2. Kekurangan TGT a. Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkan waktu yang
banyak. b. Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.
c. Dapat menumbuhkan suasana gaduh di kelas. d. Siswa terbiasa dengan adanya hadiah.
D. Motivasi 1. Pengertian Motivasi
Menurut Dimyati Mudjiono 1999:42 motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Menurut Mc
Donald Sardiman, 1986:73-74 motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga
akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong
karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan Sardiman, 1986:74. Menurut Sardiman 1986:75 motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Sedangkan menurut
Hamalik 2001:158 motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Menurut Uno 2007:3 motivasi merupakan dorongan yang
terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi
belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Indikator
motivasi belajar menurut Uno 2007:23 yaitu 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3
adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
2. Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa.
Sardiman 1986 : 85 mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
a. mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan;
b. menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; c. menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Hamalik 2001:161 menyatakan fungsi motivasi adalah sebagai berikut: a. mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar; b. motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepada pencapaian tujuan yang diinginkan; c. motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Kuat lemahnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan seseorang.
3. Peranan Motivasi Dalam Belajar
Menurut Hamalik 2001:161-162 motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan. Perbuatan belajar
pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan perbuatan belajar. Motivasi dipandang berperan dalam belajar karena motivasi
mengandung nilai-nilai sebagai berikut: a. motivasi menentukan tingkat berhasil atau kegagalan perbuatan belajar
siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil; b. pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa;
c. pengajaran yang bermotivasi membentuk aktivitas dan imaginitas pada guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang
sesuai dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada
akhirnya memiliki self motivation yang baik;
d. berhasil atau tidak berhasilnya dalam membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan aturan
disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin dalam kelas;