298 Makalah ini bertujuan untuk menyajikan paparan secara konseptual tentang
metode pembelajaran berbasis soft skill dengan sudut pandang teori belajar humanistik, karena relevan dengan tujuan dari metode pembelajaran berbasis soft
skill bahwa didalam kehidupan kejiwaan manusia terdapat potensi-potensi manusia yang khas dan istimewa yang perlu diselami eksplorasi atau diberdayakan,
sehingga fokus utama dari teori ini adalah pengembangan aspek individu secara totalitas baik fisik, intelektual, emosional maupun sosial serta bagaimana seluruh
aspek tersebut berinteraksi untuk mempengaruhi belajar siswa dalam memotivasi diri Maslow,2002 dalam Haryu Islamuddin,2012.
II. BUTIR PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1 Pengertian teori belajar
2 Teori belajar humanistik dan penerapannya dalam pembelajaran
3 Pengertian soft skill dan penerapannya dalam pembelajaran
4 Metode pembelajaran berbasis soft skill sebagai implikasi dari teori belajar
humanistik 5
Pengembangan metode pembelajaran berbasis soft skill
III. PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Teori Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Individu dianggap telah mengalami proses
belajar meskipun pada dirinya hanya mengalami perubahan kecenderungan perilaku De Cecco Crawford,1997 dalam Ali,2000. Gagne 1977 dalam
Miarso 2004 berpendapat bahwa belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap pribadi yang merupakan hasil transformasi
rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan. pribadi yang bersangkutan. Sedangkan menurut Soedijarto 1993, belajar dalam konteks
pendidikan formal adalah merupakan proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh pembelajar pada saat mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar
yang direncanakan atau disajikan di sekolah, baik yang terjadi di dalam kelas
299 maupun di luar kelas. Dengan demikian, belajar adalah sebuah proses yang
terencana untuk memahami suatu peristiwa yang terjadi, baik berasal dari lingkungan eksternal maupun internal. Di samping itu, belajar merupakan
kegiatan aktif di dalam membangun makna atau pemahaman, sehingga diperlukan suatu dorongan atau motivasi.
Pemberian motivasi di dalam proses belajar merupakan masalah yang kompleks, sehingga mendorong para ahli untuk melakukan riset. Riset-riset
tersebut melahirkan berbagai macam bentuk teori tentang belajar, yaitu teori- teori yang berusaha untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar,
sehingga membantu kita memahami proses inhern yang kompleks dari belajar. Pada perkembangan tentang teori belajar, ternyata para ahli menemukan
suatu konsepsi baru yang mendasari teori belajar. Mereka membedakan lagi teori tersebut dari sudut pandang tujuan yang ingin dicapai. Degeng 1989
dalam Asri 2012 mengemukakan bahwa berdasarkan tujuannya, dibedakan menjadi teori belajar dan teori pembelajaran. Teori pembelajaran bersifat
preskriptif dan teori belajar bersifat deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,
sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan teori belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara
variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau dengan kata lain teori ini berfokus pada bagaimana seseorang belajar, sedangkan teori pembelajaran
berfokus pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar, atau berusaha mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi
dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar Asri,2012. Teori pembelajaran adalah goal oriented, yaitu dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, variabel yang diamati dalam teori pembelajaran adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan. Sedangkan di dalam teori belajar, hasil
yang diamati adalah hasil pembelajaran nyata actual outcomes dalam pengertian probabilistik, yaitu hasil pembelajaran yang mungkin muncul, dan
bisa jadi bukan merupakan hasil pembelajaran yang diinginkan Degeng,1989 Menurut Wagimin 2006, kegunaan bagi seorang pendidik di dalam
mempelajari teori belajar adalah : a
Menemukan dan mempelajari teori
300 b
Dari mempelajari teori akan diperoleh prinsip, dalil, atau hukum yang baru
c Prinsip, dalil, dan hukum diterapkan ke dalam praktek untuk
memecahkanmenghadapi masalah agar lebih efektif dan efisien. d
Dari hasil praktek, bisa diperolehdibangun kembali prinsip, dalil, dan hukum yang baru untuk menghadapi masalah-masalah berikutnya.
Teori belajar dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu teori sebelum abad ke – 20 dan teori belajar abad ke – 20. Teori-teori belajar
sebelum abad ke – 20 dikembangkan berdasarkan pemikiran filosofis atau spekulatif tanpa dilandasi eksperimen lebih lanjut. Teori-teori tersebut adalah
teori disiplin mental, teori pengembangan ilmiah, dan teori apersepsi Gede,2011. Sedangkan teori belajar abad ke – 20 dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu teori belajar perilaku behavioristik dan teori belajar Gestalt – Field. Teori belajar perilaku behavioristik berlandaskan pada stimulus dan
respon, dan teori belajar Gestals – Field berlandaskan kepada segi kognitif Ali,2000.
3.1.1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh para tokoh psikologi behavioristik dan sering disebut dengan Contemporary behaviorists
atau S-R psychologist Haryu,2012. Menurut teori ini tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran reward, dan penguatan
reinforcement dari lingkungan. Artinya, dalam perilaku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi perilaku behavioral
dengan stimulusnya atau dengan kata lain teori behavioristik menekankan pada terbentuknya tingkah laku perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari proses belajar Dalyono,2001. Menurut Sumadi 1998 dalam Rumini 1993, ciri-ciri teori belajar
behavioristik, yaitu : a
Mementingkan faktor lingkungan b
Mementingkan bagian-bagian elemen c
Mengutamakan mekanisme peranan reaksi d
Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar
301 e
Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu f
Mementingkan pembentukkan kebiasaan g
Dalam memecahkan masalah, ciri khas nya adalah “trial and error”
Para tokoh yang memberikan pengaruh kuat pada aliran ini adalah Ivan Pavlov dengan teorinya classical conditioning, John B.Watson
dengan teori behaviour S – R Stimulus – Respons, Edward Thorndike dengan teori Law of Effect, dan B.F.Skinner dengan teorinya yang
bernama Operant Conditioning Fajar,2007.
1. Teori Belajar Classical Conditioning Ivan Petrovich Pavlov