340 1
Untuk aspek: Bagaimana keaktifan mahasiswa selama tutorial berlangsung diusulkan diubah menjadi: Apakah metode yang digunakan tutor mendorong
terjadinya student active learning ? 2
Evaluator menemui kesulitan untuk menuliskan deskripsi proses tutorial untuk aspek: Apakah tutorial berlangsung dalam suasana menyenangkan dan
mendorong antusiasme mahasiswa dalam belajar ? Aspek ini diusulkan di drop. Berdasarkan diskusi dengan para ahli maka aspek tersebut diganti
dengan: Apakah tutor melatih mahasiswa mengembangkan proses berfikir tinggi ? Untuk menampung kreativitas tutor selama memberikan tutorial para
pakar juga menyarankan perlu ditambah satu aspek yang harus diamati oleh evaluator yaitu: Hal-hal menarik yang muncul selama tutorial sehingga
tutorial berlangsung lebih menarik.
Tabel 11. Laporan Evaluasi Proses Tutorial Tatap Muka
No Aspek Yang Diamati
Bukti Deskripsi Singkat Hasil Pengamatan
Hal Yang Perlu Diperbaiki
A. Kehadiran tutor dan mahasiswa
1. Berapa persen tingkat
kehadiran tutor dan mahasiswa dalam tutorial ?
a. Kehadiran tutor 100
b. Kehadiran mahasiswa 95
-
B. Proses tutorial
2. Apakah tutor membantu
mahasiswa dalam memahami bahan ajar ?
Semua tutor membantu mahasiswa dalam memahami
bahan ajar. -
3. Metode apakah yang
dominan digunakan oleh tutor ?
Semua tutor 3 orang menggunakan ceramah sebagai
motode utama dalam tutorial. Tutor perlu
menggunakan metode yang lebih
bervariasi.
341
No Aspek Yang Diamati
Bukti Deskripsi Singkat Hasil Pengamatan
Hal Yang Perlu Diperbaiki
A. Kehadiran tutor dan mahasiswa
4. Bagaimana keaktifan
mahasiswa selama proses tutorial berlangsung ?
Mahasiswa lebih banyak pasif memperhatikan penjelasan
tutor. Tutor
menggunakan metode yang dapat
melibatkan mahasiswa secara
aktif dalam tutorial. 5.
Apakah tutorial mendorong terjadinya interaksi antara
tutor, mahasiswa, dan sumber belajar ?
Interaksi tutorial masih didominasi interaksi antara
tutor dan mahasiswa. Tutor perlu
menggunakan metode tutorial
yang dapat melibatkan
mahasiswa pada objek yang
dipelajari. 6.
Apakah tutorial berlangsung dalam suasana
menyenangkan dan mendorong antusiasme
mahasiswa dalam belajar ? Tutorial berlangsung seperti
kuliah biasa, mahasiswa hanya mendengarkan penjelasan
tutor. Tutorial kurang mendorong antusiasme
mahasiswa dalam belajar. Tutor perlu
menggunakan metode tutorial
yang dapat melibatkan
mahasiswa pada objek yang
dipelajari. 7.
Apakah tutor memberikan penguatan dan umpan balik
selama tutorial berlangsung ?
Tutor memberikan penguatan dan umpan balik pada saat
tanya jawab dan pada saat mahasiswa menyampaikan
pendapat. `
d. Evaluasi hasil program tutorial tatap muka.
342 Ada tiga aspek yang akan dievaluasi oleh tutor dari hasil program tutorial
tatap muka yaitu: 1 Kepuasan mahasiswa terhadap layanan program tutorial, 2 Kemandirian mahasiswa dlam belajar, dan 3 Penguasaan materi bahan ajar.
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan program tutorial tatap muka dan kemandirian mahasiswa dalam belajar diungkap dengan kuesioner sedangkan
penguasaan materi bahan ajar akan dilihat dari nilai akhir matakuliah mahasiswa yang bersangkutan. Kedua kuesioner dibagikan kepada mahasiswa dan langsung
diisi pada akhir tutorial. Nilai akhir seluruh mahasiswa baru dapat diperoleh setelah nilai tersebut diumumkan oleh UT Pusat. Nilai semua mahasiswa peserta
program direkap dalam format evaluasi penguasaan materi bahan ajar. Hasil kuesioner dan rekap nilai diolah oleh evaluator dan dituangkan ke dalam format
laporan evaluasi hasil program tutorial tatap muka seperti tampak pada tabel 12.
Tabel 12. Laporan Evaluasi Hasil Tutorial Tatap Muka
NO HASIL
PROGRAM YANG DIEVALUASI
STANDAR HASIL EVALUASI
1. Kepuasan
mahasiswa terhadap layanan tutorial tatap
muka Kepuasan mahasiswa terhadap
layanan tutorial tatap muka tinggi skor minimal 62.
