Risk Management Performance in 2011
Risk Management Performance in 2011
In carrying out its duties and responsibilities, Risk Management division unit submitted performance report to President Director and then discussed in Risk Management Committee meeting. The report of Risk Management Committee in 2011 covers:
1. Risk Control & Self Assessment (RCSA) review in every unit/ business unit
2. Corporate risk profile reporting
3. “Helicopter View Risk” formulation for Directors review
4. Antam's Risk That Matter (RTM)formulation. Antam's RTm is the main risk facing the Company which is obtained from bottom up approach (RCSA) and top down (helicopter view). The Top 20 RTM are:
1.) Potential of project delay 2.) Insufficient of resources 3.) Mistakes in choosing partners 4.) Mistakes in placement of funds/equity 5.) Potential unrealised of land clearing and mining
license
6) Potensi kehilangan peluang dalam pengembangan 6.) Potential loss in initiative development (efficiency inisiatif (efisiensi dan CRP) dan usaha bisnis Antam.
and CRP)
7) Potensi cash flow Antam berada dalam posisi negative 7.) Potential of negative cash flow
8) Terjadinya cash cost melebih harga jual komoditas Antam 8.) Potential of higher cash cost compared to selling
9) Potensi tidak berjalannya atau terlaksananya peralihan
price
sistem full outsourcing ke sistem partial outsourcing 9.) Potential of delay in the switch from full sesuai dengan ketentuan tepat waktu
outsourcing to partial outsourcing
10) Potensi meningkatnya kewajiban Antam terhadap 10.) Potential increase of obligation to pension funds Dapen dan Yakespen
11.) Potential increase of costs related to non optimal
11) Risiko meningkatnya beban Antam akibat tidak
subsidiaries
optimalnya entitas anak 12.) Failure to obtain/maintain mining license
12) Kegagalan untuk memperoleh/mempertahankan atau 13.) Potential of delay in mining activities lepasnya/beralihnya IUP Eksplorasi dan/atau operasi &
14.) Instability at Antam's operations area Produksi
15.) Work accident
13) Potensi terlambatnya/ terhentinya pembukaan/ 16.) Thrid party claim/law suit realisasi/ maksimalnya kegiatan penambangan sesuai
17.) Potential of environmental mismanagement dengan waktu yang telah ditetapkan
18.) Potential of bad image or reputation
14) Instabilitas di wilayah operasi Antam 19.) Shipping vessels are unwilling to take Antam's
15) Terjadi kecelakaan kerja dan kejadian berbahaya cargoes due to high moisture content
16) Adanya klaim/tuntutan hukum dari pihak ketiga dan 20.) Lifetime of Main Tailing Storage Facility is shorter pemanggilan dari aparatur penegak hukum
17) Potensi terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar lokasi operasi kegiatan Antam
18) Kurang baiknya image yang terbentuk di masyarakat mengenai Antam sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penambangan
19) Perusahaan pelayaran tidak bersedia melakukan pemuatan karena kadar MC yang tinggi (tidak sesuai dengan regulasi IMo dan P&I Club)
20) TSF (Tailing Storage Facility) utama penuh lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.
Menghadapi risiko tersebut, perusahaan telah To meet these challenges, Antam has a mitigation menyiapkan strategi mitigasi dengan mengoptimalkan
strategy through maximising of existing resources. sumber daya yang ada.
5. Antam’s Risk That Matter formulation baik atas inisiatif sendiri maupun permintaan dari
5. Pembuatan kajian dan analisis risiko isu-isu strategis
6. Antam Enterprise Risk Management (ERM) meeting internal stakeholders.
7. Risk Management Policy review
6. Rapat kerja ERM Antam
8. Risk impact & likelihood criteria evaluation
7. Review RM Management Policy
9. ERM development towards BCP through training,
8. Evaluasi kriteria Risk Impact & Likelihood socialization and pilot project establishment.
10. Lost Event Management (LEM) identification menuju BCP (Business Continuity Planning) berupa
9. Pengembangan ERM (Enterprise Risk Management)
11. Key Risk Indicator (KRI) identification pelatihan dan sosialisasi serta penentuan pilot project untuk BCP.
10. Identifikasi Lost Event Management (LEM)
11. Identifikasi Key Risk Indicator (KRI)
2011 ANNUAL REPORT | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Investing Today Benefiting Tomorrow
Governance of Antam
12. Evaluasi penggunaan Market & Liquidity Toolkit
12. Market & Liquidity Toolkit application evaluation
13. Certified Professional Risk Management (CPRM) Certified Professional Risk Management).
13. Pelatihan dan Sertifikasi Risk Management (CPRM –
certification.
