479
7. Penerapan Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Berdasarkan latar belakang, rata-rata nilai akademik matakuliah IBM 1 adalah 64,63 dengan kategori nilai C. Sesudah implementasi program, nilai rata-rata
matakuliah IBM 1 sebesar 76,30 dengan kategori nilai B. Dengan melalui metode pembelajaran Accelerated Learning melalui pendekatan SAVI, terjadi peningkatan
semangat belajar pada mahasiswa. Lingkungan belajar dan sosial yang positif, mendukung suasana belajar pada mahasiswa, sehingga akan mempengaruhi prestasi
akademiknya.
8. Diskriptif Kualitatif Daya Terima Mahasiswa terhadap Metode Accelerated Learning
Daya terima mahasiswa mahasiswa selama perkulihan hingga akhir semester terhadap metode Accelerated learning diantaranya adalah agar metode Accelerated
learning lebih ditingkatkan, seperti terkutip dalam pernyataan berikut : ”Agar metode pembelajaran ini tingkatkan dan bisa diterapkan dan dikembangkan
di matakuliah lain yang memungkinkan menggunakan metode ini.”
Pada setiap perkuliahan, penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda-beda, membantu mahasiswa untuk mengurangi kebosanan, kejenuhan dan rasa kantuk
mahasiswa. Hal ini seperti terkutip pada pernyataan mahasiswa sebagai berikut : ”Dengan metode seperti ini pembelajaran tidak monoton dan tidak menjenuhkan,
sehingga mengurangi ngantuk.”
Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa merasa cocok dengan metode yang bervariasi. Hal ini seperti terkutip sebagai berikut :
” Metode belajar yang diterapkan dalam IBM 1 baik dan terus dipertahankan. metode ini lebih variatif dan cocok dengan mahasiswa.”
Secara rinci kesan dan pesan mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 8.
480 Tabel 8. Daya Terima Mahasiswa selama Perkuliahan
terhadap Metode Accelerated Learning.
NO PESAN DAN KESAN
1. Metode ini lebih ditingkatkan
2. Penggunaan metode pembelajaran yang berbeda-beda di setiap perkuliahan
3. Suasana kelas menjadi lebih santai
4. Metode ini membantu mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman materi
5. Perkuliahan tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelasoutdoor
6. Lebih aktif dan bersemangat
7. Proses pembelajaran sangat bervariatif
8. Cara penyampaian materi cukup menarik dan kreatif
9. Kelebihan dan Kelemahan Metode Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI
a. Kelebihan
Kelebihan dari metode ini adalah mahasiswa terlihat bersemangat dalam berdiskusi dan mahasiswa yang sebelumnya pasif, terlibat berpartisipasi dalam
mengeluarkan pendapat. Pada waktu kuliah tidak ada mahasiswa yang mengantuk, sebab terjadi interaksi yang melibatkan gerakan tubuh, sehingga ketika kuliah selesai
siang hari jam 12.30, mahasiswa masih terlihat bersemangat.
b. Kelemahan
Kelemahan dalam metode ini adalah waktu yang digunakan untuk mempersiapkan proses belajar mengajar lama, tidak bisa dilakukan di ruangan
perkuliahan yang sempit untuk penataan ruang tertentu diskusi memutar per kelompok dan dosen pengampu mengajar pada jam pelajaran sebelumnya. Waktu
yang lama dipergunakan untuk mempersiapkan sound sistem ketika akan diperdengarkan musik, penataan ruang dan persiapan penempelan poster, sementara
ruangan dipakai untuk mengajar pada jam sebelumnya. Sempitnya ruangan kelas mempengaruhi penataan ruang kursi membentuk lingkaran atau leter U, sehingga
481 mahasiswa terlihat berdesak-desakan. Keadaan ini bisa membuat mahasiswa tidak
nyaman dalam berdiskusi. Kelemahan-kelemahan ini teratasi pada perkuliahan setelah mid semester yaitu dengan memindah waktu dan ruangan kuliah ke ruangan
yang memadai. Strategi Pembelajaran yang dipakai meliputi prediction guide, jigsaw learning,
benar salah berantai, modelling the way, everyone is a teacher here dan index card match. Secara khusus kelebihan dan kelemahan masing-masing strategi
pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.
a. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Prediction Guide
Kelebihan pada prediction guide adalah mahasiswa lebih berekspresif dalam menuangkan ide dalam bentuk gambaran poster. Gambar yang terkesan lucu, dapat
mencairkan suasana kelas sehingga kelas terlihat rileks. Sedangkan kelemahannya adalah pada beberapa mahasiswa yang tidak berbakat menggambar terlihat kesulitan
untuk menuangkan idenya.
b. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Jigsaw Learning
Kelebihan pada strategi ini adalah dapat diterapkan untuk materi yang jumlahnya banyak dan dapat melatih mahasiswa untuk menjelaskan ilmu yang di
dapat ke orang lain. Kelemahan strategi ini adalah dibutuhkan ruang kelas yang besar dan suara mahasiswa yang bertugas menjelaskan ke kelompok lain,
kedengaran kelompok yang berbeda, sehingga sedikit mengganggu. Modifikasi dari strategi ini dibuat kelas di ruang terbuka ke lapang sehingga mahasiswa lebih
berekspresif ketika menjelaskan materi yang diperoleh.
c. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Benar Salah Berantai
Kelebihan pada strategi ini adalah mahasiswa lebih bersemangat sebab suasana kelas berada di luar, bisa digunakan untuk materi yang jumlahnya banyak,
mahasiswa terlatih dalam menganalisis contoh soal. Kelemahan strategi ini adalah dibutuhkan ruangan yang luas.
482
d. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Modelling The Way dan Everyone Is A Teacher Here
Kelebihan strategi ini adalah mahasiswa lebih terkondisi dalam berdiskusi sebab mahasiswa belajar sebagai moderator yang harus mampu mengarahkan
suasana berdiskusi. Mahasiswa lebih terlihat bersemangat dalam menjelaskan materi yang dipresentasikan. Strategi ini bisa diterapkan untuk ruang kelas kecil.
Kelemahannya jika moderator tidak mampu menguasai forum, maka waktu pembelajaran menjadi lebih lama dari waktu seharusnya.
e. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Index Card Match
Kelebihan strategi ini adalah melatih mahasiswa untuk menganalisis lebih tajam dalam mencari pasangan pernyataan yang harus dicari, susana lebih hidup
sebab terjadi perpindahan dari tempat satu ke tempat lain untuk mencari pasangan kartu yang harus dicari dan terdapat suasana humor ketika pasangan yang didapat
ternyata keliru. Kelemahannya adalah diperlukan ruang kelas yang luas dan waktu persiapan lama.
Kesimpulan dan Saran
Hasil implementasi program selama pertengahan semester dapat disimpulkan bahwa 1 penerapan metode Accelerated learning dengan pendekatan SAVI pada
matakuliah IBM 1 dapat meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa, meliputi peningkatan semangat belajar, partisipasi dalam belajar, daya ingat dan pemahaman,
lingkungan belajar yang diterima dan lingkungan sosial pembelajaran pada mahasiswa 2 prestasi akademik sebelum implementasi program sebesar 64,63
dengan kategori nilai C. Sesudah implementasi program, nilai rata-rata matakuliah IBM 1 sebesar 76,30 dengan kategori B 3 kelebihan pada strategi pembelajaran
prediction guide adalah mahasiswa lebih berekspresif dalam menuangkan ide dalam bentuk gambaran poster. Gambar yang terkesan lucu, dapat mencairkan suasana
kelas sehingga kelas terlihat rileks. Sedangkan kelemahannya adalah pada beberapa mahasiswa yang tidak berbakat menggambar terlihat kesulitan untuk menuangkan
idenya 4 kelebihan pada strategi pembelajaran jigsaw learning adalah dapat diterapkan untuk materi yang jumlahnya banyak dan dapat melatih mahasiswa untuk
483 menjelaskan ilmu yang di dapat ke orang lain. Kelemahan strategi ini adalah
dibutuhkan ruang kelas yang besar dan suara mahasiswa yang bertugas menjelaskan ke kelompok lain, kedengaran kelompok yang berbeda, sehingga sedikit
mengganggu. Modifikasi dari strategi ini dibuat kelas di ruang terbuka ke lapang sehingga mahasiswa lebih berekspresif ketika menjelaskan materi yang diperoleh 5
kelebihan pada strategi pembelajaran benar salah berantai adalah mahasiswa lebih bersemangat sebab suasana kelas berada di luar, bisa digunakan untuk materi yang
jumlahnya banyak, mahasiswa terlatih dalam menganalisis contoh soal. Kelemahan strategi ini adalah dibutuhkan ruangan yang luas 6 kelebihan strategi pembelajaran
modelling the may dan everyone is a teacher here adalah mahasiswa lebih terkondisi dalam berdiskusi sebab mahasiswa belajar sebagai moderator yang harus mampu
mengarahkan suasana berdiskusi. Mahasiswa lebih terlihat bersemangat dalam menjelaskan materi yang dipresentasikan. Strategi ini bisa diterapkan untuk ruang
kelas kecil 7 kelebihan strategi pembelajaran index card match adalah melatih mahasiswa untuk menganalisis lebih tajam dalam mencari pasangan pernyataan yang
harus dicari, susana lebih hidup sebab terjadi perpindahan dari tempat satu ke tempat lain untuk mencari pasangan kartu yang harus dicari dan terdapat suasana humor
ketika pasangan yang didapat ternyata keliru. Kelemahannya adalah diperlukan ruang kelas yang luas dan waktu persiapan lama.