Kriteria tingkat kepuasan: Skor 18-31: rendah
Skor 32-58: sedang Skor 59-72: tinggi
Kepuasan mahasiswa: a.
Tinggi= 4 orang 6,45
b. Sedang=56 orang
90,32. c.
Rendah= 2 orang 3,23
2. Kemandirian
mahasiswa dalam belajar
Kemandirian mahasiswa dalam belajar tinggi skor minimal 40
Kriteria kemandirian mahasiswa dalam belajar:
Skor 12-20: rendah Skor 21-39: sedang
Skor 40-48: tinggi Kemandirian mahasiswa
dalam belajar: a.
Tinggi=12 orang 19,35
b. Sedang=50 orang
80,65 c.
Rendah=0 3.
Penguasaan materi Nilai mata kuliah yang diikuti
Nilai mata kuliah yang
343 tutorial
tutorialnya minimal C. diikuti tutorial tatap
mukanya: a.
A=21 orang 33,87 b.
B=35 orang 56,45 c.
C=6 orang 9,68
e. Evaluasi efektivitas program tutorial tatap muka.
Evaluasi efektivitas program tutorial tatap muka dilakukan oleh evaluator dengan cara memasukkan data yang ada pada format laporan evaluasi hasil
tutorial tatap muka yang telah terisi ke dalam format laporan evaluasi efektivitas program tutorial tatap muka. Untuk menentukan efektivitas program, evaluator
membandingkan hasil evaluasi dengan tujuan yang telah ditentukan. Aspek program yang dievaluasi dikatakan efektif jika dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hasil penggunaan format evaluasi efektivitas program tutorial tatap muka
tampak pada tabel 13. Berdasarkan data pada tabel 13 dapat dinyatakan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap layanan program tutorial tatap muka dan
kemandirian mahasiswa dalam belajar merupakan dua aspek dari hasil program tutorial tatap muka yang dapat dinyatakan belum efektif karena belum dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi bahan ajar merupakan aspek dari hasil program tutorial tatap
muka yang dapat dinyatakan efektif. Tabel 13.
Laporan Evaluasi Efektivitas Program Tutorial Tatap Muka
NO. KOMPONEN
HASIL TUTORIAL
HASIL EVALUASI TUJUAN YANG
INGIN DICAPAI EFEKTIVI
TAS
1. Kepuasan
mahasiswa terhadap layanan program
tutorial yang diselenggarakan
Kepuasan mahasiswa: a.
Tinggi =4 orang 6,45
b. Sedang =56 orang
90,32. Kepuasan
mahasiswa terhadap layanan program
tutorial tatap muka tinggi skor: 59 –
Belum efektif.
344
NO. KOMPONEN
HASIL TUTORIAL
HASIL EVALUASI TUJUAN YANG
INGIN DICAPAI EFEKTIVI
TAS UPBJJ-UT
c. Rendah=2 orang
3,23
72.
2. Penguasaan materi
tutorial. Nilai mata kuliah yang
diikuti tutorialnya: a.
A=21 orang 33,87
b. B=35 orang
56,45 c.
C=6 orang 9,68
Nilai mata kuliah yang diikuti
tutorialnya minimal C.
Efektif.
3. Kemandirian
mahasiswa dalam belajar
Kemandirian mahasiswa dalam
belajar: a.
Tinggi=12 orang 19,35
b. Sedang=50 orang
80,65 c.
Rendah=0 Kemandirian
mahasiswa dalam belajar tinggi skor
minimal 40. Belum
efektif.
Jika terdapat aspek program yang belum efektif maka evaluator dapat melacak penyebab ketidakefektivan dari pelaksanaan dan perencanaan program
serta mencermati respon mahasiswa terhadap item-item yang ada dalam instrumen. Setelah dapat melacak penyebab ketidakefektivan aspek program
yang dievaluasi maka langkah selanjutnya yang dilakukan evaluator adalah menuliskan rekomendasi hasil evaluasi pada bagian akhir format evaluasi
efektivitas program tutorial tatap muka. Rekomendasi hasil evaluasi program untuk selanjutnya disampaikan pada pimpinan untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan tentang program tutorial tatap muka. 6.
Hasil uji coba penerapan model pada sampel diperluas.
345 Model dan perangkat model hasil revisi diuji coba kembali pada sampel
yang lebih luas. Model dan perangkat model diuji coba pada 16 pokjar mahasiswa S1 PGPAUD dan S1 PGSD di 7 Kabupaten yang ada di wilayah kerja
UPBJJ-UT Yogyakarta. Uji coba tahap 3 melibatkan 10 orang evaluator, 1 orang Koordinator BBLBA, 16 orang tutor, dan 416 orang mahasiswa. Sebelum uji
coba dilaksanakan, peneliti memberikan pelatihan singkat kepada para evaluator tentang tata cara pelaksanaan evaluasi program tutorial tatap muka. Tahapan uji
coba tahap 3 sama dengan tahapan uji coba tahap 2. Hasil uji coba tahap 3 adalah sebagai berikut.
a. Evaluasi need assessment.
