sebagai panglima perang yang berani. Karena mati muda, Adipati Unus kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggono dan di bawah
pemerintahannya, Demak mengalami masa kejayaan. Trenggono berhasil membawa Demak memperluas wilayah kekuasaannya.
5. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 1586. Raja-raja yang memerintah Mataram Islam antara lain Sutawijaya, Mas Jolang, dan Sultan
Agung. Sutawijaya menjadi Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Aloga Sayidin Panatagama.
6. Kerajaan Banten
Setelah Sunan Gunung Jati berhasil merebut Sunda Kelapa tahun 1526, daerah Banten dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan
penyiaran agama Islam. Rajanya yang pertama adalah Sultan Hasanuddin 1552
–1570. Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun
Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan.
7. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Faletehan atau Fatahilah, yaitu seorang penyebar agama Islam, ahli perang, politikus, dan negarawan, yang
sebelumnya mengabdi pada Kerajaan Demak. Pemerintahan Fatahilah tidak berlangsung lama, karena beliau lebih menekuni bidang agama. Tahta
diserahkan kepada cucunya Panembahan Ratu. Pada tahun 1570, Fatahilah wafat dan dimakamkan di Desa Gunung Jati, Cirebon. Oleh sebab itu, beliau
lebih terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
8. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang sering disebut Kerajaan Makassar. Kedua kerajaan ini kemudian bersatu. Raja Gowa,
Daeng Manrabia, menjadi raja bergelar Sultan Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Raja
yang terkenal dari kerajaan ini ialah Sultan Hasanuddin 1653-1669. Tata kehidupan yang tumbuh di Makassar dipengaruhi oleh hukum Islam.
Kehidupan perekonomiannya
berdasarkan pada
ekonomi maritim:
perdagangan dan pelayaran.
9. Kerajaan Ternate dan Tidore
Ternate merupakan kerajaan Islam di timur yang berdiri pada abad ke-13 dengan raja Zainal Abidin 1486-1500. Zainal Abidin adalah murid
dari Sunan Giri di Kerajaan Demak. Kerajaan Tidore berdiri di pulau lainnya dengan Sultan Mansur sebagai raja. Islam sangat terasa di Ternate dan
Tidore.
PENINGGALAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
1. NISAN ATAU MAKAM
Makam merupakan tempat peristirahatan manusia yang sudah meninggal. Makam merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki
batu nisan. Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan
megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan lain-lain. Sedangkan contoh nisan peninggalan Islam yaitu Nisan Fatimah binti Maimun
Di Leran, Gresik Jawa Timur yang bertuliskan bahasa dan huruf Arab berangka tahun 475 Hijriah 1082 M;
2. ISTANA ATAU KERATON
Istana atau Keraton adalah tempat tinggal sultan beserta keluarganya. Selain itu juga digunakan untuk pertemuan kenegaraan antara sultan dengan
pejabat kesultanan untuk membahas masalah-masalah kenegaraan. Bangunan keraton di Indonesia cenderung bercorak Hindu-Buddha, karena pengaruh
Hindu-Buddha lebih dulu masuk dan berkembang serta dianut oleh masyarakat sebelum masuknya Islam. Contoh keraton peninggalan Islam antara lain,
Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Keraton Kesultanan Aceh, Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, dan Istana Raja Gowa di Sulawesi
Selatan.