam melakukan penelitian.

15.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukkan bagi reka-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Penulis

Erna Sumiati NIM: 082214071


(13)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... . xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pengertian Pemasaran ... 9


(14)

xi

C. Restauran ... 10

D. Produk ... 11

E. Harga ... 13

F. Pelayanan ... 16

G. Suasana Tempat ... 22

H. Kepuasan Konsumen ... 27

I. Teknik Pengukuran Kepuasan Konsumen ... 29

J. Harapan Konsumen ... 30

K. Jasa ... 32

L. Bauran Pemasaran ... 34

M. Perilaku Konsumen ... 35

N. Pengaruh Produk, Harga, Pelayanan dan Suasana Tempat terhadap Kepuasan Konsumen... 36

O. Penelitian Sebelumnya ... 38

P. Kerangka Konseptual penelitian ... 41

Q. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN... 43

A. Jenis Penelitian ... 43

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 43

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 44

D. Data yang dibutuhkan ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

F. Populasi dan Sampel ... 46

G. Teknik Pengambilan Sampel... 46


(15)

xii

I. Devisi Operasional ... 48

J. Pengujian Instrumen... 53

K. Teknik Analisa Data ... 55

L. Uji Asumsi Klasik ... 56

M. Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 60

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 60

B. Nama-nama cabang usaha ... 62

C. Menu steak Moen Moen ... 63

D.Struktur Organisasi ... 64

E. Tugas dan Tanggung Jawab ... 64

F. Peraturan Jam Kerja ... 66

G. Sistem Pemasaran ... 67

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Hasil Analisis ... 68

B. Pembahasan ... 85

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

C. Keterbatasan ... 89 DAFTAR PUSTAKA


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

V.1 Gambar Kerangka Konseptual Penelitian ... 41

V.2 Gambar Struktur Organisasi ... 64

V.3 Gambar Histogram Kepuasan Konsumen ... 79

V.4 Gambar Normal Probability Plots ... 79


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Tabel Makanan dan Minuman ... 63

V.2 Uji Validitas Variabel Produk ... 68

V.3 Uji Validitas Variabel Harga ... 69

V.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan ... 69

V.5 Uji Validitas Variabel Suasana Tempat ... 70

V.6 Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen ... 70

V.7 Reliabilitas ... 71

V.8 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 72

V.9 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Usia ... 72

V.10 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ... 73

V.11 Karakteristik Responden berdasarkan Penghasilan per bulan ... 73

V.12 Deskripsi Variabel Produk ... 74

V.13 Deskripsi Variabel Harga ... 75

V.14 Deskripsi Variabel Pelayanan ... 75

V.15 Deskripsi Variabel Suasana Tempat ... 76

V.16 Deskripsi Variabel Kepuasan Konsumen ... 77

V.17 Rangkuman Hasil Olah Data Regresi ... 77

V.18 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikoliniearitas ... 80

V.19 Hasil Uji F ... 83

V.20 Hasil Uji T ... 83


(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Hasil Rekapitulasi Data Hasil Jawaban 100 Responden Lampiran 4 Hasil Regresi

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik

Lampiran 7 Uji F Lampiran 8 Uji T Lampiran 9 r Tabel

Lampiran 10 Tabel Distribusi t Lampiran 11 Tabel Distribusi F


(19)

xvi ABSTRAK

PENGARUH PRODUK, HARGA, PELAYANAN, DAN SUASANA TEMPAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTAURAN STEAK MOEN MOEN

Studi Kasus pada Konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall Erna Sumiati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, pelayanan dan suasana tempat terhadap kepuasan konsumen di Restauran Steak Moen Moen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen Restauran Steak Moen Moen di Galleria Mall dengan jumlah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produk (X1), harga (X2), pelayanan (X3), dan suasana tempat (X4) secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y). Secara parsial, produk (X1) tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y), harga (X2) tidak berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen (Y), pelayanan (X3) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y), dan suasana tempat (X4) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y).


(20)

xvii ABSTRACT

THE EFFECT OF THE PRODUCT, PRICE, SERVICE, AND THE PLACE ATMOSPHERE A CUSTOMER SATISFACTION OF RESTAURANT STEAK MOEN MOEN

Case study the consumer Restaurant Steak Moen Moen in Galleria Mall Erna Sumiati

Sanata Dharma University Yogyakarta 2015

This purpose of this research was to identify the effect of the product, price, service, and the place atmosphere a customer satisfaction of Restaurant Steak Moen Moen. The data gathering technique was using questionnaire. The method for the sampling is purposive sampling technique. The population of this research was the customer Restaurant Steak Moen Moen in Galleria Mall the amount of 100 respondents. The data analysis technique was the multiple linear regressions. Based on the result of this research showd that the product (X1), price (X2), service (X2), and the place atmosphere (X4) simultaneously influenced customer satisfaction (Y). Partially, the product (X1) not influenced the customer satisfaction (Y), the price (X2) not positively influenced the customer satisfaction (Y), the service (X3) positively significant influenced the customer satisfaction (Y), and the place atmosphere (X4) positively significant influenced the customer satisfaction (Y).


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan suatu fenomena yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang bagi pengusaha asing maupun lokal untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak globalisasi menyebabkan berbagai macam perusahaan seperti perusahaan telekomunikasi, transportasi, perbankan, perhotelan, dan restauran berkembang dengan cepat. Perusahaan lokal sebagai tuan rumah semakin dituntut untuk mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen untuk kemudian menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi diberbagai belahan dunia (Nonto, digilib.petra.ac.id). Berbagai outlet yang menawarkan berbagai produk makanan dan minuman dalam berbagai bentuk banyak bermunculan mulai dari yang sederhana hingga yang mewah. Hal ini disebabkan makanan adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa alasan rasional outlet makanan tumbuh karena para pebisnis makanan mendapat keuntungan bersih minimal 50% setelah dikurangi biaya operasional (Sari, digilib.petra.ac.id).


(22)

Pesatnya pertumbuhan makanan khususnya restauran cepat saji menyebabkan hampir semua usaha yang bergerak dibidang ini menjadi sadar akan posisi persaingan. Kondisi ini memaksa para pebisnis makanan harus mempertahankan keunggulan bersaing dengan mengajukan penawaran yang lebih memuaskan konsumen dibandingkan pesaing. Keunggulan dalam bersaing ini sangat penting bagi suatu usaha dalam mempertahankan konsumen dan keberadaannya di industri makanan (Cravens, digilib.petra.ac.id). Dari segi harga, restauran lebih murah dari pada cafe. Selain itu restauran banyak ditemui di pusat perbelanjaan mulai dari pusat kota sampai daerah pinggiran kota.

Semakin besarnya penduduk dan semakin banyaknya industri yang berkembang disuatu daerah maka akan mempengaruhi gaya hidup dan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya. Fenomena yang berkembang dalam masyarakat Indonesia saat ini adalah adanya kecenderungan terjadinya perubahan gaya hidup (life style), akibat dari ekspansi industri pangan yang diwujudkan kedalam bentuk restauran siap saji. Generasi muda yang lebih suka makan dan menghabiskan waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makan makanan ala barat atau restauran siap saji. Inti dari makanan cepat saji terletak pada pelayanan yang cepat dan ketersediaan makanan yang siap dimasak. Ini merupakan bagian dari fenomena abad ke 20 ketika manusia modern menjadi sangat sibuk dan membutuhkan sesuatu yang serba cepat.