Berdasarkan hasil RCSA tahun 2011, risiko yang dihadapi Based on RCSA 2011, Antam's risks included: oleh Antam selama tahun 2011 adalah:
1. Risiko Negara
1. Country Risks
Hampir seluruh aset dan operasi Perusahaan dan Entitas The Company’s and Subsidiaries’ assets and operations Anak berada di Indonesia. Perusahaan dan Entitas Anak
are almost entirely located in Indonesia. The Company dapat mengalami dampak negatif bila terjadi perubahan
and Subsidiaries could experience negative effects struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat
if there are changes in governmental structures and ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum,
policies and if there is instability of social or political, perundangan atau perkembangan di dalam atau di
economic, legal, legislative or other developments luar negeri yang berdampak buruk terhadap Indonesia
inside or outside the country which would cause seperti kegiatan terorisme, separatisme, pertentangan
negative impact on Indonesia, such as terrorism, agama serta etnis, maupun kerusuhan.
separatism, religious and ethnic discord, and riots. Penyebab risiko-risiko tersebut di atas berada di
The causes of the risks above are beyond the Company’s luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Namun,
and Subsidiaries’ control. However, the management manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan
believes that the Company and Subsidiaries have the Entitas Anak memiliki kemampuan dalam menjalankan
capability to manage their business in this country, usahanya di negara ini, bahwa Perusahaan dan Entitas
that the Company and Subsidiaries have a competitive Anak memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
advantage compared to other companies in the mining dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan
industry in Indonesia, and that Indonesia is moving usaha pertambangan di Indonesia, dan bahwa
towards progress thus, country risks in Indonesia will Indonesia menuju kearah yang benar sehingga risiko
decrease in the future.
negara Indonesia akan mengalami penurunan di masa mendatang.
2. Risiko Regulasi
2. Regulations Risks
The application of UU minerba might create such risks as menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam
Dengan diberlakukannya
the lack of domestic buyers for certain mining products negeri untuk produk-produk hasil tambang tertentu
related to the obligation to supply the domestic markets, terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar
the decrease in mining reserves due to limitation in the dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya
mining exploration area and production activities, and batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi
the Company’s and Subsidiaries’ readiness to fulfill their pertambangan, dan kesiapan Perusahaan dan Entitas
obligation to build processing and refinery facilities in Anak dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas
the country within five years or up to 2014. pengolahan dan pemurnian dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.
Selain itu, dengan diberlakukannya UU Minerba ini In addition, the application of UU minerba and dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Regulation No. 28 Year 2009 of the Ministry of Energy Mineral Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang
and mineral Resources of the Republic of Indonesia Penyelenggaraan Usaha Jasa Pertambangan Mineral
regarding mineral and coal mining services could dan Batubara dapat menyebabkan dampak kepada
impact the Company and Subsidiaries. The Company
LAPORAN TAHUNAN 2011 | Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk Berinvestasi Saat Ini untuk Masa Depan
Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dilarang is prohibited from involving the Subsidiaries and/or melibatkan Entitas Anak dan/atau afiliasinya dalam
affiliates in mining services in the Company’s mine area, bidang usaha jasa pertambangan di wilayah usaha
unless approved by the Director General on behalf of pertambangan yang diusahakannya, kecuali dengan
the Ministry of Energy and Mineral Resources. Currently, persetujuan Direktur Jenderal atas nama Kementerian
most of the mining service activities in the Company’s Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada saat ini, sebagian
mine areas involve the Company’s Subsidiaries and besar kegiatan usaha jasa pertambangan atas wilayah
other related parties.
pertambangan Perusahaan melibatkan Entitas Anak dan pihak-pihak lainnya yang berelasi.
Namun, UU Minerba ini juga memberikan peluang However, UU Minerba also provides the opportunities bagi Perusahaan dan Entitas Anak untuk memperoleh
for the Company and Subsidiaries to acquire additional tambahan pendapatan dari pengolahan hasil
income from processing mining products from other penambangan perusahaan tambang lainnya di sekitar
mining companies in areas surrounding the Company’s lokasi pengolahan dan pemurnian Perusahaan dan
and Subsidiaries’ processing plant and refinery, and Entitas Anak serta potensi berkurangnya gangguan
decreases the potential interference by third parties on terhadap IUP/KP Perusahaan dan Entitas Anak oleh
the Company’s and Subsidiaries’ Mining Authorization. pihak ketiga. Diharapkan Peraturan Pemerintah yang
It is expected that the Government Regulation that will akan terbit sebagai panduan UU Minerba dapat
be issued as a guideline of UU minerba will work to the menunjang kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak
best interest of the Company and Subsidiaries. secara maksimal.
3. Risiko Operasi
3. Operational Risk
Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat Operational risks are risks that may impact negatively memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi
the Company’s and Subsidiaries’ daily operations, Perusahaan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan
and the safety and health of their workers and the dan kesehatan pekerjanya, serta terhadap lingkungan
environment and local community. dan masyarakat sekitar.
Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko Risks that can be categorized as operational risks are operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan,
those that arise from machine or equipment damages, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidak-patuhan atas