Perencanaan Pelaksanaan prosiding seminar dikti

688 mendiskripsikan rumusan masalah, dan 4. Kemampuan meumuskan tujuan penelitian. Dalam mendiskripsikan proses perkuliahan, teknik analisis data menggunakan analisis isi hasil observasi pada kegiatan do dan see yang dilaksanakan. Pada analisis isi ini maka dilakukan pengumpulan informasi, reduksi, verifikasi dan kesimpulan hasil. Untuk mendiskripsikan peningkatan kepekaan dan kemampuan memanfaatkan masalah untk menyusun rencana penelitian digunakana analisis data secara deskriptif. Hasil Dan Pembahasan Deskripsi pelaksanaan plan, do dan see untuk setiap materi yang digunakan dalam open lesson

1. Perencanaan

Dosen model yaitu Bapak Drs. Nurwidodo M.Kes, menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi syllabus, rencana pembelajaran RPP, garis besar materi perkuliahan, metode dan media yang diperlukan untuk pelaksanaan do siklus I materi Suksesi dan Adaptasi. RPP ini disampaikan secara terbuka satu hari sebelum pelaksanaan open class untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran dari semua dosen dalam kelompok matakuliah Pengetahuan Lingkungan. Dalam pembahasan RPP ini, dosen model mendapatkan masukan dan beberapa catatan untuk perbaikan. Langkah seperti itu dilakukan untuk penyusunan dan pembahasan secara terbuka terhadap rencana pembelajaran untuk siklus II Pengendalian Hama yang diperankan oleh Drs. Nurwidodo, M.Kes., siklus III Polusi Lingkungan yang diperankan kembali oleh Drs. Nurwidodo M.Kes, dan siklus IV Pemanasan Global yang juga diperankan oleh Drs. Nurwidodo, M.Kes. Dalam menyiapkan dan melakukan pembahasan secara terbuka tersebut, perhatian juga difokuskan pada kepekaan mahasiswa terhadap masalah lingkungan dan penerapan masalah tersebut untuk menyusun proposal penelitian.

2. Pelaksanaan

Siklus putaran I dosen model melaksanakan pembelajaran do dengan standar kompetensi menganalis Suksesi ekologi dan Adaptasi dan menerapkannya untuk menyusun rencana penelitian. Langkah pembelajaran yang dilakukan dengan mengikuti syntax Group Investigation, yaitu meminta mahasiswa membentuk 689 kelompok, kemudian setiap kelompok diminta menentukan masalah suksesi ekologi dan adaptasi, dilanjutkan dengan kegiatan investigasi lapang. Hasil investigasi lapang didiskusikan dalam kelompok,dan dilakukan pengorganisasian data lapangnya untuk kemudian dipresentasikan di kelas dan didiskusikan dengan kelompok lainnya. Sebelum pertemuan berakhir, dosen mengajak mahasiswa untuk mengimplementasikan berbagai masalah terkait dengan suksesi dan adaptasi kedalam perencanaan penelitian berbasis tema tersebut. Hal yang dibahas utamanya pada judul proposal, latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan peneitian. Pada siklus II dosen model diperankan oleh Drs. Nurwidodo, M.Kes. Dosen model melaksanakan pembelajaran do dengan metode GI lagi. Kompetensi dasar yang dikaji adalah pemberantasan hama. Langkah yang ditempuh sesuai dengan yang ada dalam prosedur Goup Investigation sebagaimana pada siklus I yaitu menentukan masalah terkait dengan pemberantasan hama, melakukan investigasi lapang terkait pemberantasan hama, mendiskusikan hasil investigasi dan kemudian di akhir pertemuan ketika kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah presentasi maka setiap kelompok diminta untuk membuat tanggapan terhadap masalah pencegahan hama. Mereka juga diberi kesempatan untuk merespon pencegahan hama dengan mengemukakan slogan yang disepakati tiap kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan pengkajian tugas berikutnya yaitu pemanfaatan masalah penmberantasan hama untuk menyusun proposal penelitian, utamanya untuk judul, latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Setiap anggota mengembangkan sendiri-sendiri rencana proposal penelitian yang dimaksud, kemudian dilakukan diskusi kelompok untuk memferivikasi proposal mana dari setiap anggota yang paling layak untuk dijadikan proposal kelompok. Proposal yang terpilih mewakili kelompok kemudian dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan pengabsahan terkait dengan orisinalitas, tingkat urgensinya dan kesempurnaan penyusunan perangkat proposalnya. Pada siklus III dosen model yang bertugas adalah bapak Drs. Nurwidodo, MKes. Dosen model melaksanakan pembelajaran dengan model GI. Kompetensi yang dikembangkan adalah polusi lingkungan. Proses perkuliahan sejak awal hingga akhir mengikuti syntax Group Investigation. yaitu meminta mahasiswa pada setiap kelompok untuk menentukan masalah polusi lingkungan yang akan dikaji, dilanjutkan dengan kegiatan investigasi lapang. Hasil investigasi lapang disiskusikan 690 dalam kelompok, kemudian dipresentasikan di kelas dan didiskusikan dengan kelompok lainnya. pemanfaatan masalah polusi lingkungan untuk menyusun proposal penelitian, utamanya untuk judul, latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Setiap anggota mengembangkan sendiri-sendiri rencana proposal penelitian yang dimaksud, kemudian dilakukan diskusi kelompok untuk memferivikasi proposal mana dari setiap anggota yang paling layak untuk dijadikan proposal kelompok. Proposal yang terpilih mewakili kelompok kemudian dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan pengabsahan terkait dengan orisinalitas, tingkat urgensinya dan kesempurnaan penyusunan perangkat proposalnya. Pada akhir pertemuan, dosen model meminta mahasiswa untuk menyiapkan pambelajaran yang akan datang. Sedangkan pada siklus IV dosen model yang bertugas adalah Drs. Nurwidodo, M.Kes. Pada siklus IV ini kompetensi dasar yang dikaji adalah mahasiswa dapat memahami pemanasan global dan memanfaatkan masalah pemanasan global dalam penyusunan proposal penelitian. Metode yang digunakan adalah Group Investigation. Langkah langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut. yaitu meminta mahasiswa pada setiap kelompok untuk menentukan masalah pemanasan global yang akan dikaji, dilanjutkan dengan kegiatan investigasi lapang. Hasil investigasi lapang disiskusikan dalam kelompok, kemudian dipresentasikan di kelas dan didiskusikan dengan kelompok lainnya. Pemanfaatan masalah pemanasan global untuk menyusun proposal penelitian, utamanya untuk judul, latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Setiap anggota mengembangkan sendiri-sendiri rencana proposal penelitian yang dimaksud, kemudian dilakukan diskusi kelompok untuk memferivikasi proposal mana dari setiap anggota yang paling layak untuk dijadikan proposal kelompok. Proposal yang terpilih mewakili kelompok kemudian dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan pengabsahan terkait dengan orisinalitas, tingkat urgensinya dan kesempurnaan penyusunan perangkat proposalnya.

3. Refleksi