465
Hasil Implementasi dan Pembahasan
Hasil implementasi berdasarkan pada tujuan dari penelitian ini. Hasilnya adalah sebagai berikut.
1. Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI
Metode pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah menggabungkan
gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera, yang
selanjutnya akan berpengaruh besar pada pembelajaran. Menurut Zaini, Munthe dan Aryani 2005, pendekatan SAVI dapat dilakukan melalui berbagai strategi
pembelajaran. Hasil penelitian ini dengan berbagai strategi pembelajaran terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pembelajaran dengan Metode SAVI pada Berbagai Strategi Pembelajaran
Per te muan
Ke- Strategi
Pembelajara n
Somatis S Auditori A
Visual V Intelektual I
1 Prediction
Guide -pembuatan
poster dari masing-masing
kelompok - interaksi antar
mahasiswa -saling
mendengarkan masukkan dalam
pembuatan poster -mendengarkan
penjelasan dari poster yang
ditampilkan -mendengarkan
musik instrumentalia
- setiap
mahasiswa melihat poster
hasil karya setiap
kelompok -menjelaskan,
menerangkan dan
menganalisis hasil karya dari
poster.
2, 3, 4 Jigsaw Learning
-terjadi pergerakan
-saling mendengarkan
- setiap
mahasiswa -menjelaskan,
menerangkan
466 tubuh dalam
mencari sumber materi kuliah
- interaksi antar mahasiswa
dalam berdiskusi
mempersiapkan presentasi dari
materi yang diperoleh
masukkan dalam penyusunan
bahan presentasi -mendengarkan
penjelasan dari presentasi sumber
materi kuliah yang ditemukan
-mendengarkan musik
instrumentalia melihat dan
membaca tampilan
presentasi dari hasil pencarian
sumber materi kuliah
dan menganalisis
masing masing materi yang
dipresentasikan -terjadi argumen
dalam sumber materi kuliah
dari masing- masing
kelompok 5, 6
Benar Salah Berantai
-pergerakan pada waktu
memutar soal soal dikerjakan
secara bergilir - interaksi antar
mahasiswa -saling
mendengarkan ketika masing-
masing kelompok membaca soal
dan menjawab soal
- setiap
mahasiswa melihat
handout yang diberi oleh
dosen untuk menjawab
soal-soal True and False
-terjadi argumen dalam
menjawab pertanyaan
-menganalisis soal untuk
memberi jawaban
7,8 Modeling The
Way -
terjadi pergerakan
tubuh - interaksi antar
mahasiswa dalam
berdiskusi mempersiapkan
presentasi dari materi yang
diperoleh -saling
mendengarkan masukkan dalam
penyusunan bahan presentasi
-mendengarkan penjelasan dari
presentasi sumber materi kuliah
yang ditemukan -berbicara dalam
mengeluarkan pendapat
- setiap
mahasiswa melihat dan
membaca tampilan
presentasi dari hasil pencarian
sumber materi kuliah
-menjelaskan, menerangkan
dan menganalisis
masing masing materi yang
dipresentasikan -terjadi argumen
dalam sumber materi kuliah
dari masing- masing
kelompok
467 -mendengarkan
musik instrumentalia
9,10 Eveyone Is A
Teacher Here -
terjadi pergerakan
tubuh dalam mencari
pasangan jawaban
- interaksi antar mahasiswa
dalam berdiskusi
mempersiapkan presentasi dari
materi yang diperoleh
-saling mendengarkan
masukkan dalam penyusunan
bahan presentasi -mendengarkan
penjelasan dari presentasi sumber
materi kuliah yang ditemukan
-mendengarkan musik
instrumentalia -
setiap mahasiswa
melihat dan membaca
tampilan presentasi dari
hasil pencarian sumber materi
kuliah -menjelaskan,
menerangkan dan
menganalisis masing masing
materi yang dipresentasikan
-terjadi argumen dalam sumber
materi kuliah dari masing-
masing kelompok
11,12 Index Card
Match -
terjadi pergerakan
