penelitian dihentikan sampai siklus II. Dari data tersebut dapat digambarkan peningkatan prestasi belajar siswa pada diagram berikut ini.
Gambar 4.8. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Mahmud 1990:84 berpendapat bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal motivasi dan faktor eksternal. Motivasi
dalam diri merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi yang didapatkan. Dengan motivasi yang tinggi mendorong siswa untuk
mendapatkan prestasi yang lebih baik. Sedangkan faktor ekternal dapat berupa metode pembelajaran yang dipakai. Metode pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa akan semakin membantu siswa dalam memahami pembelajaran, sehingga hasil yang diperoleh siswa semakin
maksimal. Di sini guru menggunakan metode pembelajaran tipe STAD. Dari motivasi siswa yang semakin meningkat dan penggunaan metode
pembelajaran tipe STAD yang peneliti gunakan, peneliti memperoleh data
65.06 69.8
79.8
Kondisi Awal Siklus 1
Siklus 2 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpilkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata prestasi siswa dan
capaian KKMnya.
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS pada materi sejarah
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia di kelas V B SD Negeri Denggung tahun ajaran 20142015 melalui Penelitian Tindakan Kelas
PTK terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pelaksanaan setiap siklus terdapat perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD langkah-langkah yang dilakukan adalah menentukan skor awal, pembentukan kelompok,
penyampaian materi oleh guru, kegiatan belajar dalam tim diskusi, pemberian kuis, dan langkah terakhir adalah penghargaan prestasi tim.
2. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada materi sejarah
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia di kelas VB SD Negeri Denggung tahun ajaran 20142015. Hal ini terbukti dari hasil
pengamatan dan kuesioner kondisi awal dengan rata-rata motivasi belajar siswa adalah 58,46 cukup, setelah dilakukan tindakan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 67,41 tinggi.
Kenaikan skor rata-rata motivasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 8,95. Kemudian dilanjutkan siklus II dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 85,59 sangat tinggi. Kenaikan skor
rata-rata motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 18,18. 3. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi sejarah perkembangan kerajaan Islam di Indonesia di kelas V B SD Negeri
Denggung tahun ajaran 20142015. Hal ini terbukti dari hasil nilai ulangan kondisi awal adalah 65,06, setelah dilakukan tindakan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I diperoleh peningkatan rata-rata nilai ulangan menjadi 69,80. Kenaikan
skor rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 4,74. Kemudian dilanjutkan siklus II dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD rata-rata nilai ulangan siswa meningkat menjadi 79,80. Kenaikan skor rata-rata nilai ulangan siswa dari siklus I ke siklus
II sebesar 10,00. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM juga terjadi peningkatan dari kondisi awal 41,39. Setelah dilakukan
tindakan siklus I menjadi 61,53. Kenaikan presentase dari kondisi awal ke siklus I adalah 20,14. Kemudian dilanjutkan siklus II presenatse
jumlah siswa yang mencapai KKM menjadi 76,92. Kenaikan presentase dari siklus I ke siklus II adalah 15,39.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian tindakan kelas pada prinsipnya dilakukan oleh guru kelas, namun penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti.
2. Prestasi belajar siswa hanya diukur pada aspek kognitif saja karena keterbatasan waktu penelitian.
C. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, ada beberapa saran yang dapat disampaikan dalam proses penelitian adalah
sebagai berikut: 1. Guru kelas sebaiknya mau mengajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, karena dengan hal tersebut sangat berguna untuk melatih siswa berdiskusi sehingga pemahaman siswa terhadap materi
menjadi lebih baik. Selain itu guru kelas akan menambah pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan STAD.
2. Pemanfaatan waktu yang baik sangat diperlukan karena akan lebih baik jika prestasi belajar siswa tindak hanya diukur dari aspek kognitif saja,
tetapi dari aspek afektif dan psikomotorik.
94
Daftar Pustaka
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Internasional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta. BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia
Hamalik, O. 2004. Pesikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Handrianto, S. R. 2013.
Peningkatan Keaktifan, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran
IPS Kelas V SD Kalongan Depok Yogyakarya Tahun Ajaran 20122013.
Imron, A.1988. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya. Kemmis, S. McTaggart, R. 1998. The Action Research Planner. 3
rd
. Victoria, Australia: Deakin University
Krisdianto, I. 2011. Peningkatan Prestasi Belajat matematika dalam Soal Cerita dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada
Siswa Kelas V SD Negeri I Somokaton Tahun Ajaran 20102011. Kusuma, W Dedi, D. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Indeks. Mahmud, M. D. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan.
Yogyakarta: BPFE. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Poerwadarminto, W. J. S. 1984. Kamus Umum Bahasa Idonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Putra, A. P. 2013. Penerapan Pembelajaran Cooperative Tipe Student Teams Achievement Division STAD untuk Meningkatkan Prestasi dan Motivasi
Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagita, N. R. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams
Achievement Division STAD Pada Siswa Kelas V SD N Denggung Tahun ajaran 20122013.
Sapriyana. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada.
Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafino Persada
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning Theory and Practice. Bandung:Nusa Media.
Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Theory, Riset and Practise. Bandung:Nusa Media.
Solihatin Raharjo. 2005. Cooperative
Learning: Analisis
Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Winkel,W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Giramedia.
96
LAMPIRAN 1
SURAT IJIN PENELITIAN