PEMBELAJARAN MANUFAKTUR INDONESIA MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

~ 32 ~ Mencermati fenomena yang terjadi dengan kondisi melemahnya daya saing Indonesia pada pasar global dapat belajar dari tiga negara raksasa dunia AS, Jepang dan Eropa dengan fokus perhatian pada pengembangan SDM, namun disisi lain bangsa Indonesia sangat jauh tertinggal dari negara-negara yang ada di dunia khususnya dalam bidang manufaktur oleh karena itu potensi sumber daya yang tersedia, yang merupakan salah satu produk unik dari manufaktur Indonesia dapat dikelolah sendiri sehingga meruapak daya saing tersendiri seperti mutiara, emas, nikel, minyak bumi, biota laut, dan hasil-hasil hutan lainnya. Hal ini saya cukup perhatin sebab banyak hasil-hasil tambang dan alam tersebut masyarakat Indonesia hanyalah sebagai penonton dalam pengelolaan di mana pemerintah menyerahkan kepada manufaktur asing.

M. DAYA SAING PERUSAHAAN DAN FUNGSI OPERASI

Ada empat dimensi daya saing competitiveness yang mengukur efektivitas fungsi operasi yaitu : Biaya Meskipun harga merupakan senjata bersaing yang digunakan di pasar, profitabilitas berkaitan dengan selisih antara harga dan biaya. Biaya adalah variable yang dapat memungkinkan harga lebih rendah namun tetap menguntungkan. Agar dapat bersaing atas dasar harga dituntut kemampuan fungsi operasi untuk berproduksi dengan biaya rendah, karenanya efek lokasi, desain produksi, penggunaan dan penggantian peralatan, produktivitas tenaga kerja, manajemen persediaan yang baik, pemanfaatan teknologi proses dll memberi kontribusi pada biaya yang dihasilkan. Kualitas Efektivitas dari faktor ini telah ditunjukkan oleh dominasi pasar jepang di bidang produk elektronik konsumen, baja, mobil dan mesin perkakas, dimana kualitas produk seringkali dinyatakan sebagai alasan untuk memilih produk yang dibeli. Keandalan sebagai Pemasok Reputasi akan keandalan pasokan atau bahkan ketersediaan “diluar toko” seringkali merupakan senjata bersaing yang kuat. Pelanggan mungkin mau berkompromi dalam hal harga atau bahkan mutu untuk mendapatkan waktu penyerahan barang yang sesuai kebutuhan mereka. FleksibilitasLayanan Kemampuan untuk fleksibel banyak bergantung pada desain sistem produksi dan teknologi proses yang digunakan. ~ 33 ~ EVALUASI 1 Jelaskan ruang lingkup manajemen operasional dan pengertian produktivitas 2 Mengapa setiap perusahaan membutuhkan manajemen opersional 3 Bandingkan antara manajemen operasional pada perusahaan jasa dan manufaktur 4 Analisis dan interprestasikan capaian produktivitas dengan mengambil contoh kasus pada salah satu perusahaan ~ 34 ~

BAB II OPERATION MANAGEMENT SYSTEM

A. OPERATIONS MANAGEMENT SYSTEM

Manajer operasi mengelola proses transformasi yang menghasilkan produk barang dan jasa. Perubahan pada lingkungan sering kali memerlukan perubahan pada sistem operasi. Proses transformasi mengubah input yaitu material, energi, tenaga kerja, modal dan informasi menjadi ouput yaitu barang dan jasa yang dapat dilakukan melalui Operational Management System. Lebih jelsanya praktek Operational Management System dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 5. Sistem Manajemen Operasional Keterangan Gambar :  Proses perubahan input output terdiri dari SDM TK Manajer, Modal Peralatan Fasilitas, Pembelian BB jasa, tanah serta energi.  Lingkaran mewakili operasi yang dilalui jasa, barang atau orang serta dimana proses dilaksanakan.  Tanda panah menunjukan arah proses akan dilaksanakan. Baik perusahaan maupun disektor jasa memiliki pelanggan. Pelanggan tersebut dapat berada diluar maupundidalam organisasi.  Garis terputus-putus mewakili dua imput khusus yaitu partisipasi pelanggan dan kinerja informasi berasal dari dalamdiluar organisasi.