tubuh dalam mencari sumber
materi kuliah - interaksi antar
mahasiswa dalam
berdiskusi mempersiapkan
presentasi dari materi yang
diperoleh -saling
mendengarkan masukkan dalam
penyusunan bahan presentasi
-mendengarkan penjelasan dari
presentasi sumber materi kuliah
yang ditemukan -mendengarkan
musik instrumentalia
- setiap
mahasiswa melihat dan
membaca tampilan
presentasi dari hasil pencarian
sumber materi kuliah
-menjelaskan, menerangkan
dan menganalisis
masing masing materi yang
dipresentasikan -terjadi argumen
dalam sumber materi kuliah
dari masing- masing
kelompok
Semua strategi pembelajaran yang digunakan, terjadi pendekatan somatis, auditoris, visual dan intelektual. Dalam proses pembelajaran ini, mahasiswa terlihat
468 bersemangat dalam mencari sumber materi kuliah, mempresentasikan, membahas
permasalahan dan berdiskusi. Menurut Meier 2002 Accelerated Learning atau efficient learning adalah metode belajar-mengajar yang disesuaikan dengan hasil
riset mutakhir mengenai cara kerja otak, memori, gaya belajar, intelligen, psikologi, lingkungan, nutrisi dan lain-lain. Dengan menggabungkan semua pengetahuan ini
maka didapat cara yang sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi proses belajar dan mengajar. Deporter Hernacki 1999 mendefinisikan Accelerated Learning
pemercepatan belajar adalah memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan diikuti suasana kegembiraan.
Pendekatan SAVI pada semua variasi strategi pembelajaran ini meliputi; belajar dengan bergerak dan berbuat somatis, belajar dengan berbicara dan
mendengan auditory, belajar dengan mengamati dan menggambarkan visual dan belajar dengan memecahkan masalah intelectual. Pada dasarnya cara pembelajaran
ini akan melatih mahasiswa untuk berfikir secara kritis dan kreatif, dengan melibatkan keempat aspek tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjatmoko
1991 bahwa cara mendidik harus mengakui dan menerima individualistis setiap anak didik, dan mencoba merangsang untuk berfikir sendiri secara kritis dan kreatif.
2. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Semangat Belajar
Semangat belajar pada pertemuan ke-1, adalah data hasil kuesioner pretest sebelum implementasi program penelitian. Data ini diperoleh untuk memvalidasi
apakah terdapat peningkatan semangat belajar sebelum dan sesudah uji coba program penelitian dilakukan. Data pada pertemuan ke-1, diperoleh dari
kuesioner yang dijawab mahasiswa berdasarkan pada pengalaman belajar yang sudah diterima mahasiswa sebelum implementasi program pembelajaran
matakuliah IBM 1. Hasilnya terdapat pada Tabel 3.
469 Tabel 3. Prosentasi Persepsi Semangat Belajar Mahasiswa Sebelum dan Sesudah
Implementasi Program Penelitian.
PERNYATAAN PERTEMUAN
1 SEBELUM
PROGRAM PERTEMUAN
2 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
3 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUA
N AKHIR
JAWABAN JAWABAN
JAWABAN JAWABAN
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDA
K
1. Apakah menurut anda
telah terjadi perubahan dalam
metode pembelajaran di
setiap perkuliahan
63,2 7
32,65 95,8
4,2 97,5
6 2,44
100
2. Bila jawaban no 1a YA apakah
anda merasakan kecocokan
dengan metode tersebut?
59,1 8
32,65 100
100 100
3. Bila jawaban no 1a YA apakah
anda merasa mendapatkan
motivasi dalam belajar?
67,3 5
24,49 100
95,1 2
4,88 93,9
6,1
4. Bila jawaban no 1a YA apakah
anda merasa 63,2
7 28,57
100 100
100
470 lebih
bersemangat mengikutinya?