Evaluasi need assessment difokuskan pada identifikasi kebutuhan belajar mahasiswa peserta program dan tujuan penyelenggaraan program
tutorial tatap muka yang dilakukan UPBJJ-UT. Tidak ada kesulitan yang dialami evaluator pada saat menggunakan pedoman wawancara untuk
mengevaluasi kegiatan tersebut. Demikian juga tidak ada kesulitan yang dialami oleh evaluator pada saat harus menuangkan hasil wawancara ke
dalam format pelaporan evaluasi kegiatan asesmen sistem. Hasil evaluasi tampak pada tabel 14.
Tabel 14. Pelaporan Evaluasi Need Assessment
NO ASPEK YANG
DIEVALUASI STANDAR
HASIL EVALUASI
1. Identifikasi
kebutuhan belajar
mahasiswa peserta program
Tersedia peta kebutuhan belajar mahasiswa.
Kebutuhan belajar mahasiswa: a.
Bahan ajar tersedia sebelum tutorial dimulai.
b. Tutor menguasai materi.
c. Tutor dapat membantu
mahasiswa dalam memahami bahan ajar.
346
NO ASPEK YANG
DIEVALUASI STANDAR
HASIL EVALUASI
d. Tempat tutorial mudah
dijangkau. e.
Jadwal tutorial diterima seminggu sebelum tutorial
dimulai. 2.
Tujuan penyelenggaraan
program tutorial tatap muka
a. Memenuhi kebutuhan
belajar mahasiswa b.
Menyelenggarakan tutorial bernuansa
pembelajaran aktif. c.
Meningkatkan kemandirian mahasiswa
dalam belajar UPBJJ-UT tidak merumuskan
tujuan program tutorial tatap muka tetapi mengacu pada
pedoman Sistem Jaminan Kualitas yang telah ditetapkan
UT Pusat.
b. Evaluasi perencanaan proram tutorial tatap muka.
Tidak ada kesulitan yang dialami evaluator pada saat menggunakan format evaluasi seleksi mahasiswa peserta program, format evaluasi seleksi
tutor, kuesioner pelatihan tutor, pedoman pengamatan untuk seleksi tempat dan fasilitas tutorial, dan kuesioner persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan
program tutorial. Demikian juga evaluator tidak menemui kesulitan pada saat mengolah data hasil evaluasi untuk kemudian dituangkan ke dalam format
pelaporan hasil evaluasi perencanaan program tutorial tatap muka. Hasil uji coba evaluasi perencanaan program tutorial tatap muka tampak pada tabel 15.
347 Tabel 15.
Pelaporan Evaluasi Perencanaan Program Tutorial Tatap Muka
NO ASPEK YANG
DIEVALUASI STANDAR
HASIL EVALUASI
1. Seleksi
mahasiswa peserta program
tutorial Mahasiswa peserta program
tutorial membayar lunas biaya sesuai lembar tagihan billing.
Semua mahasiswa peserta program tutorial tatap muka
telah membayar biaya pelaksanaan tutorial sesuai
dengan ketentuan. 2.
Seleksi tutor 1. Dosen, guru diutamakan
S2, atau praktisi 2. Izasahsertifikat keahlian
relevan dengan mata kuliah yang ditutorialkan
3. Memiliki sertifikat pelatihan tutor
Dari 16 orang tutor yang dievaluasi, ditemukan 3 orang
tutor 18,75 tidak memenuhi syarat sebagai
tutor.
3. Seleksi tempat
tutorial Transportasi lancar, jumlah
ruang cukup, kondisi ruang baik, ventilasi memadai, meja
kursi untuk ukuran orang dewasa, lampu penerangan
cukup, kamar mandiWC berfungsi, tersedia tempat
ibadah, dan lingkungan tenang. 16 tempat tutorial yang
digunakan untuk tutorial tatap muka telah memenuhi standar
yang ditetapkan.
4. Evaluasi
kegiatan pelatihan tutor
Skor kemanfaatan materi pelatihan bagi peserta
≥ 3,0 Skor rata-rata kemanfaatan
materi sajian bagi tutor=3,54 Skor rata-rata penguasaan
materi penyaji Skor rata-rata penguasaan
materi penyaji=3,45 Skor rata-rata penyajian materi
dari penyaji ≥ 3,0
Skor rata-rata penyajian materi dari penyaji= 3,33
Skor rata-rata untuk komponen penyelenggaraan pelatihan
≥ Skor rata-rata
penyelenggaraan program
348
NO ASPEK YANG
DIEVALUASI STANDAR
HASIL EVALUASI
3,0 tutorial=3,20
5. Persepsi
mahasiswa terhadap
pengelolaan program tutorial.
