Strategi Implementasi Sistem Produksi JIT
~ 153 ~
Membangun tim kerja sama dan partisipasi total
quality and
productivity circle
program .
3. Produksi
Menetapkan sistem pendidikan dan pelatihan. Menetapkan kualitas produk.
Menetapkan jadwal produksi dengan menggunakan sistem tarik pull system.
Mengintegrasikan sistem produksi. Menetapkan sistem pengumpulan data dan
informasi umpan-balik. Membangun tim kerja sama dan partisipasi
total quality
and productivity
circle program
. 4.
Pembelian Menetapkan dan merekrut pemasok untuk
mengikuti JIT. Menetapkan kontrak pembelian material
jangka panjang dengan pemasok. Menetapkan jadwal pengiriman material dari
pemasok. Menetapkan waktu yang cukup dan tepat
untuk pemasok
guna mengantisipasi
perubahan-perubahan dalam jadwal. Menetapkan sistem pembelian material yang
saling menguntungkan dengan pihak pemasok material.
Membangun tim kerja sama dan partisipasi total
quality and
productivity circle
program .
5. Jaminan Kualitas
Melakukan analisis kegagalan produk dan proses.
Memantau produksi. Melakukan audit kualitas internal terhadap
sistem manufaktur secara keseluruhan. Menetapkan sistem pendidikan dan pelatihan
kualitas. Menetapkan sistem pengukuran dan informasi
umpan-balik berkaitan
dengan masalah
kualitas dan produktivitas. Menetapkan sistem pelaporan kualitas dan
produktivitas kepada manajemen puncak dan manajemen menengah.
~ 154 ~
Membangun tim kerja sama dan partisipasi total
quality and
productivity circle
program .
6. Akuntansi
Menetapkan prosedur-prosedur akuntansi untuk mengoperasikan sistem JIT.
Menetapkan sistem yang menunjukkan komitmen tinggi terutama berkaitan dengan
jadwal pembayaran kepada pemasok material. Membangun tim kerja sama quality and
productivity circle program .
Tabel 30 Hasil-hasil Penerapan Sistem Produksi JIT di Jepang, 1981
Perusahaan Lama Program
Just In Time JIT Tahun
Reduksi Inventori
dari Keadaan Awal
Reduksi Waktu Produksi
dari Keadaan Awal
Peningkatan Produktivitas
Tenaga Kerja
dari Keadaan Awal
A B
C D
3 3
4 2
45 16
30 20
40 20
25 50
50 80
60 50
Tabel 31 Hasil-hasil Sistem Produksi JIT pada Jidosha Kiki Company,
Ltd., Jepang, 1976-1981 No.
Deskripsi Hasil Program Awal
JIT 1976 Hasil pada
1981
1. Inventori
days on hand
Material Parts yang dibeli
Work In Process WIP Barang jadi
Total
3,1 3,8
4,0 8,6
19,5 1,0
1,2 1,0
3,7
6,9 2.
Indeks produktivitas
100 187
3. Tingkat kecacatan :
Dari pemasok Internal kumulatif
2,6 0,34
0,11 0,01
4. Waktu set up :
~ 155 ~
Di atas 60 menit 30 – 60 menit
20 – 30 menit 10 – 20 menit
5 – 10 menit 100 detik – 5 menit
Di bawah 100 detik 20
19 26
20
5 3
7
12 16
62
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dapat dikembangkan langkah-langkah strategi implementasi JIT dalam sistem manufakturing,
sebagai berikut : 1.
Memperoleh komitmen dari manajemen puncak. Tanpa komitmen dari manajemen puncak, implementasi dari JIT menjadi tidak efektif dan
efisien. 2.
Membentuk komite pengarah steering committee atau koordinator implementasi JIT. Komite ini akan memantau proses implementasi JIT
agar sesuai dengan perencanaan guna mencapai sasaran perbaikan terus- menerus yang diinginkan.
3. Membangun tim kerja sama dan partisipasi total dari semua tingkatan
manajemen dan karyawan untuk bekerja sama mencapai sasaran jangka panjang seperti : tingkat kecacatan nol zero defect, tingkat inventori
minimum zero inventory, kepuasan pelanggan 100, dan lain-lain. 4.