Berdasarkan Tabel 3, diperoleh peningkatan persepsi semangat belajar sebelum implementasi program pertemuan ke-1 dan setelah implementasi
program pertemuan ke-2 , 3 dan akhir ke-13. Data pertemuan ke-2 diperoleh dari tatap muka perkuliahan pertama dan data pertemuan ke-3 diperoleh dari
tatap muka perkuliahan akhir pertengahan semester mid semester. Berdasarkan hasil pada Tabel 3 terjadi peningkatan semangat belajar pada
mahasiswa. Hingga di akhir pertemuan perkuliahan, mahasiswa merasa lebih cocok terhadap model pembelajaran. Hal ini memberikan motivasi dan semangat belajar
pada mahasiswa. Keadaan ini sesuai dengan pendapat Meier 2002, bahwa orang
dapat belajar dengan baik dalam suasana yang cocok, sehingga akan memotivasi semangat orang tersebut.
3. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Partisipasi dalam Belajar
Partisipasi belajar pada mahasiswa hingga di akhir pertemuan perkuliahan pada dasarnya mengalami peningkatan. Hasil tersebut terdapat pada Tabel 4.
Tabel 4. Prosentasi Persepsi Partisipasi dalam Belajar Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Program Penelitian.
PERNYATAAN PERTEMUAN
1 SEBELUM
PROGRAM PERTEMUAN
2 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
3 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
AKHIR
JAWABAN JAWABAN
JAWABAN JAWABAN
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
1. Apakah menurut anda dengan metode
61,2 2
36,73 41,7
58,3 46,3
4 53,66
38,8 61,2
471 baru ini dosen lebih
mengurangi perannya?
2. Apakah dengan metode baru ini
mahasiswa lebih komunikatif dengan
dosen 81,6
3 18,37
95,8 4,2
95,1 2
4,88 97,9
2,1
3. Apakah dengan metode baru ini
mahasiswa lebih berani
menyampaikan gagasan?
69,3 9
6,12 95,8
4,2 97,5
6 2,44
91,8 8,2
4. Apakah dengan metode baru ini
secara umum mahasiswa lebih
berpartisipasi dalam proses
pembelajaran? 77,5
5 22,45
95,8 4,2
97,5 6
2,44 97,9
2,1
Berdasarkan Tabel 4, persepsi mahasiswa mengenai peran dosen selama implementasi program penerapan metode Accelerated learning, mahasiswa merasa
masih tergantung terhadap peran dosen. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini dosen lebih mengurangi perannya di setiap perkuliahan, sehingga akan mengurangi
ketergantungan mahasiswa terhadap dosen. Ketidaktergantungan mahasiswa terhadap dosen adalah untuk melatih kemandirian mahasiswa dalam proses belajar,
sehingga belajar bisa dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri. Peran dosen yang masih tinggi selama pertengahan semester ini disebabkan
karena, selama berlangsungnya diskusi di setiap pertemuan perkuliahan, mahasiswa masih sangat tergantung arahan dari dosen. Moderator sebagai pemimpin diskusi
yang seharusnya diperankan oleh mahasiswa, belum bisa berjalan secara optimal.
472 Berdasarkan Tabel 4, meskipun peran dosen masih tinggi, akan tetapi dengan
menggunakan metode Accelerated learning, mahasiswa merasa lebih berkomunikasif dengan dosen, lebih berani menyampaikan gagasan dan secara
umum mahasiswa lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Partisipasi mahasiswa dengan melibatkan peran dari mahasiswa akan meningkatkan
pengetahuan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Meier 2002 bahwa orang
dapat belajar dengan baik jika terlibat secara penuh dan aktif serta mengambil tanggung jawab penuh atas usaha belajarnya. Belajar bukanlah sejenis olah raga
untuk ditonton, melainkan menuntut peran serta semua pihak. Pengetahuan bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh seorang pelajar, melainkan sesuatu yang
diciptakan secara aktif oleh pelajar.
4. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Daya Ingat dan Pemahaman
Daya ingat dan pemahaman pada pertemuan ke-1, adalah data hasil kuesioner pretest sebelum implementasi program penelitian. Data ini diperoleh
untuk memvalidasi apakah terdapat peningkatan daya ingat dan pemahaman sebelum dan sesudah uji coba program penelitian dilakukan. Data pada
pertemuan ke-1, diperoleh dari kuesioner yang dijawab mahasiswa berdasarkan pada pengalaman belajar yang sudah diterima mahasiswa sebelum menerima
matakuliah IBM 1. Hasil penelitian ini terdapat pada tabel berikut.
