Struktur Produk MODEL PERSEDIAAN STATIS

~ 200 ~

5. Lotting

Lotting adalah proses penentuan besarnya ukurna kuantitas pesanan, yang dimaksudkan untuk memenuhi beberapa periode kebutuhan bersih R t sekaligus. Besarnya ukurna kuantitas pesanan tersebut dapat ditentukan berdasarkan pada jumlah pemesanan yang tetap, atau keseimbangan antara ongkos pengadaan set-up cpst dengan ongkos simpan carrying cost. Ketiga pendekatan ini melahirkan sembilan buah teknik yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, tergantung dari kondisi yang dihadapi. Kesembilan teknik tersebut akan diuraikan secara terinci pada bab- bab berikutnya. Tabel 39 Contoh proses lotting untuk produk A Perioda t 1 2 3 4 5 6 7 8 Kebutuhan Bersih R t Kuantitas Pemesanan Q t 80 110 Tabel di atas menggambarkan bahwa kuantitas pemesanan sebesar 80 pad aperioda ke-5 dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bersih R t perioda ke-5 dan 6, sedangkan kuantitas pemesanan sebesar 110 pada periode ke-8 digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersih R t periode 8 dan 9.

6. Offsetting

Offsetting adalah suatu proses penentuan saat atau perioda dilakukannya pemesanan sehingga kebutuhan bersih R t dapat dipenuhi. Dengan perkataan lain offsetting bertuju untuk menentukan kapan kuantitas pesanan yang dihasilkan proses lotting harus dilakukan. Penentuan rencana saat pemesanan ini diperoleh dengan cara mengurangkan saat kebutuhan bersih R t harus tersedia dengan waktu ancang-ancangnya lead time. Sebagai contoh, tabel 5.5 berikut ini adalah proses offsetting untuk produk A dengan waktu ancang-ancang 1 periode. ~ 201 ~ Tabel 40 Contoh proses offsetting untuk periode A Periode t 1 2 3 4 5 6 7 8 Kebutuhan Bersih Rt 30 50 60 Kuantitas pemesanan Qt 80 110 Rencana Pemesanan 80 110 Tabel di atas menggambarkan bahwa kuantitas pemesanan sebesar 80 dan 110 pada periode ke-5 dan ke- 7, harus sudah dipesan pada periode ke-4 dan 6 sebab waktu ancang-ancang untuk produk A adalah 1 periode.

7. Exploding

Exploding adalah proses perhitungan netting, lotting dan offsetting, yang dilakukan untuk komponen atau item yang berada pada level dibawahnya. Sebagai contoh, tabel 5.6 berikut ini merupakan proses exploding untuk komponen bottom yang berada di level 1 pada struktur produk kaleng kemasan gambar 5.2. Item induknya adalah kaleng kemasan yang berada di level 0. Kebutuhan kotor D t bagi item kaleng kemasan ini diambil dari JIP untuk produk A yang ada di tabel 5.1. Waktu ancang-ancang bottom ini adalah 1 periode. Tabel 41 Proses exploding untuk komponen bottom Kaleng kemasan level 0 Periode t 1 2 3 4 5 6 7 8 Kebutuhan Kotor Dt 50 40 75 90 75 50 60 50 Penerimaan dari Pesanan Qt - 100 - 100 - - - - Persediaan Yg tersedia It 100 50 110 35 45 -30 -80 140 Kebutuhan Bersih Rt 0 Kuantitas