(23)

Hal ini membuat resto dan outlet makanan cepat saji mendapatkan popularitas besar (www.anneahira.com/restoran-cepat-saji-lokal.htm). Dahulu fungsi restauran hanya sebagai tempat makan bagi konsumen yang ingin menghabiskan waktu bersama orang terkasih atau orang yang sangat sibuk yang ingin mencoba menu lain dari biasanya. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi restauran mengalami peningkatan ke fungsi lain seperti digunakan untuk tempat pertemuan, untuk merayakan ulang tahun/ perayaan pernikahan, dan menyediakan katering nasi box untuk perkantoran.

Bisnis restauran merupakan bisnis yang memadukan antara produk, cita rasa dan pelayanan. Desain bangunan, interior dan eksterior restauran, suasana yang tercipta di dalam restauran, serta pilihan-pilihan menu makanan dan minuman yang dijual beserta keseluruhan fasilitas merupakan contoh produk yang dijual. Sedangkan pelayanan yang dijual adalah keramah-tamahan, kesopanan dan ketrampilan karyawan restauran dalam melayani konsumennya.

Salah satu restauran cepat saji di Yogyakarta adalah Steak Moen Moen yang berada di Galleria Mall. Sesuai dengan namanya, menu utama yang ditawarkan adalah steak. Selain menu makanan, restauran ini juga menyajikan soft drink dan jus buah. Bisnis makanan siap saji seperti ini jika ingin bertahan hidup harus mempunyai nilai lebih yang menjadikan bisnis tersebut berbeda dengan bisnis yang lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan semakin memberikan kepuasan kepada konsumen dan mendorong para konsumen lama untuk datang kembali.


(24)

Dalam menjalankannya pelaku usaha harus selalu mengamati perubahan perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen tersebut, untuk kemudian dijadikan kajian dalam rangka memperbaiki strategi pemasarannya. Pada hakekatnya tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga produk yang ditawarkan dapat laku terjual.

Howard dan Sheht dalam Tjiptono (2014:353), menyatakan kepuasan konsumen merupakan situasi kognitif pembeli yang berkenaan dengan kepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Produk, Harga, Pelayanan dan Suasana Tempat Terhadap Kepuasan Konsumen pada Restauran Steak Moen Moen”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik konsumen Restauran Steak Moen-Moen ?

2. Apakah produk, harga, pelayanan dan suasana tempat secara simultan berpengaruh pada kepuasan konsumen Restauran Steak Moen-Moen? 3. Apakah produk, harga, pelayanan dan suasana tempat secara parsial

berpengaruh positif pada kepuasan konsumen Restauran Steak Moen-Moen?


(25)

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan begitu banyaknya jumlah responden dan obyek yang akan diteliti oleh penulis serta untuk memudahkan dan memperjelas permasalahan di atas, maka peneliti berinisiatif untuk menerapkan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil dibatasi sebanyak 100 responden. Responden yang diteliti adalah konsumen Restauran Steak Moen Moen yang telah melakukan kunjungan dan pembelian minimal 2 kali dalam kurun waktu setahun.

2. Objek penelitian dilakukan terhadap

a. Produk (Varian/jenis pilihan menu) Restauran Steak Moen Moen. b. Harga produk makanan dan minuman Restauran Steak Moen Moen. c. Pelayanan Restauran Steak Moen Moen.

d. Suasana tempat Restauran Steak Moen Moen. e. Kepuasan konsumen Restauran Steak Moen Moen.

3. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan kuesioner. Teknik kuesioner dilakukan dengan cara membagikan kuesioner secara langsung kepada konsumen Restauran Steak Moen Moen.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(26)

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen Restauran Steak Moen Moen. 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan produk, harga, pelayanan dan

suasana tempat pada kepuasan konsumen Restauran Steak Moen Moen. 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial produk, harga, pelayanan dan

suasana tempat pada kepuasan konsumen Restauran Steak Moen Moen.

E. Manfaat Penelitian

Penulis dalam melakukan penelitian ini berharap bahwa hasil dari penulisan penelitiannya ini memiliki manfaat yang membangun, adapun harapan tersebut:

1. Bagi pemilik usaha

Bagi pemilik usaha Restauran Steak Moen Moen hasil penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian yang dilakukannya ini dapat membantu pemilik usaha untuk mengetahui peranan dan dampak suatu pengaruh produk, harga, pelayanan dan suasana tempat pada kepuasan konsumen guna meningkatkan volume penjualan.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini bagi penulis penelitian sendiri merupakan suatu kesempatan yang baik untuk dapat menambah pengetahuan dalam penerapan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam kegiatan praktek, selain itu juga sebagai suatu acuan sarana berlatih dalam upaya meningkatkan kemampuan analisis, pengamatan dan pengungkapan pengembangan ide secara ilmiah terhadap masalah yang ada.


(27)

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Bagi Universitas Sanata Dharma penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya khasanah keilmuan lembaga akademis dalam penelitian, khususnya penelitian tentang fenomena restauran pada bisnis rumah makan siap saji.

4. Bagi para peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang bisa menjadi bahan penelitian lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pengaruh produk, harga, pelayanan dan suasana tempat pada kepuasan konsumen.

F. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membaginya dalam beberapa bagian, adapun bagian-bagian tersebut antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori secara rinci yang terdiri dari pengertian pemasaran, manajemen pemasaran,


(28)

bauran pemasaran, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, dan penelitian terdahulu.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.

BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, mulai dari awal berdirinya serta kendala- kendala yang dialami saat memulai membangun usahanya.

BAB V : ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan hasil analisis data statistik yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, analisis regresi linear, uji statistik (ujiF, ujit, ujir).

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian, saran dan keterbatasan (kendala-kendala/ hambatan) yang merupakan suatu tantangan tersendiri bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya ini.


(29)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menyalurkan produknya sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dengan baik. Menurut Kotler (2009:5) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

B. Definisi Manajemen Pemasaran

Pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan ini menciptakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan dalam diri seseorang yang kemudian di pecahkan melalui pemilihan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Keinginan pemasaran harus di koordinasi dan di kelola dengan cara yang baik, maka di kenal dengan istilah manajemen pemasaran.


(30)

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional (Kotler, 2009:5).

Manajemen pemasaran juga diartikan sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

C. Restauran

Restauran pada umumnya ada yang berdiri di dalam kantor, pabrik maupun mall (pusat perbelanjaan), dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan yang pada intinya memusatkan pada pelayanan dengan baik kepada semua tamunya. Restauran diartikan sebagai uang. Maka dari itu kita harus tahu pasti bagaimana mengelolanya, bagaimana cara membuat tamu-tamu senang dan puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi langganan restauran kita baik berupa makan maupun minum.

Kesimpulannya bahwa Restauran adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif. Contoh : member restauran, Gourmet, Main dining room, Grilled Restauran, exsekutive restauran dan sebagainya.


(31)

Adapun tujuan dari penyelenggaraan operasional restauran adalah untuk mencari untung sebagaimana tercantum dalam definisi Vanco Christian. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi restauran yang utama. Di dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual; dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak seleksi secara cermat, dididik dan dilatih dengan baik, diajarkan berkomunikasi serta dikoordinasikan dengan teliti serta dipersiapkan dengan kesungguhan hati.