473 Tabel 5. Prosentasi Persepsi Daya Ingat dan Pemahaman Mahasiswa Sebelum dan
Sesudah Implementasi Program Penelitian
PERNYATAAN PERTEMUAN
1 SEBELUM
PROGRAM PERTEMUAN
2 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
3 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
AKHIR
JAWABAN JAWABAN
JAWABAN JAWABAN
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
1. Apakah dengan metode baru ini
banyak teknik dan sarana-sarana baru
yang diciptakan contoh: simulasi,
poster, musik dll? 36,7
3 63,27
97,9 2,1
92,6 8
7,32 100
2. Apakah menurut anda teknik dan
sarana pembelajaran tersebut dapat
membantu meningkatkan daya
ingat mahasiswa dalam belajar?
87,7 6
12,24 100
100 95,9
4,1
3. Apakah menurut anda teknik dan
sarana pembelajaran tersebut dapat
membantu meningkatkan
pemahaman mata kuliah?
91,8 4
8,16 97,9
2,1 100
100
474 Berdasarkan Tabel 5, teknik dan sarana pembelajaran pada penelitian ini
membantu meningkatkan daya ingat mahasiswa dalam belajar dan membantu meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah IBM 1.
475
5. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Lingkungan Belajar yang Diterima Mahasiswa
Lingkungan belajar yang diterima mahasiswa selama implementasi program terdapat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6, secara umum diperoleh
peningkatan persepsi lingkungan belajar yang diterima mahasiswa sebelum implementasi program.
Tabel 6. Prosentasi Persepsi Lingkungan Belajar yang Diterima Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Program Penelitian
PERNYATAAN PERTEMUAN
1 SEBELUM
PROGRAM PERTEMUAN
2 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
3 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
AKHIR
JAWABAN JAWABAN
JAWABAN JAWABAN
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
1. Apakah menurut anda menata ruang
kelas yang variatif dapat menunjang
pembelajaran? 95,9
2 4,08
93,7 5
6,25 97,6
2,4 100
2. Apakah menurut anda penggunaan
musik membuat suasana belajar lebih
santai? 71,4
3 28,57
91,7 8,3
92,7 7,3
97,9 2,1
3. Apakah menurut anda penggunaan
poster di dinding membantu
memperbaiki suasana belajar?
48,9 8
51,02 97,9
2,1 100
93,9 6,1
476 4. Apakah menurut
anda merubah letak meja-kursi bisa
membuat suasana belajar baru?
93,8 8
6,12 89,6
10,4 92,7
7,3 100
5. Apakah menurut anda selingan humor
dapat membantu mencairkan suasana
dan menunjang proses
pembelajaran? 95,9
2 4,08
97,9 2,1
97,6 2,4
100
Menurut Mukhtar dan Yamin 2003, lingkungan belajar dapat mendukung peningkatan proses pembelajaran siswa. Lingkungan tersebut dapat meliputi
penataan ruangan kelas yang variatif, pemberian musik instrumentalia, penggunaan poster di dinding, dan adanya selingan humor untuk mencairkan
kekakuan suasana kelas. Berdasarkan hasil pada Tabel 6, sesudah implementasi program pada pertengahan semester, terjadi penurunan prosentasi persepsi
mahasiswa mengenai merubah letak meja-kursi bisa membuat suasana belajar baru. Hal ini disebabkan karena, perkuliahan selama pertengahan semester,
ruangan kelas kurang memadai oleh karena ruangan yang sempit untuk kapasitas 57 mahasiswa dan ruangan kelas yang panas. Penataan ruangan dengan
mengubah letak kursi menjadi leter U, atau melingkar sesuai jumlah kelompok, menyebabkan letak kursi terlihat berdesakkan oleh karena luas ruangan yang
kurang memadai dan ruangan menjadi panas udaranya. Permasalahan keadaan ruang yang sempit selama pertengahan semester
dievaluasi, sehingga diperoleh ruangan yang memadai untuk perkuliahan setelah pertengahan semester hingga di akhir semester. Ruangan yang memadai ini
memiliki kapasitas daya tampung yang luas dan fasilitas yang mendukung. Keadaan ini meningkatkan proses pembelajaran mahasiswa. Menurut Meier 2002, orang
dapat belajar dengan baik dalam lingkungan fisik, emosi, dan sosial positif, yaitu lingkungan yang tenang sekaligus menggugah semangat. Adanya rasa keutuhan,
477 keamanan, minat dan kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan
pembelajaran manusia.
6. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadapLingkungan Sosial Pembelajaran
Lingkungan sosial pembelajaran pada pertemuan ke-1, adalah data hasil kuesioner pretest sebelum implementasi program penelitian. Data pada
pertemuan ke-1, diperoleh dari kuesioner yang dijawab mahasiswa berdasarkan pada pengalaman belajar yang sudah diterima mahasiswa sebelum menerima
matakuliah IBM 1. Data ke-2 diperoleh pada awal implementasi program, data ke-3 diperoleh pada pertengahan semester dan data akhir diperoleh di akhir
pertemuan perkuliahan. Prosentasi persepsi lingkungan sosial pembelajaran mahasiswa sebelum dan sesudah implementasi program penelitian terdapat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Prosentasi Persepsi Lingkungan Sosial Pembelajaran Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Program
Penelitian
PERNYATAAN PERTEMUAN
1 SEBELUM
PROGRAM PERTEMUAN
2 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
3 SESUDAH
PROGRAM PERTEMUAN
AKHIR
JAWABAN JAWABAN
JAWABAN JAWABAN
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
1. Apakah menurut anda dengan metode
pembelajaran baru ini interaksi antar
mahasiswa semakin meningkat
87,7 6
12,24 100
100 100
2. Apakah menurut 97,9
2,04 100
100 100
478 anda kerjasama antar
mahasiwa adalah sesuatu yang penting
dan bermanfaat dalam pembelajaran?
6
3. Apakah menurut anda metode baru ini
sudah menciptakan suasana kerja sama
antar mahasiswa? 73,4
7 26,53
95,8 4,2
90,2 4
9,76 91,8
8,2
4. Apakah menurut anda kerjasama antar
mahasiswa dalam pembelajaran perlu
terus di pertahankan dan dikembangkan?
97,9 6
2,04 100
100 100
Berdasarkan Tabel 7, sesudah implementasi program, terjadi peningkatan persepsi mengenai lingkungan sosial pembelajaran. Lingkungan sosial pembelajaran
dalam penelitian ini meliputi interaksi antara mahasiswa, manfaat dan pentingnya kerjasama, terciptanya suasana kerjasama, dan perlunya mempertahankan dan
mengembangkan kerjasama antar mahasiswa. Menurut Meier 2002 orang biasanya belajar dengan baik dalam lingkungan kerjasama. Semua cara belajar cenderung
bersifat sosial. Sementara cara belajar tradisional menekankan persaingan diantara individu-individu yang terpisah. Accelerated Learnng menekankan kerjasama
diantara pembelajar dalam suatu komunitas belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Deporter dan Hernacki 1999 bahwa semua usaha belajar yang baik mempunyai
landasan sosial. Belajar lebih banyak dengan berinteraksi daripada belajar dengan cara lain. Kerja sama sangat diperlukan untuk mempercepat proses keberhasilan.
Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri.
479
7. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Berdasarkan latar belakang, rata-rata nilai akademik matakuliah IBM 1 adalah 64,63 dengan kategori nilai C. Sesudah implementasi program, nilai rata-rata
matakuliah IBM 1 sebesar 76,30 dengan kategori nilai B. Dengan melalui metode pembelajaran Accelerated Learning melalui pendekatan SAVI, terjadi peningkatan
semangat belajar pada mahasiswa. Lingkungan belajar dan sosial yang positif, mendukung suasana belajar pada mahasiswa, sehingga akan mempengaruhi prestasi
akademiknya.
8. Diskriptif Kualitatif Daya Terima Mahasiswa terhadap Metode Accelerated Learning