Amerika Serikat Amerika serikat mengalami penurunan produktivitas dari tahun 1950 sampai
~ 29 ~
mengontrol tipe dan volume computer IBM yang dihasilkan. Computer Jepang bisa bersaing dengan IMB. MITI dengan 7 perusahaan computer
membentuk JECC Japan Elekctronic Computer Company. 3. Eropa
Tahun 1980-an telah muncul banyak industri sebagai pesaing kuat Amerika yaitu dari Jepang dan Eropa, Bahkan tumbuh pula Newly
Industrialized Country NICs yang telah berhasil mengikuti Jepang. Negara
yang termasuk dalam NICs ‘Four Tiger’ Korea Selatan, Singapura, Hongkong dan Taiwan, keemapat negara ini memiliki strategi pebelajaran
yang cepat dalam memasuki kompetisi global. Di Amerika, kebanyakan usahawan adalah berorientasi pada prestasi artinya mereka tidaklah
termotivasi secara extrinsically tetapi pada hakekatnya motivasi macam ini adalah lazim di Amerika Serikat dimana peneknannya pada pemenuhan
individu. Tidak seperti di Eropa di mana lebih menekankan pada kepentingan masyarakat dan kelompok. Oleh karena itu ada suatu kebutuhan
utama bagi orang-orang Eropa untuk merasakan bagian dari suatu kelompok.
Sukar untuk membayangkan dari kebanyakan orang-orang Eropa yang bermaksud mempunyai prestasi individu dalam bisnis. Terutama ketika
orang mempertimbangkan uang itu bukan hal yang paling utama bagi mereka. Dari bangsa-bangsa di Eropa agaknya bangsa Belanda yang paling
menguasai bahasa inggris dan tidak segan-segan menggunakannya. Biasanya negosiasi sangat a lot, sehingga mereka sulit mencapai kompromi, mereka
sangat menghargai ketepatan waktu.
Berdasarkan gambaran umum dari ketiga negara raksasa di dunia AS, Jepang dan Eropa maka dalam dua decade terakhir 1980-2000-an
berbagai perusahaan seperti Motorola, Harley Davidson, Intel, Microsoft di Amerika Serikat, Sony Corp, Mitsubishi di Jepang, dan Mercedes Benz
di Jerman telah melaksanakan strategi yang berbasis dan bersandarkan kepada mutu produk, telah menjadi dimensi primadona untuk memenangkan
pesanan.
Khususnya industri otomotif, elektronik, dan mesin di Jepang telah membuat produk berkualitas tinggi sebagi kunci sukses dari strategi
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, fakta menunjukkan bahwa industri otomotif Jepang mengalahkan industri otomotif Amerika Serikat, industri
mesin Jepang atau tidak kalah dari industri mesin Eropa Barat, bahkan industri jam tangan Jepang mengalahkan industri jam tangan Swiss. Oleh
karena itu, produk-produk Jepang pada tahun 1980-an telah 10 sampai 100 kali lebih kecil dalam tingkat kerusakan produk product defect rate.
Akhir-akhir ini berbagai perusahaan Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa telah mencoba menurunkan tingkat kerusakan damage produk untuk
meningkatkan kepentingan para langganan. Sebagai contoh, Motorola, produsen telepon seluler, telah menurunkan tingkat cacat produknya dari
~ 30 ~
6.000 per 1.000.000 produknya pada tahun 1985 menjadi hanya 30 per 1.000.000 produk pada tahun 1992, bahkan menjadi 3 per 1.000.000 produk
pada tahun 1995. Demikian pula, Selectron produsen papan sircuitIC telah menurunkan cacat produknya dari 100 unit per 1.000.000 produknya
menjadi 2 unit saja per 1.000.000 produknya. Jadi, produk dengan mutu prima superior quality jelas akan menjadi produk yang diidamkan oleh
setiap konsumen di seluruh dunia.