D. Produk

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi (anything produced). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi(thing or things produced). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith. Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.


(32)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Kotler (ilmiahmanajemen.blogspot.com) produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi atau kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya (Kotler, 2005: 19). Ciri-ciri produk adalah rasa dari produk yang di konsumsi, kuantitas produk, variasi produk yang ditawarkan, cita rasa khas dari produk, higienitas produk, inovasi produk baru.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan. Karena produk adalah benda riil, maka jenisnya cukup banyak. Secara garis besar jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu produk konsumsi dan produk industri. Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi. Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran.


(33)

E. Harga

Menurut Kotler (2005:22), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah barang dan jasa. Lebih luas lagi, harga adalah keseluruhan nilai yang di tukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan atau penggunaan terhadap barang atau jasa. Penetapan harga umum, biasanya perusahaan tersebut mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing. Perusahaan mungkin akan mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesaing utamanya.

Adapun hal yang perlu diperhatikan mengenai harga sebaga berikut;

1. Peranan Harga

Tjiptono (2014:192) menjelaskan bahwa harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas satu barang atau jasa. Nilai (value) didefenisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga.

Harga juga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi tiap konsumen, tergantung karakteristik konsumen itu sendiri, situasi dan produk (Mowen dan Minor, 2002:63). Artinya pada tingkat harga tertentu yang telah dikeluarkan, pelangan dapat merasakan


(34)

manfaat dari produk yang telah dibelinya. Konsumen akan merasa puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan.

Kesimpulannya bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan pelanggan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Begitupun pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan. Jika hal tersebut dirasakan oleh pelanggan maka akan terjadi kepuasan yang akan mengakibatkan pembelian ulang (loyalitas) terhadap suatu barang atau jasa. Dengan begitu, adanya harga dapat membantu para pelanggan untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis produk.

Perusahaan menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai volume target penjualan (dalam satuan berat, jumlah dan lain sebagainya) nilai penjualan dalam uang atau pangsa pasar. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dan lain sebagainya.


(35)

2. Persepsi Harga

Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli suatu produk sehingga suatu perusahaan harus mampu memberikan persepsi yang baik terhadap produk/jasa yang dijual. Realita bahwa konsumen rela mengeluarkan biaya tinggi untuk mendapatkan produk yang diinginkan sesuai manfaat yang akan dirasakan sebagai wujud kepuasannya tentunya dengan mempertimbangkan kualitas, inovasi, dan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan kepuasannya. Dengan demikian menurut Monroe (1992:57), perilaku yang melandasi keputusan tentang barang atau jasa apa yang harus dibeli dan berapa jumlah yang harus dibeli tercakup dalam kurva permintaan yang landai kebawah.

Apabila harga suatu produk dinaikkan, maka sedikit konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut. Sementara para konsumen yang masih setia membelinya cenderung untuk mengurangi jumlah unit produk yang akan dibelinya. Maka dari itu harga yang berlaku sebagai ukuran biaya pembelian/pengorbanan bagi konsumennya.

Penjelasan mengenai persepsi konsumen terhadap harga, manfaat, dan keputusan dalam pembelian menurut Wood (2009:143); “Apabila konsumen bertindak berdasarkan persepsi mereka tentang harga dan manfaat, pembelian, mereka menciptakan permintaan akan sebuah produk. Namun apabila konsumen merasa harga terlalu tinggi dalam kaitannya dengan manfaat, mereka sesungguhnya tidak ingin membeli, maka


(36)

permintaan akan turun. Begitupun apabila mereka merasa harga terlalu rendah untuk mendapatkan manfaat atau mutu yang diharapkan, permintaan juga akan turun. Sebaliknya apabila semua manfaat yang dirasakan itu melebihi total harga yang dirasakan, kemungkinan konsumen akan membeli dan permintaan barang atau jasa akan naik”.

Kesimpulannya bahwa harga suatu produk yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Tjiptono, 2014:192). Penetapan harga yang pantas berdasarkan nilai merupakan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa yang baik yang dapat diperoleh konsumen (suasana toko, pelayanan dan cita rasa dari produk). Namun apabila harga yang diterapkan terlalu mahal dengan pelayanan yang disediakan/diberikan buruk, suasana toko tidak memadai, dan cita rasa produk yang ditawarkan tidak enak, maka dipastikan konsumen akan merasa kecewa dan berhenti menggunakan atau melakukan pembelian. Maka dengan demikian penerapan harga yang seharusnya diterapkan adalah harga yang rasional, sepadan atau sewajarnya yang sesuai dengan manfaat dan cita rasa yang diberikan suatu produk, hal ini dapat menentukan/mempengaruhi keputusan pembelian terhadap suatu produk perusahaan.

F. Pelayanan.

Pelayanan adalah kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan penyediaan layanan/jasa yang diperlukan (Borden dalam Usmara dan Budiningsih 2003:393). Ciri-ciri pelayanan adalah memahami akan


(37)

kebutuhan para konsumen, memberikan informasi yang lengkap, pemberian pelayanan secara cepat dan tanggap dalam situasi yang tiba-tiba, kesopanan dan keramahan.

Adapun kualitas pelayanan menurut Lovelock, yang dikutip Tjiptono (2006:59) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Apabila pelayanan yang diterima dirasakan melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya apabila pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Dengan demikian maka baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia pelayanan dalam memenuhi harapan konsumennya secara konsisten. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan pelayanan terhadap konsumen sebagai berikut;

1. Prinsip Dasar Pelayanan

Berikut ada lima prisip dasar pelayanan menurut Yuliana Agung (2012:30) dalam buku yang berjudulYes! I can servesebagai berikut; a. Menampilkan kesan pertama yang positif.

b. Keramahan dan kesopanan. c. Menunjukkan sikap yang baik.


(38)

d. Integritas.

e. Melayani dengan hati.

Adapun kelima prinsip dasar tersebut adalah suatu pelayanan yang diberikan guna memenuhi kebutuhan konsumen, konsumen akan merasa kebutuhannya dihargai dan dipenuhi apabila pelayanan yang diberikan memiliki cara yang baik.

Kesimpulannya bahwa apabila suatu perusahaan menjalankan kelima prinsip pelayanan diatas maka konsumen akan merasa puas dikarenakan kebutuhan pelayanan yang baik terpenuhi.

2. Kualitas Pelayanan Restauran

Dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan adalah cara pelayanan terbaik kepada konsumen begitu juga dengan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten.

Adapun menurut Wijaya (2011:13) mengemukakan bahwa atribut atau faktor yang sering digunakan dalam menentukan kualitas kerja dalam pelayanan di sebuah restauran sebagai berikut;

a. Tangibles(Bukti langsung).

Bukti langsung diantaranya fasilitas fisik, perlengkapan pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Reliability(Keandalan).

Keandalan merupakan kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.


(39)

c.Responsiveness(Daya tanggap).

Daya tanggap adalah keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. d.Assurance(Jaminan).

Jaminan adalah cakupan dari pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf (bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan).

Adapun jaminan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut; 1) Competence(Kompetensi).

Kompetensi merupakan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.

2) Courtesy(Kesopanan).

Kesopanan meliputi keramahan, perhatian, dan sikap para karyawan.

3) Credibility(Kredibilitas).

