Metodologi Penelitian prosiding seminar dikti

736

1. Pendahuluan

Simulasi dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang diterapkan oleh dosen kepada para mahasiswa. Sebagai metode pembelajaran, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena melalui simulasi seorang mahasiswa dapat menggambarkan, menyelidiki dan merumuskan suatu penjelasan ilmiah berkaitan dengan sebuah fenomena, obyek atau proses yang sulit untuk diamati dan dimanipulasi secara langsung National Research Council, 2011. Penggunaan simulasi juga dapat meningkatkan pemahaman dan tingkat perhatian siswa saat melakukan kegiatan pembelajaran. Penggunaan simulasi sebagai metode pembelajaran telah diterapkan pada kegiatan pembelajaran mata kuliah Elektronika Industri di Jurusan Teknik Industri UNS Universitas Sebelas Maret. Namun demikian, penggunaan simulasi pada mata kuliah tersebut hanya sebatas didemonstrasikan oleh dosen pengampu kepada mahasiswa sehingga mahasiswa belum terlibat secara aktif dalam penggunaan simulasi. Selain itu, dosen pengampu juga tidak dapat mendemonstrasikan semua simulasi yang ada karena keterbatasan waktu perkuliahan di kelas. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka diperlukan perancangan sebuah situs yang berisi kumpulan simulasi komputer pembelajaran mata kuliah Elektronika Industri. Melalui situs tersebut, mahasiswa akan mampu mengakses dan memanfaatkan simulasi pembelajaran di manapun dan kapanpun sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Situs tersebut akan digunakan oleh mahasiswa secara mandiri. Oleh karena itu, situs yang dirancang perlu memperhatikan aspek usabilitas. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah dan nyaman mengaksesnya. Karena penggunaan simulasi yang bersifat individual ini sebuah situs yang memiliki tingkat usabilitas yang baik akan mnghindarkan rasa frustasi siswa. Usabilitas adalah kemampuan suatu alat atau sistem untuk digunakan sehingga pengguna alat atau sistem tersebut dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan mudah Nielsen, 2003. Brinck et al. 2002 menyatakan bahwa sebuah situs perlu memperhatikan aspek usabilitas agar situs tersebut memiliki efektivitas yang baik dalam menyampaikan informasi kepada penggunanya. Jika diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, istilah efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan penyampaian ilmu kepada mahasiswa.

2. Metodologi Penelitian

737 Penelitian terdiri dari dua bagian yaitu pengumpulan data dan proses perancangan. Gambar 1 menunjukkan metodologi penelitian yang dilakukan. Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data mencakup: analisa kebutuhan alat bantu pembelajaran, identifikasi materi simulasi, penentuan panduan usabilitas, pengumpulan bahan simulasi penyusunan petunjuk penggunaan simulasi. Analisis kebutuhan alat bantu pembelajaran dilakukan dengan cara mengetahui terlebih dahulu metode pembelajaran Elektronika Industri yang telah digunakan pada periode sebelumnya dan media pembelajaran apa yang digunakan. Proses ini dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan apa yang terjadi pada kegiatan pembelajaran sebelumnya serta akibat yang ditimbulkannya. Kekurangan–kekurangan yang muncul akan dianalisa kembali menjadi data kebutuhan alat bantu pembelajaran yang baru. Pengumpulan Data Perancangan Situs Web Uji Fungsionalitas Hasil Rancangan Apakah Layak ? Tidak Selesai Pengukuran Tingkat Usabilitas Hasil Rancangan Ya Mulai Penyusunan Petunjuk Penggunaan Simulasi Analisa Kebutuhan Penunjang Pembelajaran Pengumpulan Bahan Simulasi Penentuan Panduan Usabilitas Identifikasi Materi Simulasi Proses perancangan Gambar 1. Metode Penelitian Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan simulasi apa saja yang akan disediakan. Langkah ini dilakukan mengacu silabi yang berlaku dan wawancara dengan dosen pengampu. Penelitian ini memerlukan panduan yang digunakan untuk memandu tiap langkah perancangan situs agar nantinya memenuhi aspek usabilitas. Kriteria yang dipakai mengacu Research-Based Web Design Usability Guidelines The U.S. Department of Health and Human Services, 2006. 738 Penelitian ini memanfaatkan bahan simulasi komputer yang sudah ada dan bersifat gratis untuk dipakai. Bahan simulasi komputer ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan berbagai format. Dari bahan simulasi komputer yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dipilih sesuai dengan materi pembelajaran mata kuliah Elektronika Industri yang telah ditetapkan sebelumnya. Simulasi yang didapat dari berbagai sumber bersifat umum dan ini memerlukan petunjuk penggunaan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang bersifat khusus. Proses Perancangan Pada tahap ini dilakukan: perancangan website, uji fungsionalitas hasil rancangan dan pengukuran tingkat usabilitasnya. etelah panduan simulasi komputer telah selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah merancang situs agar simulasi-simulasi komputer yang dikumpulkan dapat diakses oleh pengguna mahasiswa dan dosen dimanapun dan kapanpun melalui jaringan internet. Situs akan dirancang menggunakan aplikasi Joomla versi 1.6. Joomla merupakan salah satu CMS Content Management System yang bersifat gratis dan open source North, 2011. Agar situs yang dirancang memenuhi aspek usabilitas, maka proses perancangan situs mengacu panduan usabilitas yang telah ditetapkan. Perancangan yang dilakukan meliputi: perancangan layout, merancang homepage situs, perancangan konten situs, perancangan navigasi, merancang fitur search pencarian, perancangan fitur pemantau keaktifan pengguna situs. Uji fungsionalitas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah seluruh fungsi dan fitur yang ada pada hasil rancangan dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Jika pengujian ini menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan tidak layak maka akan dilakukan langkah perbaikan pada tahap sebelumnya yaitu perancangan situs. Uji fungsionalitas pada penelitian ini menggunakan metode check list. Website hasil rancangan akan diuji tingkat usabilitasnya menggunakan metode SUS System Usability Scale. SUS adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengukur tingkat usabilitas suatu alat atau sistem. Metode SUS ditemukan oleh John Brooke pada tahun 1986 saat bekerja di Digital Equipment Corporation. SUS merupakan metode pengukuran usabilitas dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari sepuluh pernyataan. Lima pernyataan bermakna positif sedangkan lima yang lain bermakna negatif. Pernyataan tersebut akan dinilai berdasar skala Likert oleh sejumlah responden yang sudah pernah menggunakan alat atau sistem yang dirancang Tullis Albert, 2008. 739

3. Hasil dan Pembahasan