Uraian Pekerjaaan Job Descrption

~ 117 ~

F. Pengukuran Waktu Kerja Work Measurement

Tujuan dari work measurement adalah untuk menentukan waktu baku yang seharusnya untuk menyelesaikan suatau pekerjaan. Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga waktu baku tersebut dibutuhkan dalam suatu unit organisasi. Maka waktu baku dapat digunakan untunk membuat rencana penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu harus berlangsung dan berapa output yang akan dihasilkan serta berapa pula jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu waktu baku juga digunakan untuk menentukan upah ataupun insentif yang harus di bayar sesuai dengan performance yang ditunjukan oleh pekerja tersebut. Metode ini akan memberikan informasi mengenai pengalokasian sumber daya, prioritas dalam berkomunikasi dan identifikasi kemampuan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan beban kerja. National Institutes of Health, 2001 Wignjosoebroto 2003, mendefinisikan work measurement pengukuran waktu kerja sebagai usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan. Secara singkat pengukuran waktu kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku ini digunakan untuk : 1. Man power planning Perencanaan Kebutuhan Karyawan 2. Estimasi biaya-biaya untuk upah karyawan 3. Penjualan produk dan penganggaran 4. Perencanaan system pemberian bonus dan insentif bagi karyawan pekerja yang berprestasi 5. Indikasi keluaran Output yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja Ada dua teknik pengukuran kerja dari work measurement yaitu : pengukuran kerja secara langsung dan pengukuran kerja secara tidak langsung. Pengukuran kerja secara langsung merupakan pengukuran yang dilakasnakan secara langsung pada tempat dimana pekerja diukur. Ada dua cara pengukuran kerja secara langsung, yaitu : Menggunakan Jam Henti Stop Watch Time Study dan sampling kerja Work Sampling. Sebaliknya pengukuran kerja secara tidak langsung adalah perhitungan waktu kerja dimana pengamatan tidak berada ditempat pekerjaan diukur. Aktivitas pengukuran dilakukan melalui perhitungan waktu kerja melalui tabel-tabel waktuyang tersedia tetapi harus mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakan. Cara ini dilakukan dalam aktivitas dari waktu baku Standard Detik dan data waktu gerakan ~ 118 ~ predermined Time System. Menurut Wignjosoebroto 2003 kegiatan dari Work Measurement adalah : 1. Menentukan insetif gaji 2. Menentukan jadwal kerja yang efektif dan dapat berjalan dengan baik 3. Menjadi salah satu input bagi penentuan anggaran biaya 4. Menjadi slah satu input untuk melakukan estimasi harga produk 5. Untuk melakukan kontrol terhadap biaya tenaga kerja 6. Mengetahui efektivitas mesin 7. Dasar pembetukan keseimbangan aktivitas pada tiap work station 8. Sebagai studi mengenai down time 9. Sebagai studi dalam masalah produk

1. Pengukuran Waktu Kerja Dengan Jam Henti Stop Watch Time

Study Pengukuran waktu kerja dengan Jam Henti Stop Watch Time Study diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Aktivitas pengukuran waktu kerja degan jam henti umumnya diaplikasikan pada industri manufacturing yang memiliki karateristik kerja yang berulang-ulang, terspesifikasi jelas dan menghasilkan output yang relative sama. Meskipun demikian aktivitas ini bias pula diaplikasikan untuk perkajaan-perkerjaan non manufacturing seperti yang bias dijumpai dalam aktivitas kantor gudang atau jasa pelayanan lainnya asalkan kriteria-kriteria dibawah ini bias terpenuhi, yaitu : 1. Pekerjaan tersebut harus dilaksanakan secara repetitive dan uniform 2. Isi macam pekerjaan itu harus homogen 3. Hasil kerja Output harus dapat dihitungkan secara nyata kuantitatif baik secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja yang langsung 4. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksnakan dan teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan dihitung waktu bakunya Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas Stop Wtch Time Study dapat dilaksanakan untuk berbagai macam jenis pekerjaan baik yang bisa diklasifikasikan sebagai manufacturing job service job. Aktivitas pengukuran waktu kerja sendiri tidak mungkin bisa dilaksanakan apabila dijumpai pekerjaan-pekerjaan yang tidak memperdulikan volume atau jumlah output yang ingin dihasilkan atau pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan output yang tidak mungkin untuk standarkan seperti halnya dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat creative works hasil seni,research,dll. ~ 119 ~

2. Pengukuran Waktu Kerja Dengan Sampling Pekerjaan Work

Sampling Work sa.mpling merupakan salah satu teknik melekukan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, proses atau pekerjaoperator. Metode kerja dengan metode work sampling ini dikatagorikan dalam pengukuran kerja secara langsung karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara langsung ditempat kerja yang diteliti. Dalam melakukan metode Work Sampling tidak perlu melakukan pengamatan secara menyeluruh hanya menggunakan sampel yang diambil dari populasi secara acak. Selain itu,dalam metode Work Sampling ini terdapat keuntungan yaitu terdapat pengukurannya sederhana dan praktis. Berikutnya adalah metode tersebut lebih efisien,dikatakan lebih efisien karena lebih informasi yang dikehendaki akan didapatkan dalam waktu relatif lebih singkat dan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Selain itu juga lebih efektif mudah dan cepat menemukan waktu longgar yang tersedia dari pengukuran dengan cara yang lebih biasa. Metode ini juga telah terbukti cukup efektif dan efisien untuk digunakan dalam mengumpulkan informasi mengenai kerja mesin atau pekerjaoperator, disamping juga sangat baik untuk diaplikasikan dalam penentuan prosentasewaktu fasilitas produksi, waktu standart, dll. Keuntungan utama yang dapat kita ambil dari aplikasi metode work sampling ini yaitu dengan sekali dengan pengukuran dapat melakukan lebih dari satu obyek pengukuran. Pengamatan dengan menggunakan metode work sampling ini sangat sesuai diaplikasikan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak repetitive berulang-ulang. Selain itu eleman kerja yang dipilih haruslah memiliki pola aktivitas berupa siklus dan memiliki waktu kerja. Menurut Wignjosoebroto 2003 metode sampling kerja ini akan dapat digunakan untuk : 1. Mengukur ratio delay dari jumlah mesin, karyawan operator atau fasilitas kerja lainya. Sebagai contoh ialah untuk menentukan persentase dari jam hari dimana mesin orang benar-benar terlibat dalam aktifitas kerja dan persentase dimana sama sekali tidak ada aktivitas kerja yang dilakukan mengganguridle. 2. Menentapkan performance level dari seseorang selama waktu kerjanya berdasarkan waktu-waktu dimana orang-orang ini bekarja tidak bekerja terutama sekali untuk pekerjaan-pekerjaan manual. 3. Menentukan waktu baku suatu proses operasi seperti halnya yang bisa dilaksanakan oleh pengukuran kerja lainnya.