Analisis Komparasi Partisipasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum pra penelitian, tidak siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik, pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni pada siklus 1 ada 6 siswa atau 31 siswa, kemudian pada siklus kedua ada 11 siswa atau 57 siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik. Siswa yang termasuk dalam kategori baik mengalami peningkatan dari 4 siswa atau 21 siswa pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi 8 siswa atau 42,1 pada siklus pertama dan siklus kedua. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori sedang, menurun dari 7 siswa atau 36,8 pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi 5 siswa atau 26,3 sesudah siklus pertama, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sedang dalam siklus kedua. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baikberjumlah 5 siswa atau 26,3 siswa saat sebelum penerapan NHT dan tidak ada siswa yang masuk kategori kurang baik sesudah penerapan NHT siklus pertama dan kedua. Peningkatan ini turut didukung dari hasil observasi yang memperlihatkan peningkatan kondisi partisipasi belajar siswa dari siklus pertama dan siklus kedua. Berdasarkan hasil kuesioner partisipasi belajar siswa, target partisipasi belajar seluruh siswa harus dalam kategori baik, target tersebut sudah tercapai. Sesudah siklus kedua, partisipasi belajar seluruh siswa sudah mencapai kategori baik. Kemudian hal ini juga dicocokan dengan hasil observasi. menurut hasil observasi, partisipasi belajar seluruh siswa dapat mencapai kategori baik. Dengan demikian target partisipasi belajar telah tercapai. 2. Analisis komparatif prestasi belajar siswa Berikut perbandingan prestasi belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesduah penerapan NHT siklus I dan siklus II Tabel 5.22 Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siswa Sebelum NHT, SesudahNHT Siklus Pertama, dan SesudahNHTSiklus Kedua No Nama Siswa Sebelum NHT Sesudah NHT Siklus I Sesudah NHT Siklus II 1 Ambar Ningrum P. 70 80 90 2 Anissa Yulita W. 65 80 100 3 Bernadetha Nadya W. 63 80 90 4 Cecilia Oktaviani 80 80 80 5 Chaterina Narminingsih 60 70 80 6 Christina Ayuningrum 69 90 100 7 Dominica Rusti N. 78 80 100 8 Farid N Ikhsan 64 80 90 9 Fatma Nur Fera 93 90 100 10 Jane Reynaldo 45 60 80 11 Nurmiati 55 80 90 12 Nurul Puji Astuti 78 90 100 13 Rahayu Hesti Setyowati 95 90 90 14 Richo Meliantara W 75 80 100 15 Sindy Yonanda 60 80 90 16 Stevani Devi Erawati 89 90 100 17 Theresia Kristi W. 95 80 100 18 Tri Astuti Handayani 91 90 100 19 Agustina Ariyanti 60 40 80 JUMLAH 1385 1510 1760 RATA-RATA 72,89 79,47 92,63 Dari tabel diatas, nampak bahwa sebelum penerapan NHT ada 10 siswa atau 52,63 yang memiliki skor hasil belajar kurang dari KKM. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM berjumlah 9 siswa atau 47,37. Hal ini mengalami peningkatan sesudah penerapan NHT siklus pertama. Ada 16 siswa atau 84,21 yang mampu mencapai KKM dan hanya 3 siswa atau 15,79 yang belum mencapai KKM. Jika dilihat dari rata-rata, peningkatan yang terjadi sesudah penerapan siklus pertama ini sebesar 9,03 yaitu dari skor rata-rata sebesar 72,89 menjadi 79,47. Pada penerapan NHT siklus kedua, dari 19 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa yaitu 19 siswa atau 100 mampu mencapai KKM. Jika dikaji berdasarkan rata-rata, maka peningkatan skor hasil belajar yang terjadi sebesar 16,56 yaitu dari skor rata-rata evaluasi sesudah siklus pertama sebesar 79,47 menjadi 92,63.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Peningkatan partisipasi siswa sesudah penerapan NHT Berdasarkan deskripsi data dan analisis komparasi di atas, partisipasi siswa semakin meningkat. Peningkatan partisipasi siswa tampak dari hasil kuesioner yang dibagikan oleh peneliti dari pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2 maupun dari hasil observasi. Berdasarkan hasil kuesioner, siklus pertama, siswa pada kategori minimal baik mengalami peningkatan sejumlah 10 siswa atau 52, 63 dari pra-siklus ke siklus 1.Sejalan dengan siklus pertama, pada siklus kedua partisipasi siswa juga mengalami peningkatan sejumlah 19 siswa atau 100.Dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan terjadi dari 14 siswa atau 73,68 pada siklus 1 menjadi 19 siswa atau 100 pada siklus kedua. Peningkatan partisipasi siswa ini disebabkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan peneliti dan guru mitra. Berdasarkan hasil observasi guru mitra mampu melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik pada saat pelaksanaan tindakan.Sejalan dengan hal tersebut, siswa juga mampu melaksanakan kegiatan belajar dengan baik, yang meliputi kegiatan kerja kelompok, menyampaikan hasil jawaban kelompok serta memberikan tanggapan.Pada saat melakukan aktivitas kerja kelompok, siswa antusias untuk bertanya ketika ada hal yang belum dipahami, saling menghargai pendapat teman, dan saling menjelaskan. Pada saat menyampaikan hasil jawaban kelompok, siswa dalam setiap kelompok belajar untuk menerima tanggung jawab karena masing-masing siswa memiliki kewajiban untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI C SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

4 80 195

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI

0 5 235