Perencanaan dan Pengendalian Produksi METODE-METODE PERENCANAAN PRODUKSI

~ 132 ~ Diketahui bahwa untuk meningkatkan kecepatan produksi Rp. 1000 per unit produksi dan untuk menurunkan kecepatan produksi Rp. 1500 per unit produksi. Jika perusahaan tersebut mengadakan persediaan maka ongkos simpan per bulan Rp. 50 per unitnya. Alternatif lain yg dimiliki perusahaan untuk memenuhi permintaan adalah dengan sub kontrak dgn ongkos Rp.. 800 per unitnya. Bagaimana sebaiknya perencanaan produksi di buat ? Ongkos back order Rp. 100 per unit per bulan. Jawab : a. Dengan Metode Grafik : Histogram permintaan dan p t : P t rata-rata = 300 8 300 .... 170 220     produksi 600 301 p t rata-rata periode 1 2 3 4 5 6 7 8 2. Plot permintaan kumulatif terhadap waktu dan permintaan rata-rata kumulatif terhadap waktu : T 1 2 3 4 5 6 7 Permintaan 220 170 400 600 380 200 300 Rata-rata 220 390 790 1390 1770 1970 2400 Kumulatif 300 600 900 1200 1500 1800 2400 b. Dengan Strategi Murni dan Subkontrak Strategi yang mungkin digunakan dan konsekwensi ongkosnya. Rencana 1 . :Mengatur jumlah tenaga kerja, berarti tingkat produksi dibuat sama dengan tingkat permintaan yang ada. Konsekwensi biaya yang timbul adalah : ~ 133 ~ Bulan Permintaan d t Produksi p t Ongkos mening- katkan kecepatan produksi Ongkos menurun- kan kecepatan produksi Ongkos total 1 2 3 4 5 6 7 8 220 170 400 600 380 200 130 300 220 170 400 600 380 200 130 300 - 230 x 1000 230.000 200.000 - - - 170 000 50 x 1500 75 000 - - 330 000 270 000 105 000 - 75 000 230 000 200 000 330 000 330 000 270 000 105 000 170 000 1 380 000 Rencana 2 : Mengadakan persediaan, tingkat produksi konstan b. Produksi dilakukan pada tk. Rata-rata permintaan fluktuasi permintaan dipenuhi dgn persediaan. Dgn cara ini akan terjadi kekurangan persediaan maksimum pada bulan 5 sebesar 270 unit, shg jika tdk diinginkan kekurangan persediaan pada awal masa produksi harus disediakan persed. Awal sebesar 270 unit. Konsekwensi biaya yg didapatkan dgn cara ini adalah seperti sbb :

D. Konsep Manajemen

Just In Time Konsep dasar sistem produki tepat waktu Just In Time = JIT adalah memproduksi output yang diperlukan, pada waktu yang dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien. Dalam situasi pasar global yang sangat kompetitif sekarang ini, dimana pasar menetapkan harga produsen harus mengikuti pasar yang berlaku serta pelanggan hanya membeli produk pada saat yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif pada tingkat kualitas yang diinginkan, strategi tepat waktu Just In Time lebih tepat dibandingkan strategi produksi konvensional. Sistem produksi tepat waktu Just In Time Production System pada awalnya dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation di Jepang, sehingga sering disebut juga sebagai sistem produksi Toyota. Strategi ini kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan di Jepang terutama setelah krisis minyak dunia pada tahun 1973. Tujuan utama dari sistem produksi tepat waktu ini adalah mengurangi ongkos produksi dan