Olah Bahasa Susastra Olah Busana
2. Olah Bahasa Susastra
Upacara penagantin adalah upacara yang indah. Semua serba dihias dengan keindahan. Tempat, pakaian, makanan, hiburan, penampilan semua berhiaskan keindahan, maka bahasanya pun dibuat indah yang disebut dengan bahasa susastra. Bahkan saking indahnya terkadang sulit dipahami orang-orang pada umumnya. Menurut Wahad 1991 retorika demikian bergaya Franco-Italian. Itulah regsiter upacara pengantin Jawa. Sebaliknya, jika pranatacara menggunakan bahasa yang biasaumum, malah tidak indah. Namun demikian, bukan berarti semua bahasa susastra pranatacara sulit dipahami. Pranatacara yang baik pasti memahami kapan menggunakan bahasa susastra dan kapan menggunakan bahasa biasa. Itulah yang disebut kontekstual atau empan papan ‘menyesuaikan situasi dan kondisi’. Olah bahasa susastra dengan mengolaborasikan unggah-ungguh dengan gaya bahasa, tembang, suluk, pathetan, tembang , diksi, pantun, diksi, sengkalan, kosakata kawi, wangsalan. Olah suara pada upacara pengantin merupakan ragam wicara atau ragam tutur estetis Suwarna, 2009a. Poedjosoedarmo 1986 menyebutnya dengan ragam panggung. Ragam panggung upacara pengantin banyak berhiaskan diksi kawi. Diksi kawi dapat meningkatkan kualitas estetika Kadarisman, 1999. Zoetmulder 1983 juga mengatakan bahwa bahasa kawi memiliki kewibawaan estetis yang tinggi. Olah bahasa susastra merupakan retorika dalam upaya mencapai bahasa yang indah Beebe Beebe, 1994, Lucas, 1989.Perpaduan keindahan suara dan bahasa susastra di panggung oleh Tedlock disebut etnopuetics 2002. 2013. Olah Busana
Busana pranatacara menyesuaikan jenis upacara pengantin, busana adat Jawa gaya Yogyakarta atau Surakarta.Kesesuaian antara busana adat pengantin dengan pranatacara merupakan pakem yang “tidak bisa” untuk ditinggalkan. Perhatikan perbedaan keduanya. Busana di bawah ini salah satu dari jenis busana adat Jawa, masih ada busana yang lain seperti beskap Yogyakarta, sikepan Sala. Surjan Yogyakarta Mangkunegaran Sala4. Unggah-Ungguh atau Stratifikasi Bahasa Jawa
Parts
» Persiapan Mengajar Proses Belajar Mengajar di kelas Evaluasi Penilaian Pembelajaran
» Kesimpulan Pemahaman Terhadap Konsep-Konsep Matematika
» Pentingnya Eksplorasi dalam Pembelajaran Matematika
» Verbalizer vs Visualizer Simpulan dan Tindak lanjut
» Prinsip pembelajaran multimedia • Prinsip Multimedia Pedoman pembuatan lembar kerja dinamik
» First cycle Silverman, L.K. 1998. Guidelines for Teaching Visual-Spatial Learners VSL.
» Second cycle In the beginning of this cycle, teacher gave a revision on parts of plants through
» Third cycle Silverman, L.K. 1998. Guidelines for Teaching Visual-Spatial Learners VSL.
» Olah Suara prosiding seminar dikti
» Olah Bahasa Susastra Olah Busana
» Melantunkan Tembang Menguasai Gending
» Melantunkan Tembang Gending prosiding seminar dikti
» Melantunkan Lagu Modern Menguasai 10 kompetensi MC
» Profesional Disiplin Berkolaborasi dengan panitia
» Keterbukaan Kerjasama dalam kinerja rias, foto, karawitan
» Latar Belakang Masalah Rekomendasi
» Batasan Masalah Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
» Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi
» Simpulan Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Tugas terstruktur
» Pembelajaran Menyimak prosiding seminar dikti
» Pembelajaran Berbicara. prosiding seminar dikti
» Pembelajaran Membaca. prosiding seminar dikti
» Close to God dekat dengan Tuhan
» Pengertian Teori Belajar Pembelajaran Menulis
» Teori Belajar Classical Conditioning Ivan Petrovich Pavlov
» Teori Behaviour S – R Stimulus – Respons John B.Watson Teori Law Of Effect Edward Thorndike
» Teori Operant Conditioning B.F.Skinner
» Teori Gestald Teori Perkembangan Piaget Arthur Combs
» Pengertian Soft Skill Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran
» Kehadiran tutor dan mahasiswa Proses tutorial Kehadiran tutor dan mahasiswa
» Pendahuluan Saran dan Rekomendasi
» Maslow Kalayak Sasaran Antara yang Strategis
» Pengertian PAM prosiding seminar dikti
» Karakteristik PAM prosiding seminar dikti
» SimulasiDemonstrasi Discovery Learning DL Self-Directed Learning SDL Cooperative Learning CL
» Metode Pembelajaran Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI
» Kelebihan Kelemahan Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Prediction Guide
» Saran Kelebihan dan Kelemahan Metode Accelerated Learning dengan Pendekatan SAVI
» Strategi Pembelajaran Kooperatif prosiding seminar dikti
» Temuan Penelitian Terdahulu prosiding seminar dikti
» Pengembangan Pembelajaran Berbasis web
» Simpulan Saran prosiding seminar dikti
» Hasil uji coba Model Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Tematik
» Perencanaan Pembelajaran prosiding seminar dikti
» Pelaksanaan Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran
» Follow Up prosiding seminar dikti
» Tidak-adanya Kesenjangan prosiding seminar dikti
» Perencanaan Pelaksanaan prosiding seminar dikti
» Latar Belakang Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Emerging Approach Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Applying Approah Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Integrating Approach Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Transforming Approach E-Learning Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Kegiatan Pembelajaran Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Penelitian Terdahulu Kesimpulan Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Saran Dan Rekomendasi Data Kepekaan Mahasiswa dan Pembahasannya.
» Refleksi Pendahuluan prosiding seminar dikti
» Metodologi Penelitian prosiding seminar dikti
» Hasil dan Pembahasan prosiding seminar dikti
» Kesimpulan prosiding seminar dikti
» Menyiapkan Mempresentasikan prosiding seminar dikti
» 1, 142-159. prosiding seminar dikti
» Blog prosiding seminar dikti
» Wiki Tagging dan Social Bookmarking
» Multimedia Sharing Audio blogging dan podcasting
» Jejaring Sosial prosiding seminar dikti
» Pembabakan Blended Learning dalam Kerangka Kerja TPACK-Konten
Show more