B. Pembahasan
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui cara mengembangkan dan untuk mengetahui kelayakan Media Cetak Kirigami
Pop Up dengan materi Perkembangan Kebudayaan Pengaruh Islam di Indonesia sebagai media pembelajaran IPS SMP kelas VII. Penelitian
pengembangan ini mengacu pada metode penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2012: 409 yang terdiri dari: potensi dan masalah, pengumpulan
data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk dan uji coba pemakaian.
Media Cetak Kirigami Pop Up yang akan digunakan sebagai media pembelajaran akan diuji coba, namun terlebih dahulu harus mendapatkan
validasi desain sebanyak dua kali. Tahap pertama dalam validasi desain dilakukan penilaian dan revisi oleh dosen ahli materi dan ahli media.
Kemudian dilakukan revisi desain produk sesuai dengan saran para dosen ahli. Hasil dari revisi desain produk akan digunakan sebagai validasi tahap
kedua oleh dosen ahli materi dan ahli media sehingga dapat meningkatkan kelayakan dari Media Cetak Kirigami Pop Up. Lalu dilakukan validasi tahap
kedua oleh guru IPS SMP N 3 Berbah dan uji coba terbatas pada enam peserta didik kelas VII A SMP N 3 Berbah.
Hasil validasi guru dan uji coba terbatas tersebut mendapatkan data penilaian Media Cetak Kirigami Pop Up dan saran untuk perbaikan.
Bedasarkan data dari hasil validasi guru dan uji coba terbatas kemudian dilakukan revisi produk sesuai saran guru IPS dan penilaian peserta didik.
Hasil tersebut digunakan sebagai uji coba pemakaian kepada 26 peserta didik kelas VII A SMP N 3 Berbah. Hasil dari uji coba pemakaian berupa
tanggapan peserta didik mengenai Media Cetak Kirigami Pop Up sebagai media pembelajaran.
Media Cetak Kirigami Pop Up yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan berdasarkan hasil validasi materi oleh ahli materi, validasi media
oleh ahli media dan uji coba penggunaan media secara terbatas dan pemakaian berdasarkan penilaian guru dan tanggapan peserta didik.
1. Pembahasan Hasil Validasi Ahli
Hasil penghitungan rerata skor dari data yang telah diperoleh untuk mengetahui kelayakan Media Cetak Kirigami Pop Up sebagai
media pembelajaran. Hasil validasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kategori menurut Widoyoko 2009: 238 pada tabel
5. Klasifikasi tersebut dikelompokkan menjadi lima kriteria yaitu Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, Kurang K, Sangat Kurang SK.
a. Hasil Validasi Ahli Materi Materi yang baik menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana
2008: 33-34 dinilai dari: 1 Aspek sahih valid, meliputi: a kebenaran materi dengan kurikulum, b keaktualan materi. 2 Aspek
tingkat kepentingan significant, meliputi: a tingkat kepentingan. 3 Aspek kebermanfaatan utility, meliputi: a akademis, b non
akademis. 4 Aspek learnability, meliputi: a kemungkinan dipelajari 5 Aspek menarik minat interest, meliputi: a minat belajar, b
motivasi. Kriteria tersebut termuat dalam lembar validasi untuk ahli materi yang terdiri dari 25 indikator pernyataan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 125 dan skor terendah adalah 25, rata-rata ideal Xi 75 dan
simpangan baku ideal Sbi 16,67. Perhitungan mengenai hasil data validasi ahli materi lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 8.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi untuk ahli materi sebagai berikut:
Tabel 14. Konversi Skor Validasi untuk Ahli Materi
No. Rentang Skor
Rata-rata Skor Klasifikasi
1. X 105,006
4,2 Sangat Baik
2. 85,002 X 105,006
3,4 - 4,2 Baik
3. 64,998 X 85,002
2,6 - 3,4 Cukup
4. 44,994 X 64,998
1,8 - 2,6 Kurang
5. X 44,994
1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2015 Validasi pertama, diperoleh rerata skor sebesar 3,48. Hal ini
dikarenakan materi tidak sesuai dengan konsep dan format penyajian materi kurang menarik. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan
perbaikan terhadap aspek sahih dan menarik minat. Pada aspek sahih, materi tidak sesuai dengan konsep yang terletak pada lembar materi
pertama. J udul yang awalnya menggunakan kata “golongan” kemudian
diganti dengan “asal”. Sedangkan pada aspek menarik minat, format penyajian materi yang kurang menarik terletak pada lembar materi
ketiga yang semula penjelasan materi berupa paragraf diganti dengan penjelasan berupa poin. Selain pada lembar ketiga, juga terdapat pada
lembar ke delapan pada seni pertunjukan dan kesembilan pada