203 ‘Pembawa kembar mayang yang disebut kalpataru jayadaru melangkah menuju tempat
mempelai pria berdiri. Kembar mayang sebagai lambang kesaudara empat, yang kelima sebagai pusatnya. Kawah, ari-ari, darah, sungsum, dan tali pusat sebagai induknya.
Gadis kembar mendekati mempelai pria. Bunga kembar mayang disentuhkan di bahu kanan dengan bunga kembar mayang, hilang semua halangan, terhapus semua
rintangan.’
7. Melantunkan Tembang
Pranatacara yang baik dalam upacara pengantin Jawa dapat nembang. Nembang adalah melantunkan tembang-tembang tradisional Jawa. Sejak zaman kraton hingga sekarang
masyarakat Jawa sangat kental dengan tradisi tembang. Walaupun sekarang tradisi tembang tradisional mulai menurun, namun tetap eksis, khususnya pada upacara-upacara tradisional
seperti upacara pengantin Jawa.Tembang yang biasa dilantunkan adalah tembang macapat seperti dhandhanggula, mijil, asmaradana, sinom, kinanti, pucung, dan sebagainya.
Tembang macapat merupakan icon bagi masyarakat Jawa. Keterampilan nembang sangat diperlukan untuk 1 mengganti suasana estetis, 2 mengisi kekosongan apabila terjadi
kefakuman, 3 melakukan pencadraan panyandra.
Inilah salah satu contoh tembang Dhandhanggula.
2 5 6 6 . 6 1 2 2 2 2 . 0 Yekti i-ki nugrahaning Widdhi 1
2 2 1 6 . 5 6 6 6 6 6 . 0 Wus widagda nambut silakrama 2
6 1 1 1 . 6 6 5 5 . 0 Andra miwah Ni- ta ki- ye, 3
5 6 6 6 . 6 6 1 6 Ha-mor-e wes- tri ja- lu, 4
Terjemahannya: Sungguh ini anugerah Tuhan,
Telah menikah, Andra dan Nita,
Penyatuan pria dan wanita, Mendapatkan keturunan,
Terhindar dari halangan, Dari anak hingga cucu,
Rukun dapat mendidik, menerima keadaan, pandai, dan
bermanfaat bahagia hidupnya.
204 5 5 2 2 . 5 6 1 6 2 1 6
Dadya tedhak turun- ing wi- ji, 5
2 2 2 2 2 2 2 Kalis ing sambe- ka- la, 6
1 6 1 2 1 6 5 Putra tekeng pu- tu, 7
1 2 2 2 2 2 2 2 A- tut runtut momong bisa, 8
5 3 2 1 6 6 6 6 6 6 1 2 2 Momot mo- mor mursid miwah murakabi, 9
5 6 1 . 6 2 . 6 1 Ayem ten- trem u- ripnya. 10
050605YkSP
8. Menguasai Gending
Pranatacara harus mengusai nama-nama gending-gending Jawa, terutama gending-gending upacara pengantin. Pranatacara tidak diharuskan menguasai gending-gending Jawa, namun
harus menguasai nama-nama upacara pengantin Jawa. Nama-nama gending upacara selalu digunakan dalam upacara pengantin. Jika pranatacara mengusai gending menjadi paripurna
lebih profesional. Gending adalah irama atau lagu yang muncul dari instumen gamelan yang ditabuh dipukul. Gamelan yang ditabuh disebut karawitan. Gamelan adalah instrumen
musik tradisional masyarakat Jawa. Gending pokok dalam upacara pengantin Jawa Yogyakarta yakni bindri, ladrang
pengantin, boyong pengantin atau ketawang puspawarna. Gendingpokok upacara panggih pengantin gaya Surakarta yaitu lancaran kebogiro, kodhok ngorek, ketawang Larasmaya,
205 mugi rahayu, dan ibu pertiwi. Masih ada gending-gending lain yang menyertai tata upacara
siraman, midodareni, dan pawiwahan namun tidak sebaku gending panggih. Gending panggih tidak bisa atau sulit digantikan oleh gending lain, sedangkan pada upacara lainnya
gending dapat diganti asal memiliki semakna dan sefungsi.
9. Melantunkan Tembang Gending