b. Saran
Saran dari penelitian ini adalah 1 penelitian ini jumlah mahasiswa sebanyak 57 mahasiswa berada dalam satu kelas, sebaiknya jika metode ini diterapkan, jumlah
mahasiswa dijadikan 2 ruang atau diberikan ruang kelas yang luas 2 penerapan metode ini diperlukan ruang khusus untuk proses belajar mengajar pada matakuliah
yang bersangkutan dan tidak digunakan untuk belajar mengajar matakuliah lain agar penerapan metode ini bisa berjalan lancar 3 pada penerapan berbagai strategi
pembelajaran yang memerlukan ruang kelas yang luas sedangkan ruang kelas yang ada adalah kecil, bisa diterapkan dengan memodifikasi ke ruang terbuka halaman
maupun lapang
484
Daftar Pustaka
DePotter dan Hernacki. 1999. Quantum Learning, Kaifa Press, Bandung. Infante dan Dominick A. 1990. Building Communication Rheory. Illinois: Waveland
Press Inc. Meier, D. 2002. The Accelerated Learning, Kaifa Press, Bandung.
Mukhtar dan Yamin, M. 2003. Sepuluh Kiat Sukses Mengajar di Kelas. PT Rakastra Samasta, Jakarta.
Nasution, S. 1995. Ditaktik Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta. Soedjatmoko. 1991. Soedjatmoko dan Keprihatinan Masa Depan, PT. Tiara
Wacana, Yogyakarta. Zaini, H., Munthe, B. dan Aryani, S.A. 2005. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD ,
Yogyakarta
485
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING BERBASIS WEB
Bambang Hariadi
1
; Tutut Wurijanto
2 1
Prodi Manajemen Informatika STMIK Surabaya;
2
email: Prodi Sistem Informasi STMIK Surabaya
1
bambangstikom.edu ;
bambanghariadi19gmail.com
2
tututstikom.edu
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah mendorong pemakaian teknologi tersebut disegala bidang kehidupan manusia, termasuk dalam
bidang pendidikan. Penerapan teknologi informasi dalam bidang pendidikan bertujuan untuk memberikan kemudahan penyebaran bahan
ajar dan kemenarikan dalam pembelajaran. Kehadiran teknologi informasi menjadi alternatif dalam penerapan model pembelajaran yang
menyenangkan bagi mahasiswa. Untuk itu, perlu dibuat rancangan pembelajaran yang dapat mewadahi hal tersebut. Rancangan
pembelajaran dalam bentuk aplikasi pem-belajaran yang dibuat akan diatur dalam bentuk pembelajaran berbasis web dengan memanfaatkan
jaringan internet. Aplikasi pembelajaran berbasis web ini dapat mengelola materi, tugas, tes, melakukan diskusi secara online dan
memberikan penilaian akhir dari hasil belajar beserta feedback. Dalam rancangan pembelajaran ini, mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok dan masing-masing kelompok membentuk kelompok diskusi online dalam bentuk workgroup. Pembentukan kelompok ini
dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling membantu dalam meningkatkan hasil belajarnya sekaligus untuk mengasah
kepekaan dan kebersamaannya. Dosen dalam strategi pembelajaran ini dapat berperan sebagai fasilitator dan moderator. Dosen dapat menyapa
486 dan menegur agar setiap mahasiswa dan kelompok aktif dalam
pembelajaran online ini. Dengan menerapkan strategi cooperatif leaning dalam aplikasi ini, maka aktivitas belajar menjadi aktivitas yang
dirindukan oleh setiap mahasiswa.
Kata kunci: strategi belajar, cooperative learning, web base learning
ABSTACT
The development of information technology has pushed the technology usage in all fields of human life, including in education. The
implementation of information technology in education aims to provide easy deployment and attractiveness of teaching materials in learning. The
presence of information technology into an alternative implementation models for learning that is fun for students. For that, need to be made
lesson plan that can accommodate it. Lesson plan in the application form that made learning will be organized in the form of web-based learning
using the Internet. Learning applications based on web is to manage material, assignments, tests, discussion online and provide a final
assessment of learning outcomes and their feedback. In this lesson plan, students were divided into groups and each group formed online
discussion groups in a workgroup. The formation of this group was intended any group members can help each other in improving learning
outcomes as well as to sharpen the sensitivity and togetherness. Lecturer in learning strategies can play a role as facilitator and moderator.
Lecturers can greet and admonished each student and groups active in online learning. By implementing learning strategies cooperatif in this
application, then learning activities to be activities that are sorely missed by every student.