Kredibilitas adalah hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, contohnya; reputasi, prestasi, dan lain sebagainya.

e.Emphaty(Empati).

Empati merupakan kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan


(40)

usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kemampuan konsumen.

Hal yang sangat ditekankan untuk diperhatikan dalam hal kualitas pelayanan pelanggan ini adalah masalah ketepatan waktu, hal ini dikarenakan membuat konsumen menunggu terlalu lama akan berdampak sangat buruk (pesanan dapat ditinggal pergi oleh konsumen), namun apabila dapat melayani konsumen dengan waktu cepat dapat membuat kosumen merasa kebutuhannya diperhatikan sehingga keinginan memesan ataupun melakukan pembelian kembali menjadi besar. Kepuasan pelayanan sangat perlu ditingkatkan sampai pada tahapan kepuasan sangat puas hal ini dilakukan oleh restauran yang profesional.

Layanan pelengkap menurut Lovelock (dalam Tjiptono 2006:127) menyatakan bahwa layanan pelengkap terdiri dari:

1. Informasi

Informasi yang dimaksud misalnya jalan/arah menuju lokasi produsen, skedul penyampaian produk/jasa, harga, instruksi mengenai cara menggunakan inti atau layanan pelengkap.

2. Konsultasi

Konsultasi meliputi pemberian saran, auditing, konselling pribadi, dan konsultasi manajemen/teknis.

3. Order taking

Order taking meliputi aplikasi atau pendaftaran (keanggotaan di klub, jasa langganan).


(41)

4. Hospitality

Hospitality meliputi toilet, perlengkapan kamar mandi, transportasi, sekuriti, dan fasilitas menunggu (ruang tunggu, majalah, hiburan, koran).

5. Caretaking

Caretaking terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang milik konsumen yang mereka bawa (penitipan tas, parkir kendaraan roda dua dan roda empat) serta perhatian dan perlindungan atas barang atau jasa yang dibeli konsumen (pengemasan, transportasi, instalasi, pembersihan, inspeksi dan diagnosis, pemeliharaan preventif, reparasi dan inovasi).

6. Expections

Expections merupakan permintaaan khusus sebelum penyampaian produk, menangani komplain/ pujian/ saran, pemecahan masalah (jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang muncul dari pemakaian produk) dan restitusi (pengambilan uang, kompensasi).

7. Billing

Billing meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, dan mesin yang memperlihatkan jumlah rekening.


(42)

8. Pembayaran

Pembayaran berupa swalayan oleh konsumen, konsumen berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran, pengurangan otomatis atas rekening nasabah, kontrol dan verifikasi.

G. Suasana Tempat.

Suasana tempat atau penataan ruangan di dalam restauran sangat menentukan tingkat kepuasan konsumen. Setiap tempat memiliki tata letak fisik yang membuat lalu lintas gerakan didalamnya menjadi sulit atau mudah. Suatu tempat seperti restauran harus memiliki suasana yang direncanakan sesuai dengan target pasar disamping dapat mendorong pelanggan untuk membeli (Kotler dan Armstrong, 2005:78).

Karakteristik penentuan suasana tempat adalah tempat/lokasi strategis, kebersihan tempat terjaga, pencahayaan ruangan yang baik, suhu udara yang sejuk, fasilitas hiburan dan jaringan internet/Wifi, furniture dan dekorasi yang baik, seragam pakaian karyawan yang menarik.

Berikut penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan suasana tempat antara lain:

1. Defenisi Suasana Tempat.

Suasana/Atmosphere adalah kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik toko, dekorasi (penggunaan warna cat, dan bentuk rak) dan lingkungan sekitarnya (Lamb Hair dan McDaniel 2001:105).


(43)

Sedangkan menurut Utami (2006:238) mengartikan suasana/atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan presepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan untuk membeli barang. Sehingga suasana tempat/atmosphere mempengaruhi keadaan emosional pembeli yang menyebabkan kedua perasaan dominan yaitu senang dan membangkitkan keinginan yang berujung pada pengaruh untuk pembelian.

Berdasarkan defenisi-defenisi diatas maka suasana tempat (store atmosphere) adalah seluruh efek estetika dan emosional yag diciptakan melalui ciri-ciri fisik dari tempat/ toko, dimana semuanya berhubungan dengan panca indra dari konsumen dan dapat mempengaruhi emosional pembeli untuk melakukan pembelian.

2. Tujuan dari Suasana tempat (Store Atmosphere)

Tujuan dari suasana tempat/store atmosphere menurut Lamb Hair dan McDaniel (2001:105) sebagai berikut:

a. Tata letak tempat/toko yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku berbelanja para konsumen.

b. Penampilan tempat/toko dapat ikut membantu menentukan citra toko dan memposisikan tempat/toko dalam benak konsumen.


(44)

3. Suasana di dalam tempat/toko (Instore Atmosphere)

Suasana didalam toko menurut Levi dan Weitz (2001:118) yang lebih dikenal sebagai instore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang terdiri dari hal-hal sebagai berikut:

a. Internal Layout

Internal Layoutadalah pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja dan kursi pengunjung, tata letak meja kasir, tata letak lampu, sound, tersedianya toilet, dan area bebas asap rokok.

b. Suara

Suara adalah keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan cafe/restauran, dan alunan musik darisound system.

c. Bau

Bau adalah aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan minuman maupun yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan.

d. Tekstur

Tekstur adalah tampilan fisik dari bahan-bahan yang digunakan seperti meja, kursi dan dinding di dalam ruangan.

e. Desain interior

Disain interior adalah penataan ruang-ruang dalam bentuk rak, jenis bentuk rak, dan lain sebagainya. Restauran meliputi kesesuaian bentuk


(45)

dan ukuran rak dengan luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain bar counter, penataan meja, penataan lukisan, dan sistem penataan pencahayaan didalam ruangan.

4. Suasana di luar tempat/toko (outstore atmosphere)

Suasana diluar tempat/toko (outstore atmosphere) menurut Levi dan Weitz adalah pengaturan diluar ruangan yang menyangkut hal-hal sebagai berikut;

a.External Layout

External Layoutadalah pengaturan tata letak berbagai fasilitas restauran di luar ruangan, yang meliputi tata letak parkir pengunjung, tata letak papan nama, dan lokasi yang strategis.

b. Tekstur

Tekstur adalah tampilan fisik dari bahan-bahan yang digunakan dalam bangunan maupun fasilitas di luar ruangan yang meliputi tekstur papan nama diluar ruangan.

c. Disain eksterior

Disain eksterior adalah penataan ruangan-ruangan diluar restauran yang meliputi papan nama di luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan yang dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan di luar ruangan.


(46)

5. Layout Ruangan (Tata letak tempat/Toko)

Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang layout yaitu: a. Selling Space(ruangan penjualan)

Ruangan penjualan untuk berinteraksi antara konsumen dan pramusaji. b. Personnel Space(ruangan pegawai)

Ruangan pegawai disediakan khusus untuk pramusaji beristirahat dan makan.

c. Customers Space(ruangan pelanggan)

Ruangan pelanggan disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet atau ruang tunggu.

6. Interior Point of Interest Display (dekorasi pemikat dalam toko)

Interior Point of Interest Display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere. Hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko.