Program tutorial tatap muka terkelola dengan baik, dengan
skor minimal 23. Kategori pengelolaan program
tutorial: a.
baik jika mahasiswa memberi skor 23-26.
b. cukup baik jika mahasiswa
memberi skor 17-22. c.
tidak baik jika mahasiswa memberi skor 13-16.
Persentase persepsi mahasiswa terhadap
pengelolaan program tutorial tatap muka:
a. Baik = 352 orang
84,62. b.
Cukup baik = 59 orang 14,18.
c. Kurang baik = 5 1,20.
c. Evaluasi proses tutorial tatap muka.
Pedoman pengamatan proses tutorial tatap muka yang digunakan dalam uji coba tahap 3 ini merupakan pedoman pengamatan hasil revisi uji coba
tahap 2. Pedoman pengamatan proses tutorial hasil revisi menekankan pada beberapa aspek yang harus diamati selama proses tutorial berlangsung yaitu:
kehadiran tutor dan mahasiswa, bantuan belajar yang diberikan tutor kepada mahasiswa untuk memahami materi bahan ajar, metode yang digunakan
tutor, keaktifan mahasiswa, interaksi yang terjadi selama pembelajaran, proses berfikir tinggi yang dikembangkan tutor, penguatan dan umpan balik
dari tutor, dan hal-hal menarik yang muncul selama tutorial. Evaluator tidak menemui kesulitan pada saat menggunakan pedoman
pengamatan untuk mengamati proses tutorial tatap muka. Dengan pedoman baru, evaluator dapat membuat deskripsi hasil pengamatan dengan baik.
Evaluator juga tidak menemui kesulitan pada saat menuangkan hasil pengamatan pada format pelaporan hasil evaluasi tutorial tatap muka seperti
tampak pada tabel 16.
349 Berdasarkan tabel 16 tampak bahwa kahadiran mahasiswa dalam
tutorial mencapai 97. Dalam tutorial, semua tutor telah membantu mahasiswa dalam memahami materi bahan ajar. Bantuan belajar yang
diberikan oleh sebagian besar tutor 81,25 kepada mahasiswa dalam memahami materi bahan ajar disampaikan melalui ceramah. Akibat dari
dominannya metode ceramah yang digunakan tutor maka keaktifan mahasiswa selama mengikuti tutorial rendah dan interaksi selama
pembelajaran berlangsung lebih didominasi interaksi searah dari tutor ke mahasiswa.
Tutor belum banyak melatih mahasiswa untuk mengembangkan berfikir tingkat tinggi higher order thinking. Proses berfikir yang banyak terjadi
selama tutorial berlangsung masih berada pada tataran pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Walaupun begitu proses berfikir tinggi seperti
analisis, evaluasi, dan kreasi sudah mulai dilatihkan oleh beberapa tutor. Contoh misalnya sudah ada tutor yang mencoba mengkaitkan materi tutorial
dengan permasalahan riil di sekolah dan meminta mahasiswa untuk menganalisis penyebab masalah tersebut dan mencari pemecahannya
sehingga antusiasme mahasiswa dalam tutorial tinggi. Ditemukan pula satu orang tutor yang menggunakan metode diskusi kelompok dengan cukup baik
sehingga keaktifan mahasiswa dalam tutorial tinggi. Hasil pengamatan secara umum di semua Pokjar yang diamati menunjukkan bahwa kesiapan belajar
mahasiswa pada saat mengikuti tutorial masih rendah, mahasiswa belum membaca modul di rumah. Contoh pengembangan proses berfikir tinggi yang
tampak pada sat proses tutorial adalah adanya satu tutor yang mencoba mengkaitkan materi tutorial dengan permasalahan riil di sekolah dan
meminta mahasiswa untuk menganalisis penyebab masalah tersebut dan mencari pemecahannya sehingga antusiasme mahasiswa dalam tutorial
tinggi. Ditemukan pula satu orang tutor yang menggunakan metode diskusi kelompok dengan cukup baik sehingga keaktifan mahasiswa dalam tutorial
tinggi. Hasil pengamatan secara umum di semua pokjar yang diamati menunjukkan bahwa kesiapan belajar mahasiswa pada saat mengikuti tutorial
masih rendah, mahasiswa belum membaca modul di rumah.
350 Tabel 16.
Pelaporan Evaluasi Proses Tutorial Tatap Muka
No Aspek Yang Diamati
Bukti Deskripsi Singkat Hasil Pengamatan
Hal Yang Perlu Diperbaiki
A. Kehadiran tutor dan mahasiswa