Analisis Pekerjaan Job Analysis

~ 116 ~ 1. Menghitung secara riil volume waktu yang diperlukan untuk setiap tugas. Perhitungan ini dilakukan dengan mengingat frekuensi tugas, yaitu ada tugas harian, periodik mingguan, bulanan, triwulan dan seterusnya dan isidentil. Perhitungan tersebut dapat dengan mengambil ukuran per hari 400 menit, per minggu 40 jam dan perbulan 160 jam. 2. Memperkirakan volume waktu yang diperlukan untuk setiap tugas menurut penggolongan waktu antar tugas. e. Mengelopokkan tugas-tugas menurut syarat jabatab yang baik. Dalam mengelompokkan tugas menurut syarat-syaratnya perlu diingat bahwasannya unit kerja pada umumnya terdapat 2 macam tugas, yaitu tugas manajerial dan tugas teknik. f. Menghitung waktu setiap kelompok tugas, untuk menetapkan jumlah pemegang jabatan. Menghitung waktu setiap kelompok tugas dimaksudkan untuk melihat layak atau tidaknya sekelompok tugas tersebut menjadi jabatan dari segi materiil. Apabila layak secara materiil, maka menghitung jumlah pemegang jabatannya berdasarkan waktu minimal untuk satu hari per orang per kerja. g. Menyusun deskripsi atau uraian jabatan yang pasti atas dasar langkah-langkah yang diambil. Kelompok-kelompok tugas yang layak dirumuskan menjadi jabatan, kemudian disusun dalam suatu bentuk deskripsi atau uraian jabatan. Setelah disusun menjadi satu bentuk deskripsi atau uraian jabatan, biasanya akan diketahui perlu adanya penyesuain dan penyerasian dan butir informasi. Soenyoto 2004. Menurut Dessler 2007 uraian pekerjaan adalah satu pernyataan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya dan kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Informasi ini pada gilirannya di gunakan untuk menjalankan pekerjaan secara memuaskan. Tidak ada format standar yang harus digunakan dalam menulis suatu uraian jabatan, namun kebanyakan uraian jabatan memuat bagian-bagian tentang : a. Identifikasi Jabatan b. Ringkasan Jabatan c. Hubungan, Tanggung jawab dan Kewajiban d. Wewenang dari pemegang jabatan e. Standar Kinerja f. Kondisi Kerja g. Spesifikasi Jabatan ~ 117 ~

F. Pengukuran Waktu Kerja Work Measurement

Tujuan dari work measurement adalah untuk menentukan waktu baku yang seharusnya untuk menyelesaikan suatau pekerjaan. Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga waktu baku tersebut dibutuhkan dalam suatu unit organisasi. Maka waktu baku dapat digunakan untunk membuat rencana penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu harus berlangsung dan berapa output yang akan dihasilkan serta berapa pula jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu waktu baku juga digunakan untuk menentukan upah ataupun insentif yang harus di bayar sesuai dengan performance yang ditunjukan oleh pekerja tersebut. Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya, prioritas dalam berkomunikasi dan identifikasi kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. National Institutes of Health, 2001 Wignjosoebroto 2003, mendefinisikan work measurement pengukuran waktu kerja sebagai usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan. Secara singkat pengukuran waktu kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku ini digunakan untuk : 1. Man power planning Perencanaan Kebutuhan Karyawan 2. Estimasi biaya-biaya untuk upah karyawan 3. Penjualan produk dan penganggaran 4. Perencanaan system pemberian bonus dan insentif bagi karyawan pekerja yang berprestasi 5. Indikasi keluaran Output yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja Ada dua teknik pengukuran kerja dari work measurement yaitu : pengukuran kerja secara langsung dan pengukuran kerja secara tidak langsung. Pengukuran kerja secara langsung merupakan pengukuran yang dilakasnakan secara langsung pada tempat dimana pekerja diukur. Ada dua cara pengukuran kerja secara langsung, yaitu : Menggunakan Jam Henti Stop Watch Time Study dan sampling kerja Work Sampling. Sebaliknya pengukuran kerja secara tidak langsung adalah perhitungan waktu kerja dimana pengamatan tidak berada ditempat pekerjaan diukur. Aktivitas pengukuran dilakukan melalui perhitungan waktu kerja melalui tabel-tabel waktuyang tersedia tetapi harus mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Cara ini dilakukan dalam aktivitas dari waktu baku Standard Detik dan data waktu gerakan