Key words: learning strategy, cooperative learning, learning based on
web
487
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola sehingga memungkinkan mahasiswa ikut serta dalam tingkah laku tertentu
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu AECT, 1986. Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya membelajarkan mahasiswa
Degeng, 1997. Dari definisi tersebut mengandung makna bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau
strategi untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan seluruh proses belajar
mengajar Arends, 2007. Pembelajaran tidak dapat berlangsung seketika, melainkan melalui suatu perencanaan. Perencanaan pembelajaran dilakukan untuk
mendapatkan strategi pembelajaran yang tepat agar diperoleh hasil belajar yang optimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pembelajaran yang efektif menekankan pentingnya belajar sebagai suatu proses personal, dan menuntut strategi-strategi pembelajaran yang dapat
mengakomodasi berbagai konteks, perangkat isi yang harus diajarkan oleh dosen, dan mahasiswa dengan berbagai latar belakang, kebutuhan dan permasalahan
Setyosari, 2006. Lebih lanjut Fosnot dalam Setyosari, 2006 menyatakan bahwa pandangan belajar konstruktivistik menyarankan suatu pendekatan pembelajaran
yang memberikan kepada para mahasiswa kesempatan menemukan pengalaman konkrit dan bermakna secara kontekstual, menemukan sendiri masalahnya, dan
mengkonstruk sendiri cara-cara, pengertian-pengertian, dan strategi-strateginya. Perancangan pembelajaran menjadi titik awal upaya perbaikan kualitas
pembelajaran, yang berarti kualitas desain pembelajaran harus diperbaiki Degeng, 2003. Inti dari perancangan pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran
yang optimal untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Penekanan utama dalam perancangan pembelajaran adalah pemilihan, penetapan dan pengembangan variabel
metode pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, maka dilakukan perancangan pembelajaran dengan strategi kooperatif berbasis web.
488
Pembahasan
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan kegiatan mahasiswa yang terjadi kapan saja dan di mana saja, baik dengan bimbingan dosen maupun dengan usaha sendiri. Belajar merupakan
suatu proses memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap melalui berbagai pengalaman mahasiswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Degeng
1989 mendefinisikan belajar adalah pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki mahasiswa. Dalam psikologi perilaku, belajar diartikan
sebagai perubahan yang terjadi dari hubungan yang stabil antara stimulus yang diterima oleh mahasiswa secara individual dan respon yang sifatnya tersamar atau
yang terbuka Percival dan Ellington, 1988. Belajar merupakan proses yang kompleks dan unik, artinya seseorang yang
belajar melibatkan segala aspek kepribadiannya baik fisik maupun mental Degeng, 1997. Keterlibatan dari semua aspek kepribadian ini akan tampak dari perilaku
belajar orang itu. Perilaku belajar yang tampak adalah unik. Dikatakan demikian karena perilaku tersebut hanya terjadi pada orang itu dan tidak pada orang lain,
sehingga tiap orang akan memunculkan perilaku belajar yang berbeda. Dengan keunikan ini maka dituntut adanya perlakuan pembelajaran khususnya strategi
penyampaian terutama pada sub variabel media pembelajaran yang komplek dan unik untuk setiap mahasiswa. Untuk itu perlu dirancang pem-belajaran dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang memungkinkan mahasiswa melakukan tindak belajar.
Pembelajaran adalah upaya membelajarkan mahasiswa Degeng, 1997; Hariadi, 2000. Dengan pengertian ini maka upaya menyusun desain pembelajaran
hendaknya diarahkan bagaimana membuat mahasiswa menjadi belajar. Mahasiswalah yang menjadi fokus kita dalam merancang desain pembelajaran.
Degeng 2000 menyebutkan lingkungan belajar bagaimanapun penataannya, haruslah dimaksudkan agar mahasiswa mudah belajar. Lingkungan belajar yang
memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk melakukan pilihan-pilihan menerapkan unsur fleksibilitas akan mendorong mahasiswa untuk terlibat secara
fisik, emosional dan mental dalam proses belajar.
489 Penataan lingkungan belajar yang mendukung terjadinya belajar sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar. Degeng 2000 menyebutkan meskipun keinginan belajar, cara belajar dan hal-hal lain yang terkait dengan pemberdayaan
belajar mahasiswa banyak tergantung pada karakteristik mahasiswa, namun sejauhmana belajar itu benar-benar terjadi dalam diri mahasiswa tergantung pula
pada kondisi lingkungannya. Pengaturan kondisi lingkungan belajar yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa menjadikan belajar sebagai kegiatan yang
menyenangkan bagi mahasiswa, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Strategi Pembelajaran Kooperatif