Mendefinisikan rantai proses bernilai tambah, kemudian mendefinisikan proses kerja dengan diagram alir proses. Berdasarkan hal ini kemudian
diusahakan untuk menurunkan cycle time dari proses, menyeimbangkan lini proses dengan tenaga kerja dan fasilitas yang ada.
5. Mengembangkan sistem belajar terus-menerus melalui pendidikan dan
pelatihan yang berfokus pada perbaikan terus-menerus terhadap proses, kualitas, produktivitas dan profitabilitas.
6. Mengidentifikasi hasil dari setiap proses, menggunakan diagram pareto
untuk mengidentifikasi masalah-masalah utama dalam proses dan mengembangkan
tindakan perbaikan
terus-menerus untuk
menghilangkan akar penyebab dari masalah-masalah dalam proses. 7.
Menerapkan sistem penjadwalan linear linear scheduling guna mencapai kuantitas yang sama dan seimbang dari setiap proses kerja,
operasi dan pergantian kerja shift. 8.
Mengembangkan sistem jaminan kualitas dan produktivitas yang berfokus pada eliminasi masalah-masalah kualitas dan produktivitas.
Berdasarkan hal ini, diharapkan performansi perusahaan akan meningkat terus-menerus.
~ 156 ~
9. Mengembangkan sistem audit guna melaksanakan proses auditing secara
teratur terhadap sistem JIT. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi penerapan sistem JIT dalam perusahaan industri.
Contoh Implementasi JIT pada Departemen
Produksi Penjadwalan Desain Produk Tenaga Kerja Pemasok Informasi
dan Proses
Dukungan Komitmen
Manajemen Sumber Daya
Strategi Perbaikan Terus-
Menerus dan Aktivitas Penyelesaian Masalah
Melalui Tim Kerja Sama Manaje
men
Reduksi waktu
set up. Ukuran
lot kecil. Perawatn
preventif. Dll
Skedul Produksi
Induk repetitif.
Ketaata n
pada skedul
harian. Tata letak
Peralatan. Simplifikasi
desain produk.
Pekerja multi
fungsi. Tim kerja
sama dan partisipasi
total dalam solusi
masalah. Pelatihan
Adaptasi MRP ke
JIT. Adaptasi
sistem akuntansi
ke JIT. Penyerahan
tepat waktu dari pemasok
Tingkat kualitas
pemasok.
Sistem Manufakturing Just In Time
Peningkatan Performansi Manufakturing
Keunggulan Kompetitif
Manajemen Kualitas
Total
Gambar 26 Kerangka Kerja Menyeluruh dari Sistem Manufakturing JIT
~ 157 ~
10. Mendefinisikan rantai proses bernilai tambah, kemudian mendefinisikan
proses kerja dengan diagram alir proses. Berdasarkan hal ini kemudian diusahakan untuk menurunkan cycle time dari proses, menyeimbangkan
lini proses dengan tenaga kerja dan fasilitas yang ada. 11.
Mengembangkan sistem belajar terus-menerus melalui pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada perbaikan terus-menerus terhadap proses,
kualitas, produktivitas dan profitabilitas. 12.
Mengidentifikasi hasil dari setiap proses, menggunakan diagram pareto untuk mengidentifikasi masalah-masalah utama dalam proses dan
mengembangkan tindakan
perbaikan terus-menerus
untuk menghilangkan akar penyebab dari masalah-masalah dalam proses.
13. Menerapkan sistem penjadwalan linear linear scheduling guna
mencapai kuantitas yang sama dan seimbang dari setiap proses kerja, operasi dan pergantian kerja shift.
14. Mengembangkan sistem jaminan kualitas dan produktivitas yang
berfokus pada eliminasi masalah-masalah kualitas dan produktivitas. Berdasarkan hal ini, diharapkan performansi perusahaan akan meningkat
terus-menerus. 15.
Mengembangkan sistem audit guna melaksanakan proses auditing secara teratur terhadap sistem JIT. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin
efektivitas dan efisiensi penerapan sistem JIT dalam perusahaan industri.