92 3
Batasi banyaknya tugas: Biasanya guru akan menanyakan beberapa pertanyaan pada lembar kerjanya. Batasi
banyaknya tugas pada setiap halaman. Jangan lebih dari 4 tugas pada setiap halaman dan letakkan tugas ini dekat dengan mathletnya.
4 Hindari Pengganggu:
Hindari ppenggunaan latar belakang berupa gambar atau latar belakang music yang tak ada hubungannya dengan tujuan pembelajaran. lihat prinsip koherensi.
•
Interaktif
1 Interactivity:
Buat mathlet yang sifatnya interaktif. Mathlet harus memberikan kebebasan kepada siswa untuk bereksplorasi dan melakukan eksperimen.
2 Mudah digunakan
Buatlah petunjuk yang jelas tentang bagaimana menggunakan mathlet tersebut, tentang komponen-komponen yang bisa digerakkan dan diubah-ubah. Komponen-komponen
yang tidak boleh diubah sebaiknya dibuat fix secara permanen. 3
Ukuran yang cukup:
Mathlet haruslah cukup besar untuk melakukan eksplorasi secara memadai, namun harus juga cukup kecil sehingga bias termuat dalam satu layar.
4 Gunakan teks dinamik:
Teks dinamik seperti panjang suatu ruas gars harus diletakkan dekat dengan ruas garis yang bersesuaian. lihat Prinsip Contiguity.
Gambar berikut menunjukkan sebuah contoh mathlet untuk pembelajaran Teorema Pythagoras. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, dengan bantuan mathlet, konsep-
konsep matematika tidak lagi disampaikan dalam bentuk jadi, melainkan harus dieksplorasi terlebih dahulu oleh siswa. Dalam pembelajaran Teorema Pythagoras misalnya, maka siswa
melakukan eksplorasi dengan cara mengubah-ubah segitiga yang tersedia untuk mendapatkan sejumlah data tentang panjang dari sisi-sisi segitiga tersebut. Dari data yang diperoleh
tersebut, siswa kemudian berusaha menemukan hubungan diantara ketiga sisi-sisi segitiga tersebut.
3. Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Guru dalam Pembuatan Mathlet
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, satu-satunya kendala dalam mengintegrasikan mathlet ke dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan dan
keterampilan guru dalam
93 a.
mengidentifikasi materi-materi matematika SMP yang pencapaiannya akan lebih efektif dan efisien jika dibantu dengan mathlet.
b. mendisain mathlet pembelajaran matematika yang sesuai dengan prinsip-
prinsip disain media pembelajaran yang baik, dan c.
mengintgrasikan mathlet secara efektif dan efisien dalam pembelajaran. Namun kendala-kendala di atas dengan mudah bisa diatasi melalui pelatihan atau
belajar sendiri. Banyak sekali informasi di internet yang bisa diakses dan dipelajari guru dalam rangka meningkatkan kemampuan profesionalnya. MGMP guru matematika juga bisa
dimanfaatkan untuk keperluan ini.
4. Hasil-hasil Penelitian Terkait Penggunaan Mathlet dalam Pembelajaran Matematika
Banyak penelitian tentang pemanfaatan mathlet dalam pembelajaran matematika telah dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Suweken 2007, 2008, misalnya telah
menggunakan mathlet dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII. Pembelajaran berbantuan mathlet dengan pendekatan kooperatif think-pair-share bukan saja berhasil
meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan pemahaman konsep siswa, namun juga membuat pembelajaran menjadi lebih
berkualitas. Ini terlihat dari kualitas diskusi yang berlangsung selama proses pembelajaran berlangsung. Selama eksplorasi, kelihatan bahwa siswa sangat terlibat dalam proses
penemuan konsep disertai kualitas diskusi yang sangat baik. Di luar negeri, mathlet eksploratif, khususnya yang dibuat dengan GeoGebra telah
digunakan dalam pembelajaran matematika untuk berbagai jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Atas, maupun Perguruan Tinggi. Pembelajaran
berbantuan TIK dengan mengandalkan powerpoint saja yang sifatnya hanya tayangan sudah tidak memadai lagi. Tayangan powerpoint tentu saja tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
Gambar 1. Mathlet Pythagoras
94 pembelajaran matematika yang berkualitas, seperti eksploratif, multi-representasi, bersifat
problem-solving, dan keterkaitan antar konsep connectedness yang mudah dilihat siswa.
C. Penutup
Di atas telah dibahas tentang bagaimana mathlet bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Teori-teori belajar matematika yang mendasari
pemanfaatan mathlet dalam pembelajaran matematika telah dibahas secara detail. Juga telah dibahas kreteria dari sebuah mathlet yang baik. Alternatif pemecahan masalah yang bisa
ditempuh dalam mengatasi kendala pengintegrasian mathlet dalam pembelajaran juga telah ditawarkan. Juga telah ditunjukkan beberapa hasil penelitian yang terkait dengan Mathlet.
95
D. Daftar Pustaka
1. Cuoco, Albert A., E. Paul Goldenberg, and Jane Mark. 1995. Technology Tips.
Constructions and investigations with dynamic geometry software. Technology in Perspective. No. 87. pp. 450 – 452
2. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama SMP. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMP Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.
3. Holzer, Sigfried M., Raul H. Andruet. 2000. Experiential Learning In Mechanics with
Multimedia. International Journal of Engineering Education. Vol. 16 No. 5 pp. 372-384.
4. Gadanidis, George. 2000. The Effect of Interactive Applet in Mathematics Teaching. Faculty of Education, University of Western Ontario. Diakses tgl. 5 Nopember 2008.
tanggal: 5 Nopember 2008.
5. Iskander, Magdy F. et.al. 2003. Interactive Multimedia Lessons for Education.