Teknik Pengujian Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan teori yang mendasari kemampuan yang diukur, dapat diprediksi bahwa skor dari tes tentu akan berubah atau tetap dalam berbagai macam kondisi. Jika prediksi itu diuji kebenarannya maka hasilnya akan mendukung lebih lanjut validitas konstruk.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan partisipasi dan prestasi siswa mengenai materi penghapusan piutang. 1. Analisis deskriptif Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data di paparkan menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang dilakukan dikelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel. Selain data didiskripsikan peneliti membandingkan hasil skor data yang diperoleh dari hasil observasi siswa dan posttest dengan acuhan yang relevan. Acuhan yang relevan berupa Penilaian Acuhan Patokan PAP. Menurut Masidjo 1995:151 yang dimaksud dengan PAP adalah suatu penilaian yang mebandingkan prestasi belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya atau suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dengan demikian PAP berorientasi pada suatu patokan keberhasilan atau batas penguasaan bahan yang sifatnya pasti. Menurut Masidjo 1995:152 ada syarat untuk menentukan suatu patokan penguasaan bahan pelajaran yang merupakan kompetensi dalam suatu PAP yang perlu diperhatikan yaitu: a Seorang guru harus mampu mengidentifikasi tujuan intruksional dan merumuskan secara tepat sehingga tujuan instruksional benar-benar operasional. b Guru menyelenggarakan program pembinaan dan pengayaan yang memadai. c Guru dan sekolah harus mampu mengelola secara terencana dan memadai setiap kegiatan dan menyediakan fasilitas yang relevan. Dari ketiga syarat diatas, peneliti menghubungkan dengan persoalan intern maupun ekstern yang mempengaruhi tingkat partisipasi dan prestasi siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem tidak maksimal. Menurut pengamatan peneliti ada persoalan yang ditemui yaitu: a Kemampuan guru merupakan hal yang utama. Guru harus memiliki kemampuan mengajar yang baik seperti halnya kemampuan mempersiapkan materi yang akan diajarkan, kemampuan penguasaan materi yang akan diajarkan, kemampuan penguasaan materi, kemampuan pengelolaan kelas, kemampuan menjelaskan, kemampuan menciptakan media yang kreatif dan inovatif, wawasan luas, mempunyai kemampuan didikasi tinggi atau mempunyai perilaku yang baik yang dapat diteladani oleh siswa dan masyarakat. Dari hasil pengamatan peneliti menilai bahwa guru sebagian besar telah mencakup poin-poin tersebut hanya poin pengelolaan kelas dan menciptakan kreatifitas dan inovatif dalam menciptakan media yang tepat. Guru lebih sering menerangkan dengan cara ceramah sehingga siswa merasa bosan, tidak bersemangat dan mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga motivasu siswa untuk belajar menurun, karena penurunan motivasi inilah yang mengakibatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa tidak maksima atau belum optimah. b Untuk kualitas siswa. Berdasarkan hasil ulangan siswa pada materi sebelumnya 47,37 dari 19 anak sudah mencapai batas KKM dan 52,63 dari 19 anak belum mencapai batas KKM. Tingginya persentase siswa yang belum mencapai batas KKM mengindikasikan bahwa adanya persoalan dalam pembelajaran akuntansi. c Fasilitas sekolah seperti perpustakaan belum lengkap menyediakan buku-buku yang update sehingga siswa hanya berpedoamn dengan catatan dari guru dan dari buku-buku seadanya, guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik dan inovatif, kurangnya perbaikan proyektor sehingga apabila guru mengajar menggunakan proyektor siswa tidak dapat melihat dengan baik. Dari keterbatasan inilah motivasi belajar siswa menurun sehingga mempengaruhi partisipasi dan prestasi belajar siswa menurun. Dari ketiga persoalan tersebut peneliti memilih menggunakan PAP tipe II karena passing score pada PAP tipe II lebih rendah dibandingkan PAP tipe I dalam buku penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah Masidjo, 1995:153-157 pada PAP tipe I persentil minimum 65 sedangkan pada PAP tipe II persentil minimalnya adalah 56. Berikut ini adalah tabel kategori partisipasi dan prestasi jika berdasarkan PAP tipe II. Tabel 3.3 Tabel Kategori Partisipasi Berdasarkan PAP Tipe II No. Kategori Interval Kerja Nilai Huruf 1. Sangat Baik 51-60 A 2. Baik 45-50 B 3. Sedang 40-44 C 4. Kurang Baik 36-39 D 5. Sangat Kurang Baik 15-35 E Tabel 3.4 Tabel Kategori Prestasi Berdasarkan PAP Tipe II No. Kategori Interval Kerja Nilai Huruf 1. Sangat Baik 81-100 A 2. Baik 66-80 B 3. Cukup 56-65 C 4. Tidak Baik 46-55 D 5. Sangat Tidak Baik 0-45 E 2. Analisis komparatif Analisis komparatif adalah analisis data yang membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Dalam penelitian ini analisis komparatif dimaksudkan untuk membandingkan data partisipasi dan prestasi siswa, sebelum dan sesudah menerapkan model NHT. Tujuan yang ingin dicapai dari analisis komparasi ini adalah untuk melihat apakah ada peningkatan prestasi siswa pada kompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi dengan menerapkan model NHT sudah mencapai target yang ditentukan yaitu dalam kategori baik atau belum. Tabel 3.5 Tabel Komparasi Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Materi Penghapusan Piutang Interval Skor Jumlah Persentase Keterangan Sebelum NHT Siklus I Siklus II Sebelum NHT Siklus I Siklus II Tabel 3.6 Tabel Komparasi Data Prestasi Belajar Siswa Sebelum Dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Materi Penghaapusan Piutang No Nama Siswa Sebelum NHT Sesudah NHT Siklu I Sesudah NHT Siklu II 1. 2. 3. 4. ..... JUMLAH Rata-rata 62

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Visi, Misi dan Tujuan SMK Sanjaya Pakem, Sleman, Yogyakarta

1. Visi SMK Sanjaya Pakem

“Menjadi Sekolah Kejuruan Bisnis dan Manajemen yang Menyediakan Tatanan Kompeten dan Menghayati Semangat Pelayanan Cinta Kasih dan Persaingan Global”.

2. Misi SMK Sanjaya Pakem

a Mengembangkan model pembelajaran yang berkualitas b Mengembangkan profesionalitas guru, staf dan kelembagaan c Menyediakan suasana dan lingkungan belajar yang mendukung d Menunjukkan nilai-nilai iman dalam pembelajaran, pelayanan, dan pembentukan karakter SMK di bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan: a Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen. b Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen. c Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen. d Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

3. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

a Tujuan Umum Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat keperibadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. b Tujuan Khusus Tujuan pendidikan Sanjaya Pakem: 1 Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut mengembangkan kepada pendidikan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI C SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 88

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

4 80 195

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI

0 5 235