Interior Point of Interest Displayterdiri dari: a. Theme Setting Display(Dekorasi Sesuai Tema)

Dalam suatu musim tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau meminta pramusaji berpakaian sesuai tema tertentu.


(47)

b. Wall Decorationt(Dekorasi Ruangan)

Dekorasi pada ruangan tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar atau poster yang ditempel, warna cat tembok dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana toko.

H. Kepuasan Konsumen.

Kata ‘kepuasan atau satisfaction’ berasal dari bahasa latin ‘satis’ artinya cukup baik, memadai dan ‘facio’ artinya melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai ‘upaya pemenuhan sesuatu’ atau ‘membuat sesuatu memadai’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1110) kepuasan adalah perihal (yang bersifat) puas; kesenangan; kelegaan. Untuk memahami konsep dari kepuasan konsumen maka sangat penting mengetahui sebab-sebab yang mendasari terjadinya suatu kepuasan. Berikut teori para ahli:

Menurut Kotler dan Keller (dalam Tjiptono,2014:354) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkannya. Sedangkan menurut Swan, et al. (dalam Tjiptono, 2014:353) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/pemakaiannya. Sementara menurut Wilkie (dalam Tjiptono, 2014:354) kepuasan sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman


(48)

konsumsi suatu produk atau jasa. Ahli lain Engel, et al. (dalam Tjiptono, 2014:354) menyatakan bahwa kepuasan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan muncul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.

Menurut Irawan (dalam Lubihadi 2008:35) pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan dari konsumen ditentukan dari persepsi dan harapan konsumen saat mencoba produk atau menerima suatu pelayanan. Konsumen akan memberikan tanggapan emosional dan respon yang mencerminkan harapannya dapat terpenuhi atau tidak, hal ini didasari dari pengalaman konsumsi suatu produk dalam suatu waktu tertentu.

Menurut Kotler (2005:47) Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan maka konsumen akan kecewa, jika sesuai harapan konsumen akan puas dan jika melebihi harapan maka konsumen akan sangat puas. Konsumen akan merasa senang apabila harapannya dapat terpenuhi, sebaliknya konsumen akan merasa kecewa apabila harapannya tidak terpenuhi. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Perasaan-perasaan tersebut akan menentukan apakah konsumen akan melakukan pembelian kembali atau tidak.

Konsumen yang merasa puas cenderung akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk yang dikonsumsinya kepada orang lain. Para konsumen yang tidak puas mungkin akan membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka bisa juga mengambil tindakan publik seperti


(49)

mengadukan keluhan mereka kepada perusahaan yang bersangkutan. Adapun tindakan pribadi yaitu memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut (pilihan untuk keluar) atau memperingatkan teman-teman atau kerabatnya (pilihan untuk berbicara).

Manfaat yang didapat dengan adanya kepuasan konsumen (Tjiptono, 2014:357) adalah:

a. Hubungan antara perusahaan dan para konsumen menjadi harmonis

b. Memberikan dasar yang baik pada konsumen sehingga terciptanya loyalitas konsumen

c. Terciptanya reduksi sensitivitas harga

d. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (mouth of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan

e. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata konsumen f. Laba yang diperoleh perusahaan meningkat

I. Teknik pengukuran Kepuasan konsumen.

Menurut Tjiptono (dalam Lubihadi 2008:43) kepuasan konsumen dapat diukur dengan cara seperti berikut:

1. Directly report satifaction

Pengukuran kepuasan konsumen dapat dilakukan secara langsung dengan memberikan pertanyaan seperti “seberapa puas saudara terhadap pelayanan PT.X pada skala berikut; sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas,sangat puas”.


(50)

2. Derived dissaticfaction

Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan sebesar apa yang mereka rasakan. 3. Problem analisyis

Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka rasakan.

4. Importance performance rating

Responden diminta untuk merangking beberapa element (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap element dan seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing element.

J. Harapan Konsumen.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:482) harapan adalah sesuatu yang diharapkan; keinginan supaya menjadi kenyataan. Harapan menurut Zeitham,et al. (dalam Tjiptono 2014:362) merupakan pikiran atau keyakinan konsumen tentang apa yang akan diterimanya. Selanjutnya Kotler (2005:56) menjelaskan bahwa para pembeli membentuk harapan mereka dari pengalaman pembelian sebelumnya, nasehat teman dan kolega, dan janji serta informasi para pemasar dan pesaingnya. Dari definisi dan apa yang telah dijelaskan para ahli diatas maka dapat diketahui bahwa harapan konsumen tidak terbentuk dengan sendirinya, hal tersebut pasti didasari dari beberapa aspek atau faktor luar sehingga timbul suatu harapan dari konsumen tersebut.


(51)

Berikut ini atribut-atribut yang diberikan oleh sebuah perusahaan dalam memenuhi harapan konsumen (Wijaya, 2011:36):

1. Rasio Nilai/Harga

Rasio nilai/harga (value/ price ratio) mengukur nilai yang diterima para konsumen sebagai fungsi dari harga yang harus mereka bayar. Segmentasi pasar merupakan langkah yang penting dalam menetapkan rasio nilai/ harga yang tepat.

2. Kualitas Produk

Kualitas produk harus dijelaskan dan dikomunikasikan berdasarkan hubungannya dengan masing-masing konsumen dan yang sesuai dengan harapan kosumen.

3. Features(Keistimewaan)

Setiap konsumen mempunyai beberapa tingkat minimum features produk yang diperlukan. Program atau kegiatan apapun tidak akan mampu mendorong orang-orang membeli produk yang tidak diinginkan konsumen. 4. Jaminan/ Garansi

Tidak ada orang yang ingin membeli produk tanpa garansi atau jaminan pengembalian. Cara umum yang digunakan adalah dengan menawarkan penggantian produk yang rusak atau pembayaran kembali menurut harga pembelian. Konsumen tidak menginginkan uang mereka kembali, yang mereka inginkan adalah produk dapat bekerja dengan baik. Cara terbaik untuk menjamin hal ini adalah dengan kualitas produk dan layanan konsumen yang terbaik.


(52)

5. Pengalaman pembelian

Ukuran kepuasan konsumen penting lainnya adalah pengalaman dalam pemillihan serta pembelian barang dan jasa. Perusahaan yang memiliki fokus pada kepuasan konsumen mengakui pentingnya pegalaman berbelanja.

K. Jasa.

Pengertian Jasa terdiri dari aktifitas manfaat dan kepuasan. Menurut Kotler, jasa adalah tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, bersifat intangible (tidak berwujud fisik dan menghasilkan kepemilikan sesuatu).

Seringkali untuk membedakan barang dan jasa sukar dilakukan, hal ini terjadi dikarenakan pembuatan suatu barang seringkali disertai dengan jasa tertentu. Begitu sebaliknya dalam pemberian jasa seringkali juga melibatkan barang sebagai pelengkapnya (sebagai contohnya: makan di restoran, hand phone/telepon dalam media telekomunikasi, jasa transportasi, dan lain sebagainya).

Berikut ini merupakan ciri-ciri barang dan jasa menurut Kotler (2005:112); 1. Barang berwujud murni.

Barang berwujud murni hanya terdiri dari barang yang berwujud seperti sabun, sampho, dan pasta gigi, tiada jasa yang menyertai produk tersebut.


