Definisi Operasional Variabel dan Indikator

demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat dicapai semaksimal mungkin. Jadi yang dimaksud peneliti dalam variabel partisipasi adalah kegiatan dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan metrik, kegiatan mental dan kegiatan emosional yang bisa diukur dengan observasi dan kuesioner siswa. Untuk mengambil data partisipasi siswa peneliti menggunakan instrumen lembar observasi dan lembar kusioner siswa. Dibawah ini adalah indikator partisipasi siswa menurut Paul D. Dierich Yamin, 2007:84-86 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa No Indikator Partisipasi Item 1. Kegiatan- kegiatan visual a Siswa membaca modul yang sedang dipelajari. 1 b Siswa membaca referensi lain terkait dengan materi yang sedang dipelajari. 2 c Siswa mengamati penjelasan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 3 2. Kegiatan- kegiatan lisan a Siswa mengajukan suatu pertanyaan kepada guru terhadap materi yang belum dipahami. 4 b Siswa selalu menjawab pertanyaan dari guru terkait materi yang sedang dipelajari. 5 No Indikator Partisipasi Item 3. Kegiatan- kegiatan mendengarkan a Siswa mendengarkan dengan sungguh-sungguh penjelasan guru ketika menyampaikan materi 6 b Siswa mendengarkan pendapat teman lain dalam diskusi kelompok. 11 4. Kegiatan- kegiatan Menulis a Siswa mencatat hal-hal penting ketika guru menyampaikan materi 7 b Siswa membuat rangkuman, untuk memudahkan dalam memahami materi. 8 c Siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. 13 d Siswa mengerjakan soal-soal latihan disela-sela waktu luang. 9 e Siswa mengerjakan tugas dari guru tepat waktu. 15 5. Kegiatan- kegiatan Metrik a Siswa berpartisipasi aktif mengikuti pelajaran, selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 14 6. Kegiatan- kegiatan Mental a Siswa dapat memecahkan masalah ketika menemui kesulitan terkait dengan materi yang dipelajari. 12 7. Kegiatan- kegiatan Emosional a Siswa berani mengemukakan pendapatnya dan berani memberi saran dalam diskusi kelompok 10 Sumber : Yamin, Martinis. 2007. “Kiat Membelajarkan Siswa” Berdasarkan kisi-kisi diatas disusun lembar observasi siswa dan lembar kuesioner siswa. 2. Prestasi belajar siswa Prestasi merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Jadi yang dimaksud peneliti dalam variabel prestasi adalahtingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil ulangan materi sebelumnya atau sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan hasil tes evaluasi siklus 1 mengalami kenaikan dan melebihi target atau KKM berarti siklus 1 berhasil. Dan apabila hasil tes evaluasi siklus 1 dibandingkan dengan siklus 2 mengalami peningkatan dan melebihi target atau KKM berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dikatakan berhasil karena adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk mengambil data prestasi siswa peneliti menggunakan tes evaluasi. Di bawah ini adalah indikator pada materi penghapusan piutang. Tabel 3.2 Kisi-kisi soal tes evaluasi No. Indikator Nomor Soal Siklus I 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian Piutang 1 2. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan prosedur pencatatan piutang. 2,3,4 3. Peserta didik mampu mencatat transaksi penghapusan piutang dengan metode langsung 5,6,7,8,9,10 Siklus 2 4. Peserta didik mampu menjelaskan Prosedur pencatatan piutang 1,2 5. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan prosedur pencatatan piutang. 3,4,5,6,7,8,9,10

H. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik Pengujian instrumen untuk pengujian validitas yaitu menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi menurut Masidjo 1995:243 adalah suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi tes atau alat ukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Menurut purwanto 2009:128 untuk uji validitas isi melibatkan kesesuaian butir dengan kisi-kisi dalam hal muatannya. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli untuk menilai ketepatan isi butir tes hasil belajar. Sedangkan validitas konstruk menurut Purwanto 2009:127-128 adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Hasil belajar dikonstruksikan oleh sebuah ranah. Pengujian validitas konstruk menguji konstruksi hasil belajar. Menurut Kusaeri 2012:81 prosedur yang digunakan untuk menguji validitas konstruk adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan cakupan materi yang hendak diukur dengan membuat kisi-kisi soal. 2. Menganalisis proses mental konstruk yang mendasari dan diperlukan oleh butir-butir tes. 3. Membandingkan dengan skor kelompok yang telah diketahui. 4. Membandingkan skor sebelum dan sesudah diberi beberapa perlakuan. Berdasarkan teori yang mendasari kemampuan yang diukur, dapat diprediksi bahwa skor dari tes tentu akan berubah atau tetap dalam berbagai macam kondisi. Jika prediksi itu diuji kebenarannya maka hasilnya akan mendukung lebih lanjut validitas konstruk.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan partisipasi dan prestasi siswa mengenai materi penghapusan piutang. 1. Analisis deskriptif Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data di paparkan menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang dilakukan dikelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel. Selain data didiskripsikan peneliti membandingkan hasil skor data yang diperoleh dari hasil observasi siswa dan posttest dengan acuhan yang relevan. Acuhan yang relevan berupa Penilaian Acuhan Patokan PAP. Menurut Masidjo 1995:151 yang dimaksud dengan PAP adalah suatu penilaian yang mebandingkan prestasi belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya atau suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dengan demikian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI C SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

4 80 195

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI

0 5 235