~ 183 ~
Tingkat Pemesanan Nilai ekspektasi
100 200
300 400
500 200.000
382.500 495.000
467.500 352.500
2. PERSEDIAAN STATIS TIDAK PASTI
Penyelesaian persoalan persediaan statis tidak pasti murni diselesaikan dengan teori keputusan. Pada dasarnya penyelesaian yang
dilakukan adalah berupa pembuatan kriteria keputusan yang dapat mengurangi ketidakpastian tersebut. Beberapa kriteria keputusan yang
dipakai dalam menyelesaikan persoalan tersebut adalah :
a. Kriteria Minimaks dan Maksimin
Pada dasarnya kriteria ini berusaha mencari kondisi terburuk dari alternatif-alternatif yang ada, baik berupa kondisi minimal seperti besar
keuntungan yang mungkin diraih, maupun kondisi maksimal seperti besar ongkos yang mungkin dikeluarkan. Kemudian dari kondisi-kondisi terburuk
ini dipilih yang terbaik. Bila kondisi terburuk berupa kondisi minimal maka pilihan terbaik adalah maksimum dari alternatif-alternatif kondisi minimal
tersebut. Inilah yang disebut kriteria minimaks. Kebalikannya adalah bila kondisi terburuk berupa kondisi maksimal maka pilihan terbaik adalah
minimumnya yang disebut kriteria maksimin. Periksa kembali contoh soal pemesanan barang di depan. Disini diambil sebagian matriks pay off-nya
sebagai berikut :
demand Pesan
100 200
300 100
200 300
200.000 50.000
-100.000 200.000
400.000 250.000
200.000 400.000
600.000 Matriks pay off tersebut menunjukkan keuntungan yang mungkin
diraih. Berarti kondisi terburuk dari setiap alternatif pemesanan adalah minimal keuntungan seperti yang terlihat berikut ini :
Pesan Pay off terburuk
100 200
300 200.000
50.000 -100.000
~ 184 ~
Kondisi terbaik dari yang terburuk ini -- minimaks -- berarti adalah mendapatkan keuntungan Rp.200.000,- yang tidak lain adalah strategi
pemesanan 100 unit barang.
b. Regret Criterion Kriteria Penyesalan
Kriteria ini didasarkan pada pendapat bahwa seorang pengambil keputusan akan berusaha memperkecil penyesalannya atas pilihan strategi
yang diambilnya. Penyesalannya ini bila digambarkan pada contoh soal yang sama, berupa perbedaan keuntungan yang dapat diraih andaikata strategi
yang dipilih benar. Misalkan diputuskan memesan 200 unit barang. Ternyata demand sebenarnya adalah 100 unit barang. Penyesalan yang terjadi adalah
perbedaan antara keuntungan yang diperoleh dengan strategi pemesanan 200 unit tersebut yaitu Rp. 50.000,- dengan keuntungan yang sebenarnya dapat
diraih andaikata strategi pemesanan yang dipilih benar yaitu Rp. 200.000,-. Dengan demikian dapat dibuat matriks penyesalan atas persoalan diatas
sebagai berikut :
demand Pesan
100 200
300 100
200 300
150.000 100.000
200.000 150.000
200.000 200.000
Penyesalan maksimal pada setiap strategi adalah : Pesan
Penyesalan maksimal 100
200 300
200.000 200.000
150.000
Dengan demikian bila perilaku pengambil keputusan adalah memperkecil penyesalan yang terjadi, maka strategi yang dipilih jelas adalah
pemesanan sebesar 300 unit.
3. MODEL STATIS EOQ BANYAK ITEM
Model ini merupakan model EOQ untuk pembelian bersama joint purchass beberapa jenis item, dimana asumsi-asumsi yang dipakai adalah :
Tingkat permintaan untuk setiap item bersifat konstan dan diketahui
dengan pasti, lead time juga diketahui dengan pasti, Oleh karena itu, tidak ada stockout maupun biaya stockout.
Lead timenya sama untuk semua item, dimana semua item yang dipesan
akan datang pada satu titik waktu yang sama untuk setiap siklus.
~ 185 ~
Holding cost, harga per unit unit cost dan ordering cost untuk setiap
item diketahui. Tidak ada perubahan dalam biaya per unit seperti quantity discount, ordering cost dan holding cost.
Gambar 2.12 di bawah ini menjelaskan kondisi grafis model EOQ untuk joint purchass, dimana biaya total untuk menentukan ukuran lot terpadu
Aggregate Lot Size untuk item-item yang dipesan adalah sebanding dengan jumlah ordering cost dan holding cost semua item periode tersebut.
Item A
Q
RpA
R L
Item B
R Q
RpB
L
Item C
R Q
Rp C
L Item A + B + C berkelompok
Q
Rp
L Waktu
Gambar 33. Hubungan tingkat persediaan dengan waktu