(53)

2. Barang yang disertai jasa.

Barang yang disertai jasa terdiri dari barang yang berwujud yang disertai dengan satu jasa atau lebih untuk mempertinggi daya tarik konsumen. Sebagai contoh, produsen sepeda motor dan mobil yang hanya menjual sepeda motor atau mobil saja melainkan juga kualitas dan pelayanan kepada konsumennya seperti reparasi, pelayanan pasca jual.

3. Campuran.

Terdiri dari barang dan jasa dengan porsi yang sama, sebagai contoh: Restoran atau Cafe yang harus didukung oleh makanan dan pelayanannya. 4. Jasa Murni

Jasa Murni terdiri dari jasa itu sendiri, contohnya jasa penjaga bayi, pembantu rumah tangga, psikoterapi,bodyguard, dan lain sebagainya. 5. Jasa Utama yang disertai barang dan jasa tambahan.

Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan (barang pelengkap). Sebagai contohnya pengguna jasa travel membeli jasa transportasi. Mereka sampai ditempat tujuan mereka tanpa sesuatu yang berwujud yang memperlihatkan pengeluaran biaya mereka. Namun perjalanan tersebut meliputi barang-barang berwujud, seperti makanan dan minuman, potongan tiket dan majalah transportasi. Jasa tersebut membutuhkan barang padat modal (mini bus/mobil) agar terealisasi tetapi komponen utamanya adalah jasa.


(54)

L. Bauran Pemasaran.

Sehubungan dengan konsep pemasaran dalam rangka memperoleh laba dengan pengeluaran tertentu/seminimalnya, maka dapat diartikan bahwa mekanisme bauran pemarasan adalah kombinasi dari empat variabel kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain Kotler (2005:58):

1. Penawaran produk (product).

Penawaran produk yaitu penentuan produk yang akan diproduksi dan ditawarkan pada konsumen dengan menggunakan segala pertimbangan, misalnya: kualitas, ukuran, warna, kegemaran dan lain sebagainya.

2. Struktur harga (price)

Struktur harga adalah penentuan harga produk yang akan ditawarkan kepada pasar sasaran dengan pertimbangan daya beli konsumen dan pendapatan yang harus tercapai.

3. Kegiatan promosi (promotion)

Kegiatan promosi adalah kegiatan penentuan bauran untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada konsumen.

4. Sistem distribusi/tempat (placement)

Sistem distribusi adalah penentuan saluran dan sistem distribusi yang akan dipergunakan sehingga produk tersebut dapat dijangkau oleh konsumen dengan mudah.


(55)

M. Perilaku Konsumen.

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana konsumen itu berada, sehingga konsumen yang berasal dari lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, sikap dan selera yang berbeda-beda pula.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen: 1. Faktor Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya, seperti kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika sub-kultur menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka.

2. Faktor Sosial

Kelas sosial merupakan pengelompokan orang yang relatif permanen dan homogen didalam masyarakat, yang memungkinkan kelompok orang tersebut untuk dibandingkan dengan kelompok lain. Kelompok-kelompok ini di ketahui dan memiliki posisi inferior atau superior oleh individu yang terdiri dari masyarakat yang bersangkutan di dasarkan pada posisi ekonomi didalam pasar.

3. Faktor Keluarga

Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang di hubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal bersama.


(56)

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

4. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi, meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup; pekerjaan, keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta nilai dan gaya hidup pembeli.

N. Pengaruh Produk, Harga, Pelayanan, dan Suasana tempat terhadap Kepuasan Konsumen.

1. Pengaruh Produk terhadap Kepuasan Konsumen.

Kotler (2005:19) produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan, dan pentingnya suatu produk terletak pada jasa yang dapat diberikan, seperti rasa dari produk yang dikonsumsi, kuantitas produk, variasi produk yang ditawarkan, cita rasa khas dari produk, higienitas produk, dan inovasi produk baru, yang merupakan ciri-ciri dari produk itu sendiri. Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Adapun penentuan produk yang akan diproduksi dan ditawarkan pada konsumen dengan menggunakan segala pertimbangan, seperti: kualitas, ukuran, warna, kegemaran dan lain sebagainya. Hal ini tidak bisa


(57)

lepas dari keinginan dan kebutuhan konsumen yang selalu mencari produk yang bisa memenuhi keinginan dan kebutuhannya dengan persepsi bahwa dapat sesuai atau bahkan melebihi harapan kepuasan dari konsumen tersebut.

2. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen.

Harga pada produk jasa banyak mempengaruhi persepsi/anggapan konsumen atas kualitas kepuasan dan nilai jasa menurut Zeithaml dan Valerie (1996:76). Konsumen akan menuntut kualitas yang tinggi dan persepsi akan mempengaruhi ekspetasinya jika pada harga yang tinggi. Sebaliknya konsumen akan meragukan kemampuan perusahaan menyampaikan jasa jika pada harga yang rendah.

3. Pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen.

Baik buruknya pelayanan yang diberikan restoran menentukan besar kecilnya kepuasan yang diterima oleh konsumen. Semakin baik pelayanan, jumlah pengunjung akan semakin banyak dengan begitu maka jumlah produk terjual juga akan semakin banyak yang berarti kepuasan mereka tercapai. Sebaliknya semakin buruk pelayanan, jumlah pengunjung akan semakin berkurang dengan begitu produk terjual akan semakin menurun yang berarti kepuasan mereka tidak tercapai.


(58)

Pelayanan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, konsumen akan berkunjung dan membeli kembali produk yang ditawarkan pihak restoran sebagai akibat pengalaman yang memuaskan.

4. Pengaruh Suasana Tempat terhadap Kepuasan Konsumen.

Suasana tempat merupakan suatu hal yang harus diperhatikan diantaranya meliputi bentuk bangunan, papan nama, dan disain interior restoran dijadikan daya tarik agar restoran terlihat unik, menarik, menonjol, dan mengundang konsumen untuk berkunjung. Hal ini disebabkan oleh karakteristik suatu restoran yang memiliki pengaruh kuat pada citra restoran itu sendiri. Adapun maksud dari perencanaan dekorasi oleh pengelola restoran bertujuan untuk mengoptimalkan suasana restoran yang aman dan nyaman sehingga konsumen merasakan kepuasan saat berada didalam restoran tersebut.

O. Penelitian Sebelumnya Skripsi

Judul : Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Produk, Harga dan Pelayanan Penjual Ponsel Merek Samsung.

Penulis : Dicky Novianno Ventura Universitas Sanata Dharma (2002).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu, pelayanan dan harga Ponsel Merek Samsung. Variabel dependen dalam hal ini adalah kepuasan konsumen (Y) terhadap variabel


(59)

independen yaitu kualitas produk (X1), harga (X2), dan pelayanan (X3). Populasi penelitian ini adalah konsumen pembeli dan pengguna telfon genggam merek Samsung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yaitu sebagian dari konsumen yang telah membeli dan menggunakan telfon genggam merek Samsung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah isidental, ternyata haslnya membuktikan bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu kepuasan konsumen pembeli dan pengguna telfon genggam merek Samsung.

Jurnal

Judul : Pengaruh Atribut Produk, Atribut Layanan, dan Atribut Pembelian terhadap Kepuasan Konsumen BEE’S Family Resto di Galeria Mall Yogyakarata.

Penulis: Petra Wijaya dan Debora S. Surandal (2009).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan, tentang bagaimana konsumen menilai suatu produk atau layanan, ditinjau dari sudut pandang pelangggan. Variabel independennya adalah atribut produk (X1), atribut layanan (X2), dan atribut pembelian (X3), terhadap variabel dependen yaitu kepuasan konsumen (Y). Lokasi penelitian dilakukan di Galeria Mall Yogyakarta. Populasi dari penelitian ini adalah semua konsumen BEE’S


(60)

Family Resto di Galeria Mall Yogyakarta. Sampel yang diambil dan diteliti sebanyak 100 orang. Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan terbukti signifikan ada pengaruh masing-masing atribut terhadap kepuasan konsumen.

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:

1. Hubungan antara atribut produk dengan kepuasan konsumen adalah positif dan signifikan, yang berarti “ada pengaruh antara atribut produk terhadap kepuasan konsumen Bee’s Family Resto di Galleria Mall Yogayakarta” terbukti.

2. Hubungan antara atribut layanan dengan kepuasan konsumen adalah tidak berpengaruh signifikan, yang berarti “ada pengaruh antara atribut layanan terhadap kepuasan konsumen Bee’s Family Resto di Galleria Mall Yogayakarta” tidak terbukti.

3. Hubungan antara atribut pembelian dengan kepuasan konsumen adalah positif dan signifikan, yang berarti “ada pengaruh antara atribut pembelian terhadap kepuasan konsumen Bee’s Family Resto di Galleria Mall Yogyakarta” terbukti.

Keterbatasan dalam penulisan ini adalah:

1. Data penelitian hanya didasarkan dari hasil pengumpulan kuesioner, sehingga terjadinya perbedaan persepsi dengan keadaan yang sebenarnya sangat mungkin terjadi. Disamping itu penelitian ini hanya memberikan jawaban tertutup yang memaksa responden untuk menjawab sesuai dengan pilihan yang diberikan.


(61)

2. Jumlah responden sangat terbatas yaitu hanya seratus responden sehingga jawaban yang ada masih mewakili sebagian pendapat saja.

P. Kerangka konseptual penelitian

Kerangka penelitian ini mempunyai maksud untuk memperjelas inti permasalahan yang tertuang dalam hubungan variabel independen (produk, harga, pelayanan, suasana tempat) dan variabel dependen (kepuasan).

Kerangka berfikir ini dinyatakan dalam bentuk bagan sebagai berikut: (X)

(Y)

Gambar II.1: Kerangka Konseptual Penelitian Keterangan:

= Parsial = Simultan Q. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau suatu dugaan yang dianggap benar terhadap rumusan masalah, maka masih perlu dibuktikan kebenarannya

Produk

Harga

Pelayanan

Suasana tempat

Kepuasan konsumen


(62)

dengan runtutan pengujian penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, penulis mengajukan hipotesis sbagai berikut:

H1: Produk, harga, pelayanan, dan suasana tempat secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Restauran Steak Moen-Moen.

H2: Produk, harga, pelayanan, dan suasana tempat secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen Restauran Steak Moen-Moen.


(63)

43 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu jenis penelitian ini menggunakan obyek tertentu dimana hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini hanya berlaku pada perusahaan yang bersangkutan. Dilihat dari penelitian menurut tingkat eksplanasinya termasuk penelitian asosiatif.

Dasar jenis Asosiatif dipilih untuk digunakan karena penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Menurut Sugiyono (2012:89) asosiatif adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel – variabel yang berfungsi sebagai penyebab dan variabel mana berfungsi sebagai variabel akibat.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian.

1. Waktu dilaksanakan penelitian pada bulan Juni 2012.

2. Tempat dilaksanakan penelitian di restauran Steak Moen Moen Galleria Mall jl. Subha lt. 4 kavling 9-10 Yogyakarta.


(64)

C. Subyek dan Obyek Penelitian.

1. Subyek dari penelitian ini adalah konsumen/ pelanggan pada Restauran Steak Moen Moen yang merupakan sampel dari penelitian.

2. Objek penelitian adalah harga, produk, pelayanan, suasana tempat pada Restauran Steak Moen Moen.

D. Data yang dibutuhkan.

Sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini meliputi dua bagian pokok, adapun dua bagian pokok sumber data tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Primer.

Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung dari responden yang diteliti, mencakup:

a. Karakteristik responden yang diantaranya meliputi jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat penghasilan.

b. Data mengenai bagaimana pendapat responden terhadap produk, harga, pelayanan, dan suasana tempat pada restauran Steak Moen Moen.

2. Data Sekunder.

Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari studi kasus pustaka dan sumber lain yang dapat menunjang/mendukung dalam proses penelitian ini. Adapun data sekunder yang diperoleh dari perusahaan ini yaitu


(65)

tentang bagaimana latar belakang dan gambaran umum dari Restauran Steak Moen Moen.

E. Teknik pengumpulan data.

Dalam penelitian ini penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan koesioner.

1. Koesioner

Koesioner menurut Nawawi (2001:177) merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara mengedarkan sejumlah pernyataan dalam bentuk tertulis yang kemudian dijawab secara tertulis juga oleh responden/obyek penelitian. Kuesioner diberikan kepada responden untuk mengetahui kepuasan konsumen Restoran steak Moen Moen di Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi faktor : nilai konsumen dan faktor kualitas pelayanan (bukti langsung, daya tanggap, kehandalan, jaminan, empati, suasana tempat/estetika dan emosional konsumen), yang pada akhirnya akan menimbulkan kepuasan konsumen. Responden diminta untuk menjawab pernyataan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Tiap jawaban diberi skor sebagai berikut:

SS (Sangat Setuju) = 5

S (Setuju) = 4

N (Netral) = 3

TS (Tidak Setuju) = 2


(66)

F. Populasi dan Sampel.

Sehubungan populasi dan sampel sebagai hal pokok yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini penting untuk mengetahui penjelasannya, maka peneliti mengutip penjelasan menurut para ahli sebagai berikut;

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:61) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen restauran Steak Moen Moen yang melakukan kunjungan dan pembelian sebanyak minimal 2 kali dalam kurun waktu setahun terakhir.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar maka peneliti tidak memungkinkan untuk mempelajari semua populasi yang ada, oleh karena itu peneliti membatasi sampel sebanyak 100 sampel dari konsumen.

G. Teknik Pengambilan Sampel.

Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Adapun pengertian dari metode puposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu dengan mengambil


(67)

sejumlah pengunjung restauran Steak Moen Moen dengan kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan sampel.

Kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut yaitu pengunjung yang telah melakukan kunjungan dan pembelian di restauran Steak Moen Moen sebanyak minimal dua (2) kali dalam kurun waktu satu (1) tahun sejumlah 100 responden.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Sugiyono, 2012:4):

1. Variabel Independen

Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antencendent. Dalam bahasa Indonesia sering juga disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadikan sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent/terikat. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah produk (X1), harga (X2), pelayanan (X3) dan suasana tempat(X4).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuensi, yang dalam bahasa Indonesia sering juga disebut variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang


(68)

menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah kepuasan konsumen (Y).

I. Definisi Operasional.

Berikut ini adalah definisi dari varibel yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.

2. Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah barang dan jasa. Lebih luas lagi, harga adalah keseluruhan nilai yang di tukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan atau penggunaan terhadap barang atau jasa.

3. Pelayanan (service)

Pelayanan adalah kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan penyediaan layanan/jasa yang diperlukan (Borden dalam Usmara dan Budiningsih 2003:393).

Berikut ini adalah beberapa faktor-faktor kualitas pelayanan menurut Wijaya (2011:13).

a. Bukti Langsung (Tangibles)

Bukti langsung diantaranya fasilitas fisik, perlengkapan yang digunakan oleh karyawan untuk menunjang penampilannya, dan sarana komunikasi.


(69)

b. Kehandalan (Reliability)

Kehandalan merupakan kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. c. Daya Tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap adalah keinginan karyawan sebagai bentuk perhatian untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap.

d. Jaminan (Assurance)

Jaminan merupakan cakupan dari kemampuan, pengetahuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki karyawan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empati (Empaty)

Empati merupakan kemudahan yang diberikan karyawan dalam melakukan hubungan melalui komunikasi yang baik, dan memberikan perhatian pribadi, serta memahami kebutuhan para konsumen.

4. Suasana tempat (store atmosphere)

Penataan ruangan di dalam restauran secara tidak langsung sangat menentukan tingkat kepuasan konsumen. Setiap tempat memiliki tata letak fisik yang membuat lalu lintas gerakan didalamnya menjadi sulit atau mudah. Suatu tempat seperti restauran harus memiliki suasana yang


(70)

direncanakan sesuai dengan target yang dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan mendorong konsumen untuk membeli produk.

Berdasarkan teori di atas, peneliti menyadari bahwa point suasana tempat menjadi ikut berpengaruh cukup besar dalam menarik minat konsumen untuk menentukan pilihannya dari sekian banyak restauran yang ada, selain tertarik dengan jenis produknya hal pertama yang dapat di lihat dan dengan mudah menimbulkan kesan di hati pengunjung adalah suasana yang di bangun dan di bentuk oleh restauran tersebut. Dengan demikian faktor suasana dapat mendukung suatu restauran untuk membangun kepuasan konsumen, yang nantinya akan berdampak pada loyalitas konsumen. Peneliti dapat memberikan sedikit gambaran mengenai suasana di dalam Restauran Steak Moen Moen seperti ruangan sangat nyaman dan di lengkapi dengan pendingin ruangan (AC), lantai bersih, tersedianya tempat lesehan, tersedianya fasilitas wifi, pencahayaan ruang yang cukup, tersedianya musik, serta penataan meja dan kursi yang rapih.

Kesimpulannya bahwa suasana tempat adalah seluruh efek estetika dan emosional yang diciptakan melalui ciri-ciri fisik dari tempat, dimana semuanya berhubungan dengan panca indra dari konsumen dan dapat mempengaruhi emosi konsumen untuk melakukan suatu pembelian. Estetika adalah daya tarik terhadap panca indra, bentuk fisik menu yang menarik, kombinasi warna dan lain sebagainya. Emosional adalah faktor-faktor yang merupakan akibat dari bentuk kegemaran yang berhubungan


(71)

dengan perasaan suka atau tidak suka, nyaman atau tidak nyaman, dan cita rasa yang dirasakan oleh konsumen.

Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan suasana tempat dalam penelitian ini sebagai berikut;

a. Bagian luar restauran (outstore) 1) Lokasi restauran

2) Bagian muka restauran (a) Papan nama restauran

(b) Konstruksi bangunan restauran b. Bagian dalam restauran (instore)

Desain interior: 1) Warna cat

2) Penataan gambar/lukisan 3) Pencahayaan

4) Suara musik

5) AC (pendingin ruangan)/kipas. c. Kelengkapan ruangan restauran.

1) Toilet 2) Wastafel

5. Kepuasan konsumen

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang di pikirkan terhadap kinerja yang diharapkan menurut Kotler (2009:14). Adapun


(72)

pengertian lain yang dikemukakan oleh Howard dan Sheht dalam Tjiptono (2014:353), menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan oleh konsumen.

Dari penjelasan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah selisih antara harapan yang diinginkan dengan hasil kinerja (kenyataan) yang didapatkan.

Oleh karena itu kepuasan konsumen dapat dibuat dalam pengertian sederhana sebagai berikut;

a. Jika Skor Kenyataan > Skor Harapan.

Maka konsumen berarti berada diposisi Sangat Puas. b. Jika Skor Kenyataan = Skor Harapan.

Maka konsumen berarti berada diposisi Puas. c. Jika Skor Kenyataan < Skor Harapan.

Maka konsumen berarti berada diposisi Tidak Puas.

6. Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan (Costumer Delivered Value) adalah selisih antara nilai pelanggan total dengan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total (Total Costumer Value) adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya Pelanggan total (Total Costumer Cost) adalah sekumpulan biaya atau uang yang


(73)

diharapkan oleh konsumen dikeluarkan untuk mendapatkan, menggunakan/ mengkonsumsi, mengevaluasi produk atau jasa. Hal ini berhubungan dengan nilai produk yang berdasarkan jaminan, layanan, kehandalan, kinerja, dan kenyamanan.

J. Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah setiap pernyataan dari kuesioner yang digunakan sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan dan keandalan dari kuesioner dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

1. Analisis validitas

Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukan tingkat validitas atau kesahihan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

 

 

 

2 2 2 2

Y Y N X X N Y X XY N fxy            Keterangan :

Fxy = koefisien korelasi setiap item X = nilai dari setiap item

Y = nilai dari setiap item N = jumlah sampel


(74)

Besarnya fxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan (α) = 0.05 jika fxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid.

2. Analisis reliabilitas

Analisis reliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya penyesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan. Untuk mengujinya dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha (α) sebagai berikut:                 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir pertanyaan 2

t

σ = Varians total 2

b σ

 = Jumlah varians butir (α) = 0.05

Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilfrod (Azwar, 2004:98), yaitu;

a. Kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan. b. 0,20 - 0,39 : Hubungan yang kecil tidak erat

c. 0,40 - 0,69 : Hubungan yang cukup erat d. 0,70 - 0,89 : Hubungan yang erat (reliabel)


(1)

LAMPIRAN 9

r tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

LAMPIRAN 10

Tabel Distribusi t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

LAMPIRAN 11

Tabel Distribusi F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (surve pada cafe kedai mat moen diboyolali).

0 6 12

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (surve pada cafe kedai mat moen diboyolali).

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA POLA PENDIDIKAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-ANAK Hubungan Antara Pola Pendidikan Keluarga dengan Kemandirian Anak Kelompok B Taman Kanak-anak MTA Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 16

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA RESTORAN STEAK MOEN-MOEN PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA RESTORAN STEAK MOEN-MOEN.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA RESTORAN STEAK MOEN-MOEN.

0 2 7

ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Konsumen Warung Steak di Surakarta).

1 1 12

ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN ANALISIS PENGARUH CITRA RESTORAN STEAK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Konsumen Warung Steak di Surakarta).

0 1 12

Pengaruh Kepuasan Konsumen dalam Dimensi Lualitas Pelayanan Terhadap Sikap Konsumen (Studi Kasus pada Kafe Double Steak).

0 0 22

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI ( STUDI PADA KONSUMEN STEAK MOEN MOEN DI SURAKARTA) Oleh : Erni Widajanti dan Suprayitno Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRAK - ANALISIS PENGARUH

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Android: studi kasus Rumah Makan Steak Moen-Moen, Surakata

0 0 24