Pembelajaran Menyimak prosiding seminar dikti

236 d Pembelajaran efektif pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang berdimensi mental, fisik, maupun sosial. Pembelajaran efektif “memudahkan” peserta didik belajar sesuatu yang “bermanfaat”. e Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana socio emotional climate

2.3. Desain kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

Dalam hal ini guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri sebagai berikut; positif. Peserta didik merasakan bahwa proses belajar yang dialaminya bukan sebuah derita yang didera dirinya, melainkan berkah yang harus disyukurinnya. Belajar bukanlah tekanan jiwa pada dirinya, namun merupakan panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Pembelajaran menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya “time on task” tinggi. Pembelajaran yang menyenangkan menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya.

1. Pembelajaran Menyimak

Pembelajaran Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli pengajaran bahasa menetapkan satu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. menyimak dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan pembelajaran berbicara atau membaca. Hal penting yang perlu dilakukan adalah perlunya perhatian terhadap proses menyimak itu sendiri. Proses menyimak meliputi menerima lambang lisan, memberi perhatian, dan menentukan makna. Ada berbagai macam menyimak yang dapat dilakukan, seperti menyimak estetik, menyimak kritis, menyimak komprehensif, dan sebagainya. Dalam menyimak estetik, misalnya, dapat dilakukan langkah-langkah: a memprediksi, b menyusun imajinasi mental, c menghubungkan dengan pengalaman pribadi, d menghubungkan dengan pengalaman literatur, e memperhatikan keindahan dan kekuatan bahasa, dan f menggunakan pengetahuan untuk pemahaman lebih lanjut. 237 Dengan demikian, menyimak merupakan satu pengalaman belajar yang amat penting bagi para siswa dan seyogyanya mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pengajar. Implikasinya dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa guru hendaknya memulai pelajarannya dengan memperdengarkan sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca ujaran-ujaran bahasa Indonesia baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dan aktifitas ini ialah untuk membiasakan murid mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata bunyi bahasa Indonesia, disamping dapat menciptakan kondisi belajar penuh gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Secara umum tujuan latihan menyimak adalah agar siswa dapat memahami ujaran dalam bahasa Indonesia, baik bahasa sehari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum resmi. Tahap-tahap latihan menyimak sebagai berikut; a Latihan pengenalan identifikasi b Latihan mendengarkan dan menirukan. c Latihan mendengarkan dan memahami Keterampilan menyimak merupakan dasar pengembangan keterampilan bahasa yang perlu dibinakan sejak dini. Salah satu pendukung pembelajaran keterampilan menyimak adalah adanya model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran berfungsi sebagai acuan atau tolak ukur bagi guru untuk merencanakan pembelajaran maupun implementasinya di dalam kelas. Pembelajaran menyimak dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan pembelajaran berbicara atau membaca. Hal penting yang perlu dilakukan adalah perlunya perhatian terhadap proses menyimak itu sendiri. Proses menyimak meliputi menerima lambang lisan, memberi perhatian, dan menentukan makna. Ada berbagai macam menyimak yang dapat dilakukan, seperti menyimak estetik, menyimak kritis, menyimak komprehensif, dan sebagainya. Dalam menyimak estetik, misalnya, dapat dilakukan langkah-langkah: a memprediksi, b menyusun imajinasi mental, c menghubungkan dengan pengalaman pribadi, d menghubungkan dengan pengalaman literatur, e memperhatikan keindahan dan kekuatan bahasa, dan f menggunakan pengetahuan untuk pemahaman lebih lanjut. 238

2. Pembelajaran Berbicara.