Affan 557 –656 M telah mengirim utusannya yang pertama ke Cina pada
tahun 651 Masehi. Muslim Cina di Indonesia berasal dari imigran muslim asal Cina yang kemudian menetap atau imigran Cina yang memeluk Islam
karena interaksi antaretnis di Indonesia. Pada umumnya mereka datang ke Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Jadi, bukan untuk berdakwah.
Mereka berasal dari Zhangzhou, Quanzhou, dan Guandong. Meskipun demikian, keberadaan mereka berdampak dalam perkembangan dakwah.
Salah satunya karena adanya proses asimilasi dan perkawinan dengan penduduk setempat.
PERKEMBANGAN KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Perlak
Menurut Prof. Ali Hasymy, kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak Peureula yang berdiri pertengahan abad IX dengan
raja pertama Alauddin Syah. Hal ini didasarkan naskah tua, Izhharul Haq yang ditulis oleh al-Fashi.
2. Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai berdiri abad XIII. Dibuktikan penemuan batu nisan Sultan Malik As-Saleh yang merupakan raja pertama di Samudera
Pasai yang berangka tahun 1297. Beliau menikah dengan Langgang Sari Putri Raja Perlak. Akibat pernikahan tersebut, kekuasaan Samudera Pasai
semakin meluas hingga ke pedalaman.
3. Kerajaan Aceh
Raja pertama Kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim atau Ali Mughayat Syah yang memerintah pada tahun 1514-1528. Puncak kejayaan
Kerajaan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
4. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupa-kan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri tahun 1478. Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah.
Raden Patah kemudian digantikan oleh Adipati Unus yang namanya terkenal
sebagai panglima perang yang berani. Karena mati muda, Adipati Unus kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggono dan di bawah
pemerintahannya, Demak mengalami masa kejayaan. Trenggono berhasil membawa Demak memperluas wilayah kekuasaannya.
5. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 1586. Raja-raja yang memerintah Mataram Islam antara lain Sutawijaya, Mas Jolang, dan Sultan
Agung. Sutawijaya menjadi Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Aloga Sayidin Panatagama.
6. Kerajaan Banten
Setelah Sunan Gunung Jati berhasil merebut Sunda Kelapa tahun 1526, daerah Banten dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan
penyiaran agama Islam. Rajanya yang pertama adalah Sultan Hasanuddin 1552
–1570. Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun
Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan.
7. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Faletehan atau Fatahilah, yaitu seorang penyebar agama Islam, ahli perang, politikus, dan negarawan, yang
sebelumnya mengabdi pada Kerajaan Demak. Pemerintahan Fatahilah tidak berlangsung lama, karena beliau lebih menekuni bidang agama. Tahta
diserahkan kepada cucunya Panembahan Ratu. Pada tahun 1570, Fatahilah wafat dan dimakamkan di Desa Gunung Jati, Cirebon. Oleh sebab itu, beliau
lebih terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
8. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang sering disebut Kerajaan Makassar. Kedua kerajaan ini kemudian bersatu. Raja Gowa,
Daeng Manrabia, menjadi raja bergelar Sultan Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Raja
yang terkenal dari kerajaan ini ialah Sultan Hasanuddin 1653-1669. Tata kehidupan yang tumbuh di Makassar dipengaruhi oleh hukum Islam.