METODE PERANCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL

~ 174 ~ 2. Barang yang dipesan akan datang secara serentak pada saat pemesanan dilakukan. 3. Harga barang yang dipesan tidak bergantung pada jumlah barang yang dipesandibeli. Dengan ketiga asumsi tersebut maka posisi persediaan barang di gudang dapat digambarkan sebagai berikut : q o Gambar 28 Posisi Persediaan Menurut Model Wilson Dari gambar diatas nampak dengan jelas bahwa jawaban dari WILSON terhadap kedua pertanyaan dasar terdahulu adalah sebagai berikut : - Pesan sebesar q o untuk setiap kali pemesanan dilakukan. Selanjutnya q o inilah yang disebut sebagai ukuran kwantitas pemesanan. - Pemesanan ulang dilakukan pada saat persediaan barang gudang mencapai nol. Yang menjadi masalah selanjutnya yang perlu dibahas adalah berapa besarnya q o yang optimal. Di dalam mencari jawab q o maka yang menjadi fungsi tujuan utama dari model WILSON adalah minimasi ongkos total persediaan OT selama horizon perencanaan biasanya satu tahun. Berangkat dari asumsi-asumsi tersebut diatas maka ongkos total persediaan yang dimaksud disini terdiri dari dua elemen ongkos yaitu ongkos Pemesanan O p dan ongkos simpan O s : O t = O p + O s Dengan demikian WILSON mencoba mencari keseimbangan antara ongkos pemesanan dan ongkos simpan yang dapat memberikan ongkos total persediaan yang minimum. Adanya titik keseimbangan yang merupakan titik optimal ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.1 sebagai berikut : ~ 175 ~ Ongkos total O t Ongkos simpan O s Ongkos Pengadaan O p q o q o Gambar 29 Grafik Ongkos Total dan ukuran Pemesan Optimal q o Selanjutnya harga dari setiap elemen-elemen ongkos tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut : 1. Ongkos Pemesanan O p Besarnya ongkos pemesanan selama horizon perencanaan merupakan perkalian antara frekuensi pemesanan f dan ongkos untuk setiap kali pemesanan barang A , secara matematis dituliskan sebagai berikut : O p = f . A Adapun frekwensi pemesanan selama horizon perencanaan adalah banyaknya permintaan selama horizon permintaan D dibagi dengan ukuran pemesanannya qoa0 f = D q o Dengan demikian ongkos pemesanan selama horizon perencanaan dapat dirumuskan O p = A D q o 2. Ongkos Simpan O s Ongkos ini dapat dihitung dari hasil perkalian antara jumlah persediaan rata-rata yang ad adi gudang setiap saatnya m dengan ongkos simpan unit perioda h : O s = h x m Adapun jumlah persediaan rata-rata m dapat dihitung berdasarkan atas nilai equivalensi keadaan persediaan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 yang diarsir yaitu sebesar ½ q o . Dengan demikian maka ongkos simpan O s dapat dituliskan sebagai berikut : O s = ½ h q o