d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan
atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.
4. Model-model Pembelajaran Kooperatif
a. Student Teams-Achievement Divisions STAD Menurut Slavin 2008:143 STAD merupakan salah satu
metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut
Rusman 2011:215-216,
langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD adalah sebagai berikut.
1 Penyampaian tujuan dan motivasi Menyampaikan tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2 Pembagian kelompok Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas keragaman kelas dalam prestasi akademik,
genderjenis kelamin, ras atau etnik.
3 Presentasi dari guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari.
4 Kegiatan belajar dalam tim kerja tim Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru
menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga
semua anggota
menguasai dan
masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
5 Kuis evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan
kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini
dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
6 Penghargaan prestasi tim
b. Investigasi Kelompok Group Investigation Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, yaitu untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui
pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas,
komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang rasional dan untuk meningkatkan
peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional Rusman,
2011:223. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation
menurut Rusman 2011:223 adalah sebagai berikut:
1 membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa; 2 memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis;
3 mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab
pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
c. Make a Match Mencari Pasangan Menurut Rusman 2011:223 metode make a match mencari
pasangan merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran 1994. Salah