2. Perkawinan
Penganut Islam menikah dengan pribumi yang menganut agama lain sehingga pasangannya masuk Islam. Contohnya pedagang Islam dari Cina,
Gujarat, Persia, dan Arab menetap di Indonesia dan menikahi wanita Indonesia. Di antara wanita yang mereka nikahi adalah putri raja dan
bangsawan. Berkat perkawinan itu, agama Islam menjadi cepat berkembang.
3. Pendidikan
Pendidikan agama Islam dilakukan melalui lembaga pesantren pondok pesantren, yaitu perguruan khusus agama Islam. Perguruan ini mendidik para
santri dari berbagai daerah. Saat mereka tamat, mereka mendirikan pondok pesantren di daerah asal mereka dan membuat Islam menyebar ke seluruh
Indonesia. Sebelum menjadi lembaga pendidikan resmi pada tahun 1800-an, pesantren berawal dari kegiatan guru agama di masjid atau istana, yang
mengajarkan tasawuf. Menurut Serat Centhini, cikal bakal pesantren terdapat di Karang, Banten yang telah berdiri sekitar tahun 1520-an.
4. Dakwah
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo 9 wali. Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam
mendekatkan diri kepada Allah. Kesembilan wali tersebut yaitu: 1 Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim
2 Sunan Ampel Raden Rahmat 3 Sunan Bonang Makdum Ibrahim
4 Sunan Derajad Syarifudin 5 Sunan Giri Raden Paku
6 Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah 7 Sunan Kudus Jafar Sodiq
8 Sunan Kalijaga Raden Mas SaidJaka Said 9 Sunan Muria Raden Umar Said
5. Akulturasi dan Asimilasi Kebudayaan
Untuk mempermudah dan mempercepat perkembangan agama Islam, penyebaran agama Islam juga dilakukan melalui penggabungan unsur-unsur
kebudayaan yang ada pada suatu daerah tertentu. Misalnya penggunaan doa- doa Islam dalam upacara adat seperti kelahiran, selapanan peringatan bayi
berusia 35 hari, perkawinan, seni wayang kulit, beberapa bangunan, ragam hias, dan kesusastraan.
PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
Proses Islamisasi di setiap daerah di Indonesia dilakukan secara bertahap. Daerah yang pertama mendapat pengaruh Islam adalah daerah yang
merupakan jalur perdagangan internasional sehingga pengaruh dapat dengan cepat tumbuh di sana yang diduga pertama masuk ke Pulau Sumatera melalui
pelabuhan Barus di pesisir barat Sumatera. Dari pulau ini kemudian bergerak kepelabuhan Lamuri, Perlak, dan Samudera Pasai. Dari Pasai, Islam
berkembang ke Pariaman Sumatera Barat, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci, dan Sumatera Selatan.Pengaruh Islam mulai
menemukan bentuknya ketika tahun 840 M Perlak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Setelah Perlak,
menyusul Kerajaan Samudera Pasai yang didirikan abad XIII. Pengaruh Asia Barat dalam penyebaran Islam di Indonesia masih
kuat sampai abad XV. Dari Samudera Pasai kemudian Islam dibawa ke wilayah lain di Sumatera oleh Syah Baharuddin. Raden Rahmat dan Minak
Kumala sebagai Raja Kerajaan Lampung membawa Islam ke Sumatera Selatan. Raden Samudera membawa Islam ke Banjarmasin Kalimantan
Selatan, sementara Islam di Kalimantan Timur dibawa oleh seorang Arab dari Malaka yang menikah dengan putri raja. Syekh Samsuddin menyebarkan
ke Kalimantan Barat. Sunan Giri ke Maluku, Ternate, dan Nusa Tenggara. Datuk Ri Bandang menyebarkan ke Sulawesi. Sementara penyebaran Islam
di pulau Jawa dilakukan oleh Walisongo. Setelah abad XV penyebaran
agama dan kebudayaan Islam di Indonesia dilakukan oleh ulama-ulama lokal. Pusat penyebaran pada awalnya Kerajaan Samudera Pasai kemudian
berpindah dan berkembang ke berbagai daerah di Indonesia baik di daerah pesisir maupun di pedalaman. Pedagang-pedagang Islam yang menetap di
suatu wilayah kemudian mendirikan daerah tersendiri yang mayoritas dihuni oleh kelompok etnis mereka.
KELOMPOK MASYARAKAT ISLAM
1. Kampung Arab
Salah satu fenomena yang muncul akibat adanya interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa dari kawasan Asia Barat adalah
terbentuknya koloni Arab di Indonesia. Sebagian besar berasal dari Hadramaut yaitu kawasan pantai Arab Selatan sekarang daerah Yaman. Di
antara orang Arab Hadramaut yang menjadi ulama dan tokoh masyarakat contohnya Sayid Husein Abu Bakar al-Aidrus. Keturunan Arab Hadramaut
dapat bersosialisasi dan bermasyarakat baik. Mereka beraktivitas dalam berbagai bidang kehidupan. Namun,sebagian besar dari mereka terjun di
dunia perdagangan kain, batik,minyak wangi, dan lain-lain.
2. Kampung Pekojan
Pergaulan antara pedagang Gujarat dengan masyarakat Indonesia memunculkan sebuah perkampungan yang disebut pekojan. Sampai saat ini,
beberapa kota di Indonesia di dalamnya terdapat Kampung Pekojan. Pekojan berasal dari kata koja yang artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari
pedagang tersebut menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri-putri raja atau bangsawan. Oleh karena pernikahan itu, banyak keluarga raja atau
bangsawan yang masuk Islam, yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.
3. Kampung Muslim Cina
Awal kedatangan muslim Cina di Indonesia tidak dapat diketahui secara pasti. Islam dari Cina masuk ke Indonesia melalui ”jalan sutra” mulai
abad VII. Saat itu kekhalifahan Islam di bawah kepemimpinan Usman bin