Keterbukaan Kerjasama dalam kinerja rias, foto, karawitan

209 Keterampilan wicara yang telah menjadi profesi harus dilaksanakan secara profesional. Cir- ciri profesional mengusai hasthacara 8 cara, yakni 1 mengusai syarat menjadi pranatacara yang baik olah suara, olah bahasa dan sastra, dan olah busana, 2 memiliki komitmen tinggi atas tugasnya, 3 tanggung jawab satunya kata dan perbuatan, 4 melaksanakan tugas hingga tuntas, 5 dapat bekerjasama sesama pendukung acara, 6 disiplin, 7 menyesuaikan diri dalam hal busana, bahasa, dan acara, dan 8 memiliki daya etika dan estetika. Dengan layanan secara profesional, pelanggan akan puas dan bahagia. Pranatacara pun akan tetap berjaya.

5. Disiplin

Kedisiplinan merupakan faktor kesuksesan menjadi pranatacaradan faktor pendukung wirausaha dapat berkembang. Kesuksesan dimulai dari kedisiplinan. Kedisiplinan membuat kesan klien menjadi bahwa pranatacara ini dapat dihandalkan. Dengan kedisiplinan, pranatacaraakan dapat meniti acara demi acara dengan baik. Pranatacara jangan datang dengan waktu yang mepet. Ini akan membuat pranatacara gugup, tidak ada jeda untuk istirahat sejenak, aliran darah masinh panas, bekerja menjadi tergesa-gesa. Apalagi kehadiran prenatacaraterlambat, sangat mengecewakan klien. Sudah dapat dipastikan pranatacarademikian dihindari dibenci klien. Pranatacara demikian menjadi cacat. Akibatnya usaha tidak akan berkembang.

6. Berkolaborasi dengan panitia

Bekerja dalam suatu organisasi bersifat sinergis kolaboratif. Pranatacara harus bekerjasama dengan panitia. Pranatacara tidak mungkin dapat bekerja sendiri karena pernik-pernik upacara pengantin sangat banyak.Pranatacaraakan kehabisan energi apabila bekerja sendiri. Oleh karena itu, memberdayakan panitia untuk bekerjasama merupakan langkah tepat untuk menuju sukses acara. Agar dapat bersinergi dan berkolaborasi, perlu adanya rembug bersama, misalnya rapat, koordinasi, dan kontak pribadi dalam situasi emergency.

7. Keterbukaan

Walaupun pranatacara sudah berpengalaman dan profesional, namun sikap low profile, rendah hati, terbuka dengan tata krama tetap diperlukan bagi pranatacara, terlebih dalam upacara pengantin Jawa. Bekerja dalam suatu tim siap untuk dikritik karena setiap orang memiliki pemikiran tang berbeda-beda. Walaupun tim itu telah rapat dan berkoordinasi, namun dalam perjalanan acara, ada saja yang memiliki pemikiran mendadak yang berbeda 210 dengan konsep pada umumnya. Pranatacarajuga menjadifigur sentral ketika acara berlangsung. Semua mata tertuju pada pranatacara. Mereka pun memiliki apresiasi yang beragam maka timbullah rasa bangga dapat bekerjasama, memuji, mengritik, bahkan ada pula yang mencela. Pranatacara harus siap menerima semua itu dengan terbuka karena mereka adalah apresiator yang “baik”. Sebuah pepatah mengatakan, “jika engkau ingin maju jangan takut dikritik”. Namun keterbukaan ini bersifat kooperatif, bukan pranatacara yang tidak memiliki prinsippendirian yangmudah diombang-ambingkan usul, kritik, dan kehendak orang lain.Pranatacara juga harus tegas dalam memegang prinsip atas acara demi kesuksesan bersama.

8. Kerjasama dalam kinerja rias, foto, karawitan

Dalam proses upacara pranatacara harus dapat bekerjsama dengan pekerja profesional lainnya karena semua iru demi kesuksesan bersama. Sebagai suatu tim, semua anggota harus dapat menjalankan tugasnya secara mandiri maupun bekerjasama. Kekompakan menjadikan keindahan dalam kinerja, runtut tidak semrawut, etis, estetis, dan sempurna. Banyak acara yang terjadi secara simultan, tidak selalu berseri. Kerjasama yang tinggi sangat diperlukan pada acara yang terjadi secara simultan, misalnya pada pengambilan gambar foto tamu VIP very important person. Pada saat itu pranatacara, koordinator antrian tamu, foto, video, penghantar ke meja perjamuan VIP harus bekerjasama secara indah. Kerjasama yang kompak telah terbiasa sangat tanggap antara pekerja profesional satu dengan lainnya. Mereka telah saling memahami kehendak, penanda-penanda clues, dan tidak perlu disampaikan secara konkritverbal. Kerjasama yang padu dan kompak menjadikan acara runtut, sistematis, indah, dan sukses. Pranatacarayang dapat bekerjasama demikian menjadi mitra puas sehingga selalu ingin menggunakan jasanya, saling mengisi, saling mendukung, saling memahami demi kesuksesan bersama.

D. Penutup